6 Hambatan Usia dalam Komunikasi

Komunikasi menjadi dasar media interaksi antara individu dengan individu lainnya. Jika dilihat dari perkembangannya, manusia mampu berkomunikasi mulai dari lahir.

Komunikasi membagi individu menjadi beberapa bagian jika dilihat dari usianya. Adapun kategori usia dalam komunikasi yang pertama adalah pada usia bayi (0-12 bulan). (Baca juga: Komponen-komponen Komunikasi)

Pada usia bayi, cara berkomunikasinya berbeda karena ini fase pemula dimana bayi hanya dapat melihat, mendengar, dan merasakan. Kedua pada usia toddler (1-3 tahun).

Pada usia toddler biasanya anak sudah mengenal komunikasi verbal seperti mengucapkan kata-kata yang mudah. Selain itu, anak sudah mampu mengikuti ucapan orang yang ada disekitarnya. Anak juga sering menjadi tantrum ketika keinginannya tidak terpenuhi. Ketiga adalah masa usia pra sekolah (3-5 tahun). (Baca juga: Teknik Komunikasi Efektif)

Pada usia pra sekolah ini anak lebih banyak mengembangkan keterampilannya dan mulai belajar untuk mandiri. Terkadang anak masih belum memahami apa yang harus dikatakan, sehingga membutuhkan komunikasi non verbal sebagai pendukung. Keempat adalah usia sekolah (5-12 tahun). Pada usia sekolah inilah anak sudah sudah dapat memilih kata-kata yang ingin diucapkan pada saat berkomunikasi. (Baca juga: Etika Komunikasi)

Anak memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan memerlukan penjelasan yang logis. Kelima adalah usia remaja (13-18 tahun) dimana anak ada dalam tahap menyesuaikan diri. Usia remaja adalah masa transisi dimana anak masih memiliki sifat anak-anak tetapi menuju untuk menjadi dewasa. Selanjutnya ada masa dewasa yaitu usia diatas 18 tahun. (Baca juga: Unsur Komunikasi)

Komunikasi yang dilakukan pada usia dewasa ini adalah dengan menjaga cara berbicara dan memilih perkataan yang baik. Komunikasi verbal dan non verbal menjadi satu sebagai penjelasan dari komunikasi yang dilakukan. Ada kata-kata yang terkadang ambigu, untuk itu kata yang digunakan harus jelas agar tidak terjadi salah paham. Terakhir adalah usia lanjut atau masa tua. (Baca juga: Elemen-elemen Komunikasi)

Seorang yang berkomunikasi dengan orang usia lanjut ini tentu harus sabar dan memiliki pengertian lebih banyak karena pada masa ini sudah mulai banyak hambatan komunikasi.

Hambatan komunikasi yang sering terjadi karena turunnya fungsi-fungsi komunikasi yang ada di tubuh. Misalnya kurang mendengar, kurang penglihatan, dan lain sebagainya sehingga orang pada usia lanjut lebih banyak yang sensitif. (Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi)

Jika dilihat dari penjelasan di atas maka komunikasi membagi manusia ke dalam tujuh kategori usia. Komunikasi memiliki berbagai hambatan mulai dari hambatan dari faktor internal maupun hambatan dari faktor eksternal. Berikut ini merupakan hambatan komunikasi dalam usia:

  1. Gangguan fisik

Gangguan fisik adalah hambatan yang paling utama. Gangguan fisik tidak hanya dialami oleh usia lanjut, tetapi usia lainnya juga dapat terjadi gangguan fisik. Ketika seseorang mengalami ketidaksempurnaan maka gangguan fisik juga menjadi salah satu penghambat komunikasi. Misalnya seperti tuli, tunanetra, tunagrahita, dan lainnya.

Solusinya adalah mempelajari bagaimana cara untuk menjalin komunikasi secara efektif kepada orang yang memiliki gangguan fisik. Saat ini sudah banyak teknik komunikasi yang diajarkan untuk mencapai komunikasi efektif kepada orang yang memiliki keterbatasan fisik tersebut. (Baca juga: Proses Komunikasi Efektif)

  1. Pengaruh emosi

Emosi tidak dapat diukur dengan seberapa dewasa seseorang. Emosi sering muncul ketika seseorang meninggikan egonya daripada memikirkan hubungan komunikasi di sekitarnya. Orang yang meninggikan emosi tidak akan mendengarkan orang lain ketika menyampaikan informasi dan tidak memberikan tanggapan apapun, sehingga mampu menghambat komunikasi dalam kehidupan di masyarakat. (Baca juga: Komunikasi yang Efektif)

  1. Gangguan noise

Gangguan noise yang sering terjadi di lingkungan masyarakat juga menjadi salah satu hambatan usia dalam komunikasi. Gangguan noise ini dipicu dari keadaan di lingkungan sekitar. Misalnya seorang usia remaja yang berbicara dengan temannya di dekat jalan raya pasti akan merasa bising karena banyaknya kendaraan, sehingga menggangu komunikasi. Akibatnya sering terjadi salah paham. (Baca juga: Strategi Komunikasi Efektif)

  1. Teknik yang salah

Komunikasi harus dipahami ketika kita berbicara dengan siapa. Apakah berbicara dengan anak bayi, remaja, dewasa, atau usia lanjut. Teknik penyampaiannya tentu berbeda dan harus disesuaikan dengan usia si komunikan. Teknik yang salah dapat menghambat komunikasi. Teknik komunikasi harus dipelajari untuk menghindari hambatan usia dalam komunikasi. (Baca juga: Cara Meningkatkan Gaya Komunikasi)

  1. Tidak menguasai materi

Seorang komunikator juga membutuhkan materi yang jelas untuk disampaikan kepada komunikan. Komunikasi dapat berjalan dengan efektif apabila seseorang mampu menguasai materi atau pembahasan yang akan disampaikan, sehingga saat komunikan menanggapi maka komunikator dapat menjawabnya dengan baik.

Jika seorang komunikator tidak menguasai materi maka komunikasi menjadi terhambat. Hal ini sering terjadi ketika seorang komunikator berkomunikasi dengan anak usia toddler, pra sekolah, sekolah, dan remaja. (Baca juga: Fungsi Ekspresi dalam Komunikasi)

  1. Tidak jujur

Hambatan komunikasi yang sering terjadi di masyarakat adalah pada usia remaja dimana pada masa ini anak sudah mulai memasuki masa transisi. Munculnya ketidakpercayaan orangtua dan anak semakin menjadi pembohong. Sikap tidak jujur anak menjadi hambatan pada segala usia, tetapi lebih sering dialami pada usia remaja.

Banyak perlakuan yang tidak terduga oleh remaja karena tingkat kelabilan yang masih tinggi. (Baca juga: Contoh Komunikasi dalam Konteks Ruang dan Waktu)