Halo, jumpa lagi dengan kita di pakar komunikasi. Di sini kita masih membahas soal komunikasi, yang mana komunikasi ini merupakan jenis komunikasi tertulis dan berbentuk formal. Tak lain adalah karya ilmiah.
Karya ilmiah merupakan suatu laporan dari hasil penelitian yang kita kerjakan sesuai dengan kaidah-kaidah tertentu. Dengan kata lain, bahwa karya ilmiah ini dibahas di dalam penulisan karya ilmiah yang merupakan jenis komunikasi tertulis dengan menggunakan bahasa formal. Tentunya, Anda sudah mengerti bukan apa penulisan karya ilmiah. Maka dari itu, kali ini kita akan memberikan beberapa tata cara penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.
Baca juga:
Mari kita simak tata cara penulisan karya ilmiah di bawah ini.
Di dalam penulisan karya ilmiah, tentunya terdapat kaidah-kaidah yang berlaku, yang mana kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Nah, kaidah-kaidah tersebut dibuat agar terjadi penyelarasan dalam penulisan karya ilmiah, sehingga penulisan karya ilmiah mudah dipahami oleh penguji dengan sifat yang seragam. (Baca juga: Sejarah Televisi Indonesia)
Dengan adanya aturan pengetikan dalam penulisan karya ilmiah ini, maka penulis dapat menulis dengan rapi dan terususun. Sehingga penguji dapat membacanya dengan mudah.
Berikut ini adalah beberapa aturan dalam pengetikan karya ilmiah:
Baca juga:
1. Font, Spasi, dan Ukuran Kertas
Dalam penulisan karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhatikan yaitu font, spasi, dan ukuran kertas yang kita gunakan dalam menulis karya ilmiah. Naskah karya ilmiah haruslah diketik dengan aturan:
2. Ukuran Margins
Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong. Nah, untuk ukuran margins ini adalah sebagai berikut: (Baca juga: Pengertian Media Menurut Para Ahli)
3. Bab dan Subbab
Dalam penulisan bab dan subbab pada penulisan penelitian karya ilmiah ini berbeda dengan penulisan bab dan subbab pada penulisan skripsi pada umumnya. Pada penulisan karya ilmiah, bab dan subbab ditulis dengan menggunakan sistem numeral (1….a….).
Berbeda halnya dengan penulisan bab dan subbab pada skripsi yang mana bab ditulis dengan menggunakan sistem romawi (I, II, III, dst) dan untuk penulisan subbab, ditulis dengan menggunakan sistem numeral (1….a….).
Baca juga:
Jadi, dari pembahasan di atas, dapat ditemukan bahwa penulisan skripsi dengan karya ilmiah berbeda.
Untuk penulisan subbab ini ditulis dengan cara berikut ini: (Baca juga: Etnografi Komunikasi)
Di dalam subbab sendiri terdapat anak subbab yang juga memiliki aturan-aturan penulisan sebagai berikut: (Baca juga: Strategi Komunikasi Pemasaran)
4. Jarak Antar Bab
Jika penulisan skripsi jarak antara bab satu dengan bab lainnya dibutuhkan jarakm halaman alias memerlukan ganti halaman untuk membuat bab baru. Namun, berbeda halnya dalam penulisan karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulisan bab baru ini tidak memerlukan ganti halaman baru, melainkan diberi jarak 3 spasi untuk membuat bab baru. (Baca juga: Prospek Kerja Ilmu Komunikasi)
Sedangkan untuk penulisan subbab, antara jarak bab dengan subbab, ditulis dengan jarak 2,5 spasi. Dan untuk penulisan kalimat awal setelah subbab diberi jarak 2 spasi di bawah subbab.
5. Judul Artikel
Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat artikel sebagai penunjang penelitian dalam penelitian karya ilmiah. Maka, terdapat penulisan judul artikel. Pada judul artikel cara penulisannya adalah sebagai berikut:
6. Penulisan Paragraf
Untuk penulisan paragraph atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat aturan-aturan penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea baru diketik ke dalam atau menjorok sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar 1,25 cm.
Baca juga: Macam-Macam Komposisi Fotografi
7. Penulisan Struktur Lain
Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam karya ilmiah ini ditulis yang letaknya tepat di bawah judul artikel. Nah, penulisannya pun diberikan jarak antara judul artikel dengan penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dengan jarak 1,5 spasi.
Berikut ini beberapa penulisan struktur lain dalam penulisan karya ilmiah. (Baca juga: Teori Semiotika Charles Sander Peirce)
Tahapan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Dalam menulis karya ilmiah, diperlukannya urutan sistematika yang tersusun rapi sesuai dengan kaidah dan kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan. Namun, terdapat sistematika umum dalam penulisan karya ilmiah yang mana sistematikanya sebagai berikut:
Baca juga:
Semua bagian awal dalam tata cara penulisan karya ilmiah adalah:
a. Halaman Judul (Subbab)
Pada bagian awal halaman ini merupakan halaman judul, nama penulis peneliti serta nomor induknya, nama instansinya dan tahun penulisannya. Hampir sama halnya dengan penulisan skripsi, yang mana penulisan pada bagian awal halaman adalah cover atau sampulnya.
Berikut ini adalah beberapa hal yang ada di bagian awal halaman. (Baca juga: Media Komunikasi Modern)
b. Lembar Pengesahan
Pada bagian selanjutnya, yaitu lembar pengesahan yang mana terdapat judul penelitian, nama penulis atau peneliti, dan nomor induknya. Lembar pengesahan ini dibuat dengan memiliki tujuan untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan dari pembimbing bahwa karya ilmiah yang kita tulis sudah layak untuk diujikan. Maka dari itu, diperlukan juga tanggal yang sesuai dengan tanggal terjadinya pengesahan karya ilmiah yang kita buat. (Baca juga: Etika Komunikasi Massa)
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam penulisan lembar pengesahan:
c. Kata Pengantar
Halaman berikutnya adalah kata pengantar, yang mana kata pengantar ini adalah salam pembukaan terhadap penguji ataupun pembaca penelitian karya ilmiah ini sebagai bentuk ucapan syukur tersusunnya karya ilmiah ini. (Baca juga: Sejarah Perkembangan Alat Komunikasi)
d. Daftar Isi
Halaman berikutnya adalah halaman Daftar Isi. Halaman ini berisikan daftar isi atau urutan halaman pada penulisan karya ilmia yang kita buat. Di dalam daftar isi juga terdapat daftar gambar, daftar tabel, dan juga lampiran.
e. Ringkasan
Ringkasan dalam penelitian karya ilmiah ini merupakan ringkasan karya ilmiah secara keseluruhan yang kita tulis menjadi maksimal 1 halaman. Seperti layaknya sebuah novel yang terdapat synopsis, sedangkan untuk penelitian karya ilmiah terdapat ringkasan. (Baca juga: Sejarah Media Massa)
Bagian inti dalam tata cara penulisan karya ilmiah yang benar adalah:
a. Pendahuluan
Pendahuluan ini merupakan kata-kata pengantar pembahasan yang akan dibahas dalam penelitian karya ilmiah. Nah, dalam pendahuluan ini terdapat dua hal yang ditulis yaitu:
b. Gagasan
Gagasan merupakan ide yang muncul sesuai dengan penelitian karya ilmiah yang sedang dibahas. Dalam hal ini menjelaskan beberapa hal di antaranya: (Baca juga: Elemen-Elemen Komunikasi)
Dalam bagian kesimpulan ini terdapat dua hal yang diuraikan dalampenulisan karya ilmiah yang di antaranya adalah:
Dalam penyampaian prediksi ini berisi manfaat dan dampak yang akan diperoleh dari gagasan yang diajukan.
Pada umumnya, cara penulisan karya ilmiah ini disusun dengan cara dijilid dengan bagian depan yang dilapisi plastic transparan yang berwarna sesuai dengan kebijakan dan aturan yang berlaku sesuai Fakultas dalam Perguruan Tinggi tersebut.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…