Categories: Dasar Komunikasi

10 Elemen – Elemen Komunikasi

Manusia adalah mahluk sosial, tidak bisa hidup sendiri. Setiap orang perlu berinteraksi dan mentransfer  gagasan atau ide dalam pikirannya kepada orang lain. Proses pertukaran ide atau gagasan antar individu disebut dengan berkomunikasi. Dilihat dari tujuan maupun caranya, terdapat bermacam jenis komunikasi yang dilakukan manusia; namun pada dasarnya elemen yang diperlukan dalam proses komunikasi adalah sama.

Komunikasi dapat terjadi jika terdapat pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Komunikasi tersebut disampaikan melalui sebuah saluran atau media, dan komunikasi akan dikatakan efektif jika komunikan memberikan feedback positif. Selanjutnya akan dihasilkan efek misalnya perubahan prilaku pada komunikan, ketika komunikasi berhasil dilakukan. Keberhasilan komunikasi bergantung pada banyak faktor, salah satunya besarnya gangguan atau hambatan dalam komunikasi serta ada tidaknya campur tangan orang luar dalam proses komunikasi tersebut.

Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa komunikasi memiliki elemen – elemen yang pasti akan selalu ada atau mempengaruhi proses komunikasi yang dilakukan manusia. Elemen tersebut antara lain, komunikator, pesan, komunikan, saluran atau media, hambatan atau ganggguan, umban balik (feedback), efek, situasi, filter, dan pengatur. Berikut ini akan Pakar Komunikasi jelaskan elemen – elemen komunikasi tersebut.

Baca juga:

1. Komunikator (sumber)

Komunikator merupakan penyampai pesan, baik itu berupa individu, kelompok atau sebuah organisasi/ perusahaan. Komunikator bisa saja seorang pembicara yang berbicara atas nama dirinya sendiri, atau bisa pula gabungan berbagai individu dalam sebuah kelompok atau lembaga yang berbicara atas nama kelompok tersebut (bukan atas nama pribadi).

Agar menjadi komunikator yang baik, seorang kominikator harus memperhatikan beberapa hal seperti penampilan, penguasaan masalah, serta penguasaan bahasa (baca juga: bahasa sebagai alat komunikasi). Penampilan komunikator menyangkut pandangan komunikan terhadap komunikator. Sebaiknya komunikan berpenampilan baik, sopan dan menarik. Selain itu kredibilitas komunikator dimata komunikan harus baik, perusaan yang memiliki kredibilitas buruk misalnya, akan sulit untuk membuat komunikan mempercayai komunikator, dan pesan yang disampaikanpun akan sulit tersampaikan.

Komunikator juga dituntut untuk menguasai masalah, sehingga pesan yang disampaikan menjadi jelas dari berbagai aspek, tidak ambigu. Penguasaan bahasa juga diperlukan, agar proses komunikasi berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahan persepsi. Bukan hanya bahasa, budaya setiap daerah juga berbeda-beda dan komunikator perlu memperhatikan hal tersebut agak komunikasi yang dilakukannya berjalan dengan efektif.

2. Pesan atau Stimulus

Pesan merupakan ide atau gagasan yang disampaikan kepada komunikan. Ide atau gagasan yang ingin disampaikan oleh komunikan harus diolah sedemikan rupa agar menjadi sebuah pesan yang bukan hanya dapat dimengerti, tapi juga menarik bagi komunikan yang menjadi target pesan tersebut. Bergantung kebutuhan, materi pesan bisa bersifat informatif (memberikan informasi), persuasif (meyakinkan), atau koersif (berupa perintah).

Agar pesan tepat dan dapat mengenai sasaran, maka pesan harus direncanakan dengan baik. Pesan dirancang sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan komunikator dan komunikan. Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan pesan sebaiknya dapat dimengerti kedua belah pihak dan tidak menimbulkan kesalahan persepsi. Dan yang paling penting adalah, pesan perlu dirancang sedemikian rupa agar dapat menarik minat komunikan, memenuhi kebutuhannya dan menimbulkan kepuasan komunikan.

