13 Pendekatan Analisis Transaksional Dalam Komunikasi Antar Pribadi

Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne (1964), yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa terkenal dari kelompok Humanisme. Teori analisis transaksional merupakan teori terapi yang sangat populer dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua bidang ilmu-ilmu perilaku sebagaimana tujuan media dalam komunikasi massa . Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori komunikasi antarpribadi yang mendasar.

Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi dalam macam-macam komunikasi antar kelompok . Yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya ber­tujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-­siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan). Termasuk dalam komunikasi antar pribadi yang tentunya melibatkan tidak sedikit orang didalamnya.

Sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, manusia sudah memiliki dorongan akan kebutuhan berinteraksi. Interaksi inilah yang nantinya akan memicu timbulnya komunikasi antar pribadi dalam media komunikasi moderen . Hubungan komunikasi antara orang dengan orang lain inilah yang menyebabkan adanya transaksional. Inilah mengapa 13 Pendekatan Analisis Transaksional Dalam Komunikasi Antar Pribadi amatlah penting sebagaimana berikut ini :

1. Status Ego Orang Tua

Status ego orang tua merupakan suatu kumpulan perasaan, sikap, pola-pola tingkah laku yang mirip dengan bagaimana orang tua individu merasa dan bertingkah laku terhadap dirinya. Ada dua bentuk sikap orang tua, yang pertama adalah orang tua yang selalu mengkritik-merugikan, dan yang kedua adalah orang tua yang sayang.Misalnya sikap orang tua yang mengkritik merugikan seperti “ kamu sih terlalu malas, memang kamu bodoh sih, kamu anak bapak yang paling bandel”.

Status ego orang tua yang sayang seperti memberikan dorongan, memberi semangat,menerima, memberikan rasa aman. Perbedaan status ego tersebut tentunya akan menjadikan komunikasi antar pridadi yang berbeda. Dimana orang tua yang mengkritik anak terus menerus tidak akan memiliki kedekