10 Efek Behavioral dalam Komunikasi

Komunikasi merupakan unsur utama interaksi individu dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia. secara umum, komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara individu atau kelompok. Komunikasi yang efektif dapat memberikan respon yang baik untuk komunikator maupun komunikan. Tujuan dalam komunikasi adalah agar mendapat kesamaan makna atau pandangan. (Baca juga : Pengertian Komunikasi)

Dalam proses komunikasi, komunikator akan menyampaikan pesan secara efektif agar komunikan dapat memaknai pesan yang disampaikan tersebut. Proses pertukaran informasi tersebut memiliki dampak atau hasil akhir yang disebut sebagai efek komunikasi.

Menurut Donald K. Robert, efek komunikasi hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa oleh media massa. Artinya, efek dari komunikasi berkaitan dengan fungsi media itu sendiri yaitu untuk mempengaruhi khalayak. Menurut Effendy, salah satu fungsi komunikasi adalah sebagai alat untuk mempengaruhi khalayak.

Baca juga:

Efek komunikasi yang dapat mengubah atau mempengaruhi hidup khalayak adalah sikap. Sikap atau perilaku khalayak dapat berubah apabila khalayak tersebut yakin atas informasi atau pesan yang diterima dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik atau mengancam hidupnya. Kebanyakan khalayak merespon dengan cepat ketika menyaksikan acara televisi. Komunikasi massa menjadi pengaruh utama dalam efek-efek komunikasi. Salah satunya televisi dimana informasi yang diberikan berpengaruh terhadap kehidupan seseorang karena media massa memiliki sifat komunikasi satu arah. Sifat tersebut memaksa khalayak sebagai komunikan yang pasif. Salah satu efek komunikasi adalah efek behavioral.

Efek behavioral adalah efek komunikasi yang berhubungan dengan perilaku atau sering disebut juga sebagai efek konatif. Efek behavioral ini cenderung memberikan gambaran bagaimana khalayak meniru apa yang telah ia saksikan di televisi atau media massa lainnya. Salah satu efek behavioral dalam komunikasi adalah efek prososial behavioral.

Menurut Bandura, perilaku dapat tercipta melalui proses belajar, begitu pula dengan efek behavioral. Efek behavioral memiliki tahapan-tahapan terdahulu seperti efek kognitif dan efek afektif. Dari efek-efek tersebut maka terjadilah proses pembelajaran melalui pengalaman dan peniruan atau modeling. Artinya, setiap individu memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Keterampilan tersebut tercipta oleh proses pembelajaran yang diberikan oleh orang-orang terdekat seperti orangtua, pelatih, guru, dan orang yang lebih berpengalaman lainnya. Efek ini berkaitan dengan media massa karena media massa memiliki fungsi untuk mendidik.

Baca juga:

Adapun efek behavioral dalam komunikasi adalah sebagai berikut:

  1. Imitasi (imitation)

Imitasi adalah proses seseorang belajar dengan cara meniru sikap, tindakan, tingkah laku, dan kebiasaan hingga gaya hidup seseorang. Efek komunikasi ini dapat terjadi apabila khalayak mengidolakan atau mengagumi seseorang dalam hidupnya. Imitasi hanya meniru sebagian saja.

  1. Perangsangan (excitation)

Perangsangan biasanya muncul saat khalayak menyaksikan film atau sinetron. Perangsangan yang dimaksud adalah efek emosional.

  1. Identifikasi (identification)

Identifikasi adalah proses lanjutan dari imitasi. Individu yang melakukan identifikasi cenderung meniru seseorang secara keseluruhan bahkan ia menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Desensitisasi (desensitization)

Desensitisasi adalah teknik perubahan perilaku yang didasari pada pengalaman dari hasil interaksi individe dan lingkungan.

  1. Sekularisme

Sekularisme adalah suatu gaya hidup yang berpegang teguh pada nilai-nilai duniawi dibandingkan dengan nilai-nilai keagamaan.

  1. Pragmatisme

Pragmatisme adalah sikap menilai sesuatu yang menguntungkan untuk diri sendiri sehingga menimbulkan kepuasan diri. Individu memilih untuk bertindak praktis yang dapat menguntungkan diri sendiri.

  1. Hedonisme dan konsumerisme

Hedonisme merupakan gaya hidup atau pola hidup yang mementingkan kesenangan atau kenikmatan dunia dengan materi. Sedangkan, konsumerisme adalah individu yang mengonsumsi atau menggunakan produk-produk secara berlebihan.

  1. Materialisme

Materialisme adalah pola hidup yang cenderung menganggap bahwa materi adalah nilai tertinggi dalam hidup.

  1. Individuaistis

Individualistis adalah efek yang sering dikunjungi pada zaman modern ini karena banyak individu yang tidak mementingkan lingkungan sekitar ketika sedang menggunakan gadget. Dampak ini menberikan kesan bahwa manusia bukan lagi sebagai makhluk sosial karena manusia lebih banyak melakukan interaksi tidak secara langsung melainkan melalui perantara handphone atau teknologi canggih lainnya.

  1. Agresi

Menurut Bandura, agresi merupakan perilaku yang dilakukan individu setelah melakukan proses pengamatan dalam tayangan televisi. Perilaku ini terbentuk dari observasi orang lain, pengalaman langsung, penguatan atau keyakinan. Seorang akan meniru ketika terdapat adegan kekerasan karena sifat agresif tersebut yang menjadikan seseorang melakukan adegan yang sama. Adapun tahapan dalam agresi tersebut adalah:

  • Tahap observational learning: Pada tahap ini khalayak mempelajari metode agresi.
  • Tahap disinhibition: Tahap ini kelanjutan dari tahap pertama, yaitu kemampuan khalayak untuk mengendalikan dirinya berkurang.
  • Tahap desensitization: Tahap akhir yaitu khalayak menyadari bahwa tindakan dalam film tersebut tidak baik, sehingga khalayak dapat memahami film kekerasan mengajarkan agresi, mengurangi kendali moral, dan mengurangi perasaan agresif tersebut.

Demikian penjelasan terkait beberapa efek behavioral dalam komunikasi, yang ternyata memberikan dampak signifikan dalam keefektifan komunikasi antara komunikator dan komunikan, agar suatu pesan bisa dikirim dan diterima dengan baik.