3. Saluran atau Media

Saluran atau media merupakan sarana yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Secara umum terdapat tiga macam media komunikasi, yaitu media umum, media massa, dan media khusus. Media umum merupakan media yang dapat digunakan oleh semua orang, misalnya telepon, surat, mesia sosial, dan lain-lain.

Media massa merupakan media yang digunakan untuk komunikasi massa (skala masal). Contoh media massa misalnya Koran, majalah, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan media khusus merupakan media yang hanya digunakan secara terbatas. Hanya oleh dan untuk orang-orang, kelompok atau organisasi tertentu saja. Misalnya berupa kode atau sandi.

4. Komunikan (penerima)

Komunikan merupakan penerima pesan. Individu atau kelompok yang menjadi sasaran pesan. secara umum ada tiga jenis penerima pesan, yaitu personal, kelompok dan massa. Penerima pesan personal misalnya pada komunikasi yang terjadi lewat tatap muka empat mata, lewat sms atau panggilan telepon kepada seseorang. Sedangkan iklan di televisi misalnya, merupakan komunikasi yang penerima pesannya adalah massa (khalayak umum).

Agar komunikasi berjalan dengan baik, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi komunikan yaitu: keterampilan menangkap dan meneruskan pesan yang diterimanya; pengetahuan yang cukup seputar pesan yang akan diterimanya,  serta sikap yang siap untuk menerima serta member pesan.

5. Hambatan / Gangguan

Hambatan atau gangguan merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terhambatnya proses komunikasi (baca juga: hambatan-hambatan komunikasi). Gangguan ini bisa menyebabkan kesalahan pemaknaan pesan oleh komunikan, sehingga pesan tidak tersampaikan dengan baik, dan komunikasi tidak berhasil dilakukan. Gangguan tersebut bisa berasal dari komunikator, pesan, saluran ataupun komunikan.

Gangguan yang berasal dari komunikator misalnya jika komunikator tidak kompeten, tidak dapat menguasai situasi ketika menyampaikan pesan. gangguan pesan misalnya ketika pesan tidak sepenuhnya tersampaikan atau terpotong, atau jika pesan menggunakan bahasa yang kurang dimengerti oleh penerima.

Gangguan yang berasal dari saluran seringkali terjadi pada media elektronik, misalnya gangguan telepon. Sedangkan gangguan pada komunikan misalnya komunikan kurang mendengarkan atau pengetahuan komunikan mengenai pesan yang disampaikan kurang memadai.

Baca juga:

6. Umpan Balik (feedback)

Umpan balik atau feedback merupakan reaksi atau respon yang diberikan komunikan untuk menanggapi pesan yang diterimanya. Feedback ini bisa berupa feedback negatif maupun feedback positif. Feedback dapat membantu komunikator untuk menilai apakah komunikasi yang dilakukannya efektif atau tidak. Jika feedback yang diberikan positif, berarti komunikasi yang dilakukan efektif (baca juga: komunikasi yang efektif).

Feedback bisa diberikan secara langsung maupun tidak langsung.  Feedback langsung biasanya terjadi jika komunikan dan komunikator melakukan komunikasi secara langsung, misalnya dalam pembicaraan tatap muka (baca juga: komunikasi antar pribadi). Feedback langsung bisa berupa komentar maupun gesture tubuh.

Sedangkan feedback tidak langsung terjadi jika komunikan dan komunikator tidak dapat melakukan kontak langsung dalam berkomunikasi. Biasanya terjadi pada  komunikasi yang melibatkan banyak orang didalamnya (komunikasi massa). Feedback tidak langsung bisa berupa surat pembaca, atau jawaban polling.

7. Efek

Efek merupakan hasil akhir dari proses komunikasi. Efek ini bisa berupa perubahan sikap atau tingkah laku target pesan (komunikan). Efek yang dihasilkan pesan menentukan apakan pesan tersebut berhasil disampaikan atau tidak. Jika efek yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang disampaikan dalam pesan, berarti pesan berhasil disampaikan, artinya komunikasi berhasil. Sebaliknya, jika efek yang dihasilkan tidak sesuai dengan ini pesan, berarti komunikasi tidak berhasil dan perlu diperbaiki.

8. Situasi

Situasi disini menyangkut situasi atau keadaan ketika proses komunikasi sedang berlangsung. Dalam komunikasi langsung elemen situasi sangat penting, karena dapat mempengaruhi mood komunikator juga komunikan. Selain itu situasi juga akan mempengaruhi pilihan media atau saluran komunikasi yang dipakai, serta feedback yang diberikan oleh komunikan (baca juga: prinsip-prinsip komunikasi).

9. Filter

Filter merupakan kerangka berpikir yang digunakan komunikan ketika menerima pesan. Filter yang dipakai komunikan akan menetukan sikap komunikan terhadap pesan, apakah menerima atau menolak pesan tersebut. Ada tiga jenis filter dalam komunikasi, yaitu filter psikologis, filter fisik, dan filter budaya (baca: etika komunikasi).

Filter psikologis dipengaruhi oleh peristiwa atau kejadian yang pernah dialamu komunikan (baca: psikologi komunikasi). Misalnya ketika komunikan pernah mengalami trauma terhadap orang dari suku tertentu, maka komunikan cenderung akan menolak komunikator yang berasal dari suku tersebut. Filter fisik dipengaruhi oleh kondisi ruangan tempat proses komunikasi berlangsung. Misalnya udara yang panas, kursi yang tidak nyama, atau penerangan yang tidak memadai.

Sedangkan filter budaya dipengaruhi oleh pandangan dan cara hidup yang berlaku di tempat komunikan tinggal. Mmisalnya komunika yang tinggal di Jawa Tengah terbiasa dengan gaya bicara lembut, berbeda dengan komunikan yang berasal dari Sumatra (baca: sistem komunikasi indonesia).

10. Pengatur

Pengatur dalam konteks komunikasi ini merupakan pihak luar yang secara tidak langsung mempengaruhi proses komunikasi, aliran pesan dari komunikator kepada komunikan. Pengatur merupakan pihak memiliki wewenang untuk mngontrol isi atau struktur pesan yang disampaikan.

Contoh pengatur misalnya pemerintah (baca: komunikasi pemerintahan), pengadilan, lembaga, konsumen, atau juga narasumber. Pemerintah contohnya, dapat mencabut SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) yang dimiliki suatu surat kabar; atau komusi penyiaran yang menentukan penyensoran gamabr dalam televisi, sehingga seringkali beberapa bagian film terlihat blur.

Baca juga:

Demikian artikel mengenai elemen – elemen komunikasi ini. Ada sepuluh elemen dalam komunikasi, yaitu komunikator, pesan, komunikan, saluran atau media, hambatan atau gangguan, umpan balik atau feedback, efek, situasi, filter, dan pengatur. Seluruh elemen dalam komunikasi ini berperan penting dalam keberhasilan komunikasi yang dilakukan.

Akhir kata, semoga artikel ini bisa memberikan informasi yang anda butuhkan. Jika ada pertanyaan, pemambahan, atau komentar yang membangun, silahkan tinggalkan pesan, dan jangan lupa berbagi ya jika anda merasa artikel ini bermanfaat. Sekian dan Terimakasih.

Recent Posts

Stonewalling: Pengertian dan Dampaknya

Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…

3 years ago

Komunikasi Pemasaran Terpadu – Pengertian, Tujuan, Strategi, Proses

Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…

4 years ago

6 Strategi Komunikasi Efektif Saat Pandemi

Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…

4 years ago

8 Tips Komunikasi Efektif Di Media Sosial

Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…

4 years ago

9 Teknik Digital Marketing Paling Efektif

Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…

4 years ago

5 Contoh Komunikasi Terapeutik Pada Lansia

Komunikasi  Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…

4 years ago