8 Efek Kognitif dalam Komunikasi Politik

Komunikasi politik memiliki hubungan dengan opini publik. Komunikasi politik berhubungan dengan jabatan, kekuasaan, disiplin, organisasi, partai politik, kampanye, orasi, aktivis, politisi, dan istilah-istilah politik lainnya. Menurut Ramlan Surbakti, komunikasi politik adalah proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah. Kesimpulan dari komunikasi politik adalah penyampaian pesan atau tindakan mengenai politik yang meliputi kekuasaan, kewenangan, kebijakan, pemerintahan, dan negara serta melibatkan aktor-aktor politik.

Baca juga:

Tujuan komunikasi politik adalah untuk memberikan nilai edukasi dan informasi tentang dunia politik kepada khalayak melalui media massa. Penyampaian pesan dari komunikator politik ke khalayak tentu memberikan efek-efek politik. Efek merupakan suatu penerimaan atau respon dari khalayak terhadap informasi yang diberikan oleh komunikator. Efek komunikasi politik adalah respon khalayak terhadap informasi politik yang disampaikan oleh komunikator politik. Efek ini disebut juga sebagai opini publik.

Salah satu efek dalam komunikasi politik yang juga dianggap sebagai Efek Komunikasi Massa adalah efek kognitif, yaitu efek komunikasi politik yang berlangsung pada tingkat pemikiran. Efek ini bersifat informatif untuk diri khalayak. Misalnya kampanye saat pemilihan calon guberner dan wakil gubernur Jakarta. Seorang komunikator politik akan memberikan informasi tentang calon dan wakil gubernur tersebut ke khalayak atau komunikan. Adanya proses komunikasi politik ini menimbulkan efek seperti pengetahuan tentang calon dan wakil gubernur, memahami apa visi dan misinya serta khalayak dapat menilai apakah calon dan wakil gubernur ini mampu memberikan kesejahteraan khalayak/ masyarakatnya.

Baca juga:

Adapun efek kognitif dari proses komunikasi politik adalah sebagai berikut:

  1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan merupakan aspek penting dalam komunikasi politik. Pengetahuan merupakan jendela pertama bagi komunikan atau khalayak politik dalam menghadapi informasi politik yang disampaikan oleh komunikator. ilmu politik adalah ilmu yang mengkaji konsep politik mulai dari pengertian politik, tujuan politik, sistem politik, kenegaraan, legitimasi, perubahan sosial, pembangunan politik, dan lain sebagainya.

  1. Pemahaman (comprehension)

Pemahaman adalah proses pengamatan suatu ilmu atau cara mempelajari secara mendalam yang bertujuan untuk mencapai paham, mengerti, mengetahui. Khalayak akan memahami informasi yang diberikan oleh komunikator terkait dengan politik. Informasi tersebut menjadikan khalayak sebagai masyarakat “melek” politik atau paham politik sehingga tercipta komunikasi politik yang efektif.

  1. Penerapan (application)

Penerapan adalah suatu cara mempraktikkan atau mengaplikasikan sebuah metode, cara, ilmu, pengetahuan ke dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan dalam komunikasi politik oleh khalayak berarti khalayak mampu mengikuti sistem politik yang telah diinformasikan oleh komunikator politik.

  1. Analisis (analysis)

Analisis adalah pengkajian atau aktivitas menguraikan, membedakan, menggolongkan, dan mengelompokkan suatu objek kemudian mengambil penafsiran. Analisis ini memberikan dampak baik untuk komunikasi politik karena informasi politik akan diolah dan dipindai sesuai dengan isi pesannya lalu akan terjadi opini publik atau feedback dari khalayak.

  1. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah menyatukan gagasan, ide, ideologi, konsep, sifat yang berbeda-beda menjadi satu kemudian ditarik kesimpulan untuk membentuk pola yang terstruktur atau membentuk pola baru. Penggabungan ini akan menciptakan konseptual yang sempurna dan lengkap.

  1. Penilaian (evaluation)

Penilaian adalah suatu proses pengukuran untuk mengambil keputusan untuk mencapai tujuan tertentu. Penilaian sangat penting untuk proses politik karena khalayak dapat membandingkan baik atau buruk, positif atau negatif, bagus atau tidak bagus suatu lingkungan atau pribadi seseorang.

  1. Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah bagaimana cara menyusun strategi untuk memudahkan terwujudnya tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan sangat penting untuk sistem politik seperti membuat peraturan negara dan kebutuhan politik lainnya. (Baca juga: Strategi Komunikasi Politik)

  1. Penciptaan (creating)

Penciptaan adalah merakit, membangun, mengubah, merumuskan, mendirikan semua unsur pokok untuk membuat sesuatu yang memiliki fungsi atau pola baru. Penciptaan ini terkait dengan informasi politik maksudnya adalah khalayak politik akan menciptakan pandangan baru ketika mendapat informasi baik dari komunikator politik. Dengan demikian khalayak dapat membangun pola pikir baru.

Demikian penjelasan terkait apa saja efek kognitif dalam komunikasi politik yang sering dirasakan sesaat setelah menerima pesan politik dalam kegiatan perpolitikan. Efek ini dirasakan bagi massa baik secara langsung ataupun lewat media komunikasi. Hal ini tanpa sadar akan menghasilkan persepsi antara satu orang dengan orang lainnya. Kemudian dengan sendirinya akan timbul pendapat-pendapat pro dan kontra terhadap isi pesan politik tersebut. Oleh karena itu, disinilah peran media komunikasi politik menjadi sangat penting untuk menjadi motor yang bersikap netral tanpa memihak sisi mana pun.