Salah satu karakteristik penting komunikasi menurut Ronald B. Adler dan George Rodman (2006) dalam bukunya Understanding Human Communication adalah bahwa komunikasi merupakan sebuah proses dimana terjadi pertukaran informasi antara individu-individu melalui sebuah sistem perlambang, tanda, atau perilaku yang sama. Komunikasi merupakan ekspresi dan pertukaran berbagai fakta, pendapat, gagasan atau perasaan. Komunikasi terjadi dalam berbagai konteks yaitu komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok atau komunikasi massa.
Dalam komunikasi intrapersonal, kita berkomunikasi dengan diri sendiri. Sedangkan dalam komunikasi interpersonal, kita mengirimkan pesan kepada orang lain sehingga diperlukan paling tidak dua orang agar proses komunikasi berjalan. Salah satu pihak dalam konteks komunikasi interpersonal berperan sebagai pengirim pesan dan pihak lain berperan sebagai penerima pesan. Terkadang, dibutuhkan saluran komunikasi untuk dapat mengirimkan pesan.
Sebagai sebuah proses, komunikasi merupakan sekumpulan interaksi yang dapat berubah sesuai dengan waktu dan menghasilkan perubahan bagi apapun yang terlibat dalam interaksi tersebut. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi. Sukses tidaknya informatif dan persuasif dapat mengubah bagaimana individu berinteraksi satu sama lain dalam interaksi di masa datang. Selain itu, latar belakang budaya masing-masing individu dapat mempengaruhi bagaimana pendekatan proses komunikasi. Esensinya, terdapat beberapa faktor yang secara konstan memainkan peranan dalam interaksi yang berdampak pada proses komunikasi. (Baca juga : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi)
Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti “sama”. Dengan demikian, yang dimaksud dengan “untuk berkomunikasi” adalah “untuk menimbulkan kesamaan” atau “untuk membuat mengetahui atau memahami” atau “untuk berbagi” melalui interaksi antar manusia yang dilakukan secara verbal, nonverbal, maupun elektronik.
Para ahli telah merumuskan beberapa definisi atau pengertian komunikasi, diantaranya adalah :
Pengertian komunikasi sebagai sebuah proses yang diungkapkan oleh David Berlo adalah sebuah penjelasan yang sangat jelas dan lengkap dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks komunikasi. (Baca juga : Komunikasi Pemasaran)
Dengan demikian, dari pengertian komunikasi di atas, nyata bahwa komunikasi adalah sebuah proses yang begitu kompleks, yang berlangsung secara berkesinambungan karena adanya interaksi di dalamnya tanpa adanya awal dan akhir yang pasti dan secara serempak masing-masing partisipan saling mempengaruhi satu sama lain. (Baca juga : Komunikasi Dua Arah)
Dalam artikel Pengantar Ilmu Komunikasi telah diulas bahwa dalam proses komunikasi terdapat beberapa elemen atau komponen yang menunjang berjalannya proses komunikasi. Adapun elemen-elemen atau komponen-komponen komunikasi tersebut adalah orang atau manusia (pengirim dan penerima pesan), pesan, kode-kode, saluran atau media komunikasi, umpan balik, encoding dan decoding, serta gangguan. (Baca juga : Proses Komunikasi Interpersonal)
Komunikasi sebagai sebuah proses berjalan melalui beberapa tahap. Menurut John V. Thill dan Courtland L. Bovee (2013), proses komunikasi dapat kita kaji melalui beberapa tahapan yang tergambar dalam model-model komunikasi yaitu model komunikasi dasar dan model komunikasi sosial. Baik model komunikasi dasar maupun model komunikasi sosial memandang komunikasi sebagai sebuah proses yang berjalan melalui 8 (delapan) tahap, yaitu :
1. Pengirim pesan memiliki sebuah ide atau gagasan. Dalam bidang komunikasi organisasi atau komunikasi bisnis, jika kita sebagai pengirim pesan memiliki sebuah ide atau gagasan yang berkaitan dengan organisasi atau bisnis yang kita lakukan dan ingin disampaikan kepada khalayak, maka proses komunikasi pun dimulai. Begitu pun dengan bidang komunikasi atau konteks komunikasi lainnya.
2. Pengirim pesan yang melakukan encode terhadap ide atau gagasan dalam sebuah pesan. Hal ini terjadi ketika kita sebagai pengirim pesan menempatkan ide atau gagasan ke dalam sebuah pesan. Sebagai pengirim pesan, kita melakukan encode terhadap ide atau gagasan tersebut atau mengekspresikannya dalam kata-kata atau gambar. Kita harus mengembangkan keterampilan dalam melakukan encode ide atau gagasan agar pesan-pesan yang dikemas menjadi lebih efektif.
3. Pengirim pesan memproduksi pesan dalam sebuah media. Pesan yang telah dikemas oleh pengirm pesan kemudian disajikan kepada khalayak melalui saluran atau media komunikasi. Media yang digunakan dalam pengiriman pesan umumnya dapat berbentuk oral, tertulis, visual, maupun elektronik. (Baca juga : Pengertian Media Menurut Para Ahli – Media Komunikasi Modern – Media Massa Menurut Para Ahli – Pengertian Media Sosial Menurut Para Ahli)
4. Pengirim pesan mengirimkan pesan melalui sebuah saluran komunikasi. Saluran komunikasi atau media komunikasi yang akan digunakan untuk mengirimkan pesan tentu berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi. Berbagai teknologi yang ada kini dapat digunakan oleh pengirim pesan untuk menyampaikan pesannya kepada khalayak. Saluran komunikasi umumnya terkait dengan sistem yang digunakan untuk mengirim pesan. Saluran komunikasi dapat berupa percakapan secara tatap muka, internet sebagai media komunikasi, dan lain-lain. (Baca juga : Saluran Komunikasi dalam Organisasi)
5. Khalayak menerima pesan. Jika saluran komunikasi berfungsi dengan baik, maka pesan-pesan akan dapat menjangkau khalayak sasaran. Perlu dipahami pula bahwa sampainya pesan kepada khalayak tidaklah menjamin khalayak akan memberikan perhatian ataupun memahami isi pesan secara tepat. Hal ini disebabkan adanya penafsiran yang berbeda yang dilakukan oleh khalayak serta adanya hambatan-hambatan komunikasi yang terjadi selama proses komunikasi. (Baca juga : Hambatan Komunikasi Bisnis – Hambatan Komunikasi Organisasi)
6. Khalayak melakukan decode terhadap pesan. Setelah pesan diterima oleh khalayak, tahap yang dilakukan selanjutnya oleh khalayak adalah melakukan decode terhadap pesan.
7. Khalayak memberikan tanggapan atau respon terhadap pesan. Pengirim pesan dapat menciptakan ruang atau kesempatan bagi penerima pesan untuk memberikan respon atau tanggapan dengan cara-cara yang positif. Pemberian respon atau tanggapan oleh khalayak tergantung pada kemampuan khalayak untuk mengingat pesan dan bertindak, kemampuan khalayak untuk bertindak, serta motivasi khalayak untuk memberikan respon.
8. Khalayak memberikan umpan balik kepada pengirim pesan. Dalam rangka memberikan respon atau tidak memberikan respon terhadap pesan, khalayak dapat memberikan umpan balik yang dapat membantu pengirim pesan melakukan evaluasi usaha komunikasi yang efektif. Umpan balik dapat diberikan dapat berupa komunikasi verbal (menggunakan kata-kata tertulis atau ujaran), komunikasi nonverbal (menggunakan gestur, ekspresi wajah atau perlambang lainnya) ataupun keduanya. Sebagaimana pesan, umpan balik yang disampaikan oleh khalayak juga memerlukan proses decode karena adanya pemaknaan yang beragam.
Kedelapan tahap tersebut menggambarkan bagaimana sebuah ide atau gagasan mengalir dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Dalam proses komunikasi, pesan-pesan yang mengalir dari pengirim pesan dimungkinkan mengalami distorsi atau salah penafsiran yang dilakukan oleh penerima pesan. Kita dapat melakukan berbagai tindakan pada setiap tahap dalam proses komunikasi untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya keberhasilan dalam komunikasi.
Baca juga : Etika Komunikasi Bisnis
Sementara itu, menurut Raj Kumar (2014) dalam bukunya Business Communication and Etiquettes menyatakan bahwa terdapat 6 (enam) tahap atau fase dalam seluruh proses komunikasi, yaitu :
Baca juga : Teori S-O-R
Selanjutnya, menurut Mary Ellen Guffey dalam Kumar (2014) menyatakan bahwa kita tidak dapat begitu saja mengirimkan makna kepada orang lain secara langsung melalui pikiran karena kita terikat dalam sebuah proses komunikasi yang berjalan melalui 6 (enam) tahap, yaitu :
Baca juga :
Menurut Kumar (2014 : 37 – 39), agar tercipta komunikasi yang efektif maka terdapat 7 (tujuh) prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :
Baca juga :
Mempelajari Tahap-tahap Komunikasi sebagai sebuah proses dapat memberikan manfaat bagi kita diantaranya adalah :
Demikianlah uraian singkat mengenai tahap-tahap komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang seluk beluk komunikasi dan menerapkannya dalam berbagai bidang serta konteks komunikasi.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…