Organisasi merupakan sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal berdasarkan tugas-tugas dan wewenang. Pengertian organisasi yang dikemukakan oleh S. Bernard Rosenblatt, Robert Bonnington, dan Berverd E. Needles Jr tersebut, menunjukkan bahwa organisasi tidak dapat dilepaskan dari manajemen ataupun sebaliknya.
Dalam artian, tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh manajemen yang baik. Begitu pula sebaliknya, manajemen tidak akan ada tanpa organisasi. Manajemen baru ada jika ada tujuan yang akan dicapai. Hal inilah yang menjadikan pentingnya proses komunikasi dalam pengantar manajemen.
Lalu, apa manajemen itu ?
Menurut Mamduh Hanafi, manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya organisasi. Kegiatan atau proses manajemen disebut juga dengan fungsi-fungsi manajemen dan dilaksanakan oleh manajer. Fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atau pengendalian.
Kegiatan-kegiatan tersebut akan terjadi jika para manajer melakukan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak yang ada dalam organisasi (komunikasi internal) maupun luar organisasi (komunikasi eksternal). Komunikasi yang buruk antara para manajer dan karyawan juga anggota organisasi lainnya, hanya akan memicu terjadinya konflik dalam organisasi. Sebaliknya, komunikasi yang terjalin baik dapat menciptakan keberhasilan organisasi.
Oleh karena itu, komunikasi yang dilakukan oleh para manajer umumnya bertujuan untuk membina hubungan baik dengan berbagai pihak dan menciptakan keberhasilan organisasi. Hubungan inilah yang menjadi dasar organisasi untuk menghadapi krisis manajemen dan membantu menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dalam organisasi. Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh para manajer adalah komunikasi tatap muka, komunikasi kelompok kecil seperti rapat atau diskusi, komunikasi tertulis melalui surat, dan lain sebagainya.
Dalam organisasi, tidak hanya para manajer saja yang menggunakan komunikasi untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Karyawan dan anggota organisasi juga menggunakan komunikasi untuk mendukung kinerja mereka. Tidak sedikit kegiatan yang mengharuskan mereka untuk saling bekerja sama, membantu mereka mengembangkan hubungan interpersonal yang baik antar sesama anggota organisasi dan meningkatkan kemampuan untuk memahami serta mengatasi masalah.
Dapat dikatakan bahwa tahap komunikasi dalam pengantar manajemen ini atau komunikasi organisasi merupakan kegiatan yang paling mendasar dalam organisasi. Komunikasi organisasi merupakan dasar bagi seluruh fungsi organisasi. Beragam kegiatan organisasi tidak dapat dikelola dan dikoordinasikan dengan baik tanpa adanya komunikasi di antara berbagai departemen dalam organisasi.
McCroskey dan McCroskey (2008) menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses saat seorang individu (atau kelompok individu) berusaha untuk menstimulasi makna dalam pikiran individu lainnya (atau kelompok individu) melalui pesan verbal, pesan nonverbal dan pesan bermedia.
Sebagai sebuah proses, komunikasi bersifat dinamis dan selalu berubah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi komunikasi seperti lingkungan, latar belakang budaya, dan lain sebagainya. Faktor-faktor inilah yang memberikan dampak terhadap proses komunikasi.
Mengacu pada pengertian komunikasi sebagai sebuah proses, komunikasi terdiri dari beberapa komponen komunikasi seperti pengirim pesan atau sumber, pesan, saluran atau media komunikasi, dan penerima pesan.
4. Penerima pesan adalah individu yang menjadi sasaran pesan yang menerima pesan atau seseorang yang menafsirkan dan memahami pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan atau sumber. Dalam konteks organisasi, yang menjadi penerima pesan adalah karyawan atau anggota organisasi serta pihak eksternal yang berkaitan dengan organisasi.
Komunikasi yang dilancarkan oleh manajer untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam organisasi. Organisasi merupakan sarana manajemen, dengan demikian, proses komunikasi yang berlangsung tidak lepas dari proses komunikasi dalam organisasi. Menurut Bovee dan Thill (2013), proses komunikasi dalam organisasi berlangsung dalam beberapa tahapan, yaitu :
1. Pengirim Memiliki Gagasan
Pengirim atau sumber adalah individu atau kelompok individu yang berusaha untuk menstimulasi makna. Adapun yang menjadi pengirim pesan atau sumber dalam konteks organisasi adalah manajer. Proses komunikasi efektif dalam organisasi diawali dengan adanya gagasan yang dimiliki oleh pengirim atau sumber. Gagasan yang dimiliki pengirim pesan haruslah jelas dan memiliki tujuan yang jelas.
2. Pengirim Menyandi Gagasan Menjadi Pesan
Gagasan yang dimiliki oleh pengirim pesan atau sumber kemudian diwujudkan dalam bentuk pesan. Manajer sebagai komunikator hendaknya memiliki dan mengembangkan keterampilan dalam melakukan encoding atau penyandian gagasan ke dalam bentuk pesan. Hal ini dimaksudkan agar pesan yang dibuat sesuai dengan kerangka referensi serta bidang pengalaman penerima pesan dan mudah dipahami oleh penerima pesan sebagaimana telah dijelaskan dalam teori produksi pesan.
3. Pengirim Memproduksi Pesan
Pesan yang dirumuskan oleh pengirim pesan atau sumber tidak hanya harus disesuaikan dengan penerima pesan melainkan juga harus disesuaikan dengan saluran atau media komunikasi agar pesan dapat terkirim dengan baik.
4. Pengirim Mengirimkan Pesan Melalui Saluran
Setelah pesan dirumuskan dengan ketentuan seperti di atas, pesan kemudian dikirimkan melalui media atau saluran komunikasi kepada penerima pesan. Saluran atau media komunikasi dapat berupa komunikasi tatap muka atau internet.
5. Pesan Diterima Oleh Penerima Pesan
Jika saluran komunikasi yang digunakan oleh pengirim pesan atau sumber untuk mengirimkan pesan bekerja dengan baik, maka pesan akan mudah diterima oleh penerima pesan. Namun, hal ini tidak menjamin penerima pesan akan memberikan perhatian atau memahami pesan tersebut secara akurat.
6. Pesan Di-decode Oleh Penerima Pesan
Setelah pesan diterima oleh penerima pesan, pesan kemudian di-decode oleh penerima pesan. Pesan yang diterima tidak berarti apa-apa kecuali penerima pesan melakukan decoding dan memberikan makna terhadap pesan tersebut. Proses decoding ini dipengaruhi oleh budaya, pengalaman pribadi, pembelajaran, pola pikir, harapan, rasa takut, dan lain-lain. Yang perlu dipahami pula adalah kerapkali penerima pesan memberikan makna terhadap pesan sesuai dengan keinginannya sendiri walaupun hal tersebut bertentangan dengan apa yang maksud oleh pengirim pesan.
7. Penerima Pesan Memberikan Tanggapan Terhadap Pesan
Setelah penerima pesan melakukan decoding, penerima pesan kemudian memberikan tanggapan. Tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan terhadap pesan bergantung pada berapa lama penerima pesan mengingat pesan tersebut, seberapa besar keinginan penerima pesan untuk bertindak berdasarkan pesan yang diterima, dan seberapa besar motivasi penerima pesan untuk memberikan tanggapan.
8. Penerima Pesan Memberikan Umpan Balik Kepada Pengirim
Penerima pesan kemudian memberikan umpan balik kepada pengirim pesan atau sumber sebagai tindak lanjut dari tanggapan yang diberikan. Umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi oleh pengirim pesan untuk mengetahui efektivitas komunikasi yang dilancarkan. Umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan dapat berbentuk komunikasi verbal atau komunikasi nonverbal atau keduanya. Sebagaimana pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan atau sumber, umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan harus di-decode secara hati-hati.
Selama tahap komunikasi dalam pengantar manajemen berlangsung tak jarang akan mengalami berbagai hambatan komunikasi yang dapat mengganggu kelancaran proses komunikasi. Yang termasuk hambatan komunikasi adalah gangguan, persaingan pesan, filter, dan rusaknya saluran atau media komunikasi yang digunakan.
Untuk mengatasi berbagai hambatan komunikasi dalam organisasi atau hambatan komunikasi organisasi, ada baiknya setiap anggota organisasi berusaha untuk meminimalisir hambatan-hambatan komunikasi yang mungkin terjadi. Misalnya, tetap fokus pada apa yang disampaikan oleh pengirim pesan, peka terhadap perbedaan yang ada, mematikan telepon saat rapat, dan lain-lain.
Mempelajari proses komunikasi dalam pengantar manajemen dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut.
Demikianlah ulasan singkat tentang tahap komunikasi dalam pengantar manajemen. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang organisasi, manajemen, komunikasi, dan proses komunikasi dalam pengantar manajemen.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…