Komunikasi dalam lingkungan masyarakat memiliki tujuan utama yaitu agar masing-masing individu memiliki kesamaan makna untuk mencapai kesepakatan bersama.
Komunikasi yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat disebut juga sebagai interaksi sosial. Keberhasilan komunikasi dapat tercapai apabila pelaku komunikasi telah memenuhi unsur komunikasi. (Baca juga: Komponen-komponen Komunikasi)
Adapun unsur komunikasi yang harus dipenuhi dalam komunikasi adalah pesan yang disampaikan harus jelas, sehingga komunikator (sender) dan komunikan (receiver) dapat saling memahami.
Unsur berikutnya adalah pelaku komunikasi adalah seorang komunikator dan komunikan, unsur ketiga yaitu media komunikasi yang digunakan saat berbicara, unsur keempat adalah efek atau respon yang bereaksi dari diri komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. (Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi)
Jika komunikasi telah memenuhi unsur-unsur tersebut maka komunikasi dapat dikatakan sempurna atau sering dikenal dengan kata komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif ternyata tidak hanya mengandalkan usnur-unsur pokok dari komunikasi saja, tetapi komunikasi yang efektif juga memiliki salah satu cara yang dinamakan pola gilir. Pada umumnya setiap individu memiliki pemikiran dan sudut pandang yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ilmu komunikasi memperkenalkan pola gilir sebagai solusi masyarakat. (Baca juga: Unsur Komunikasi)
Apa itu pola gilir dalam komunikasi?
Pola gilir dalam komunikasi adalah suatu cara berkomunikasi yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan dengan menggunakan pola komunikasi yang efektif, yaitu komunikasi dengan dua arah atau bergiliran (bergantian). Jika seorang komunikator menyampaikan pesan maka dengan sigap tugas komunikan adalah mendengarkan, memperhatikan, dan memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator tersebut. (Baca juga: Etika Komunikasi)
Adapun tujuan pola gilir dalam komunikasi adalah sebagai berikut:
- Berbicara
Berbicara merupakan salah satu tujuan pola gilir dalam komunikasi. Berbicara memang merupakan aktivitas berkomunikasi, tujuan dibentuknya pola gilir dalam komunikasi adalah untuk memudahkan seseorang pada saat berbicara kepada siapapun.
Pola gilir memiliki tujuan untuk menyelaraskan pembicaraan individu-individu karena pada hakikatnya manusia memang membutuhkan komunikasi atau berbicara baik pada individu lainnya ataupun dengan lingkungan disekitar kita. Berbicara dengan menggunakan pola gilir juga dilakukan untuk menyelaraskan penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan lingkungan masyarakat. (Baca juga: Strategi Komunikasi Efektif)
- Negosiasi
Tujuan dari pola gilir dalam komunikasi selanjutnya adalah negosiasi. Jika dilihat dari pengertian dari kata negosiasi ada suatu bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama. Setiap individu memiliki gagasan dan sudut pandang yang berbeda-beda. Oleh karena itu, komunikasi membutuhkan suatu pola gilir dalam komunikasi. Negosiasi ini juga membantu komunikasi berjalan dengan lancar sesuai dengan kesepakatan bersama. (Baca juga: Teknik Komunikasi Efektif)
- Perdebatan
Perdebatan merupakan salah satu kesalahan dalam proses komunikasi. Perdebatan sering muncul akibat kesalahpahaman antara komunikator dengan komunikan. Oleh karena itu, pola gilir diterapkan dalam komunikasi yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan perdebatan dan masalah komunikasi lainnya. Pola gilir dalam komunikasi digunakan dengan menggunakan konteks bahasa dan istilah yang sesuai dengan perdebatan komunikasi tersebut. (Baca juga: Komunikasi yang Efektif)
- Diskusi
Diskusi atau rapat kerja sering dilakukan oleh orang-orang dalam lingkungan masyarakat. Diskusi adalah salah satu proses interaksi dalam komunikasi antara dua orang atau lebih yang bertujuan mencapai kesepakatan bersama dan memahami topik yang disampaikan. Diskusi ini merupakan salah satu tujuan dari pola gilir dalam komunikasi. Pola gilir memiliki tujuan untuk mencegah kesalahan-kesalahan dalam berkomunikasi. (Baca juga: Proses Komunikasi Efektif)
- Seimbang
Pola gilir dalam komunikasi bertujuan untuk menjaga keseimbangan pada saat komunikasi. Keseimbangan yang dimaksud adalah penguasaan topik dan pemahaman topik yang sesuai dengan keahlian komunikator dan komunikan. Pemilihan bahasa dan menyesuaikan lingkungan juga berpengaruh terhadap pola gilir yang digunakan ketika berkomunikasi.
Seimbang artinya tidak berat sebelah atau adil. Komunikator dan komunikan masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang sama, yaitu menyampaikan pesan dengan baik dan memberikan respon yang baik seperti mendengarkan dan memperhatikan komunikator ketika sedang menyampaikan pesan. (Baca juga: Fungsi Ekspresi dalam Komunikasi)
- Mencegah kesalahpahaman
Kesalahpahaman sering terjadi karena ketidakseimbangannya komunikasi antara komunikator dan komunikan. Komunikator dan komunikan harus memiliki keseimbangan dalam menyampaikan dan menerima pesan. Oleh karena itu, pola gilir dalam komunikasi memiliki tujuan untuk mencegah kesalahpahaman yang sering terjadi di lingkungan masyarakat.
Pola gilir dalam komunikasi ini diterapkan agar komunikasi dapat berjalan secara dua arah atau bergantian, sehingga individu tidak ada yang kehilangan makna dari pesan yang disampaikan maupun pesan yang diterimanya. Apabila kesalahpahaman terjadi berarti baik komunikator maupun komunikan belum menerapkan pola gilir pada saat melakukan komunikasi. (Baca juga: Contoh Komunikasi dalam Konteks Ruang dan Waktu)
- Hubungan timbal balik
Pada umumnya manusia disebut sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Komunikasi yang digunakan sebagai interkasi sosial ini merupakan sebuah media atau jembatan penghubung antara individu yang satu dengan individu lainnya. Ilmu komunikasi memberikan solusi berupa pola gilir yang bertujuan untuk mendapatkan respon atau umpan balik antar masyarakat. Adanya pola gilir juga memberikan hubungan timbal balik antar individu. (Baca juga: Cara Meningkatkan Gaya Komunikasi)