Kehidupan di masyarakat membutuhkan informasi sebagai pengetahuan, wawasan, hiburan, dan kontrol sosial. Media massa merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat. Media massa yang digunakan seperti media cetak yang meliputi koran, majalah, bulletin dan media massa lainnya seperti radio, media online atau digital, dan televisi.
Masyarakat lebih banyak memilih untuk memperoleh informasi menggunakan televisi karena televisi adalah media massa yang menggunakan unsur audio visual.
Masyarakat lebih mudah memahami informasi yang disampaikan melalui televisi karena audio visual. Selain itu, masyarakat khususnya di negara kita kurang berminat untuk membaca. Budaya membaca perlahan-lahan mulai pudar dalam masyarakat sekarang.
Untuk mengembangkan media massa yang berfungsi menyalurkan informasi ini, para konglomerasi membangun portal berita yang tergolong sebagai media online yang berisi berita penting dan dipaparkan melalui pemberitaan yang singkat tetapi memiliki akurasi yang tepat.
Adapun cara pengembangan lain untuk media massa adalah keseragaman terhadap media massa. Berikut ini merupakan contoh homogenitas dalam pengembangan media:
Baca juga:
- Perkembangan Media Massa di Indonesia
- Sejarah Media Massa
- Hegemoni Media Massa
- Peran Media Massa
- Efek Media Massa
- Karakteristik Media Massa
- Teori Media Massa
Setiap media massa memiliki seorang wartawan yang bertugas untuk mencari sumber informasi yang kemudian akan diinformasikan kembali kepada khalayak melalui media massa seperti media cetak (koran, majalah, dan lain sebagainya), televisi, radio. Wartawan dalam sebuah media cenderung bersifat homogenitas dalam mencari informasi di lokasi peristiwa. Keseragaman inilah yang dapat memajukan kinerja wartawan dalam memperoleh suatu berita di media massa. (Baca juga: Fungsi Media Massa Menurut Ahli)
Jika diawal membahas tentang keseragaman wartawan dalam memperoleh informasi, contoh yang kedua ini adalah homogenitas dari isi informasi tersebut. Informasi yang disampaikan oleh media biasanya berbentuk berita. Media massa setiap hari menampilkan berita yang sama. Homogenitas dalam isi informasi ini juga dapat mengembangkan media massa di masyarakat. Berita yang sama dalam suatu media ini bermakna bahwa media tersebut up to date terhadap semua peristiwa di dunia. (Baca juga: Pengaruh Media Massa Terhadap Masyarakat)
Contoh homogenitas dalam pengembangan media massa selanjutnya adalah setiap media massa memiliki program acara yang sama. Misalnya, suatu stasiun televisi memiliki program acara seperti reality show, sinetron, berita, film, sitkom, komedi, dan lain sebagainya.
Stasiun televisi yang kedua akan memiliki program acara yang sama, hanya berbeda judul atau nama acaranya saja. Adanya keseragaman dalam pembuatan program acara ini meningkatkan fungsi-fungsi media massa, yaitu memberikan informasi, edukasi, pengawasan, korelasi, dan penyampaian warisan sosial. (Baca juga: Peran Media Massa dalam Pembentukan Moral)
Keseragaman bahasa menjadi unsur utama dalam keberlangsungan suatu media massa. Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikasi yang efektif dalam media massa, yaitu menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Media massa di Indonesia lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia karena bahasa sendiri dianggap mudah dipahami dari berbagai kelas sosial. Homogenitas dari segi bahasa ini, kemudian akan membantu meningkatkan produktivitas dalam pengembangan suatu media massa. (Baca juga: Contoh Sosialisasi dalam Media Massa)
Homogenitas yang dilakukan dalam pengembangan media massa ini berkaitan dengan kebijakan perusahaan dalam media massa. Kebijakan ini akan membentuk suatu kinerja baik dari berbagai individu untuk menyelenggarakan acara program televisi atau media massa lainnya.
Kebijakan-kebijakan dalam industri pertelevisian biasanya ada keseragaman, tetapi ada beberapa kebijakan yang berbeda pula tergantung ideologi media massa yang dianut. (Baca juga: Contoh Kalimat Tidak Efektif dalam Media Massa)
Setiap media massa memiliki sistem kerja yang sama terhadap karyawannya. Keseragaman dalam sistem kerja ini berupa waktu kerja. Waktu kerja yang digunakan dalam industri media massa adalah shifting dimana setiap orang dapat bekerja kapan saja termasuk di hari libur nasional. Sistem kerja tersebut memberikan peningkatan terhadap kualitas suatu stasiun televisi karena setiap media tidak memiliki batasan saat menyebarkan informasi. Semakin banyak informasi yang disampaikan dan memiliki mutu yang berkualitas akan mendapat rating yang baik pula dari masyarakat. (Baca juga: Pengertian Media Massa)
Media massa memiliki suatu sistem filter atau penyaringan terhadap konten yang ada. Homogenitas dalam penyaringan informasi yang ditampilkan di media massa ini memberikan dampak positif dalam pengembangan media massa di Indonesia.
Sistem filter ini berlaku untuk setiap konten informasi yang berkaitan dengan unsur SARA , pornografi, bullying, kata-kata yang tidak pantas diucapkan, dan lain sebagainya. Dengan adanya sistem tersebut media massa akan menjadi alat penyebar berita yang berkualitas. (Baca juga: Teori Efek Media Massa)
Contoh homogenitas dalam pengembangan media massa yang terakhir adalah keseragaman industri media massa dalam mengatur strategi pemasaran agar media tersebut tetap eksis di masyarakat. Media massa yang kini lebih banyak mengambil startegi dengan membuka media baru lainnya. Misalnya, konglomerat salah satu stasiun televisi mulai melebarkan sayapnya untuk membeli stasiun televisi lainnya. Kemudian ada juga seorang konglomerat industri media yang berhasil mengembangkan media massa lainnya seperti MNC Group yang membangun media dalam televisi dan media online. (Baca juga: Efek Media Massa dalam Komunikasi Persuasif)
Demikian penjelasan terkait beberapa contoh homogenitas dalam pengembangan media massa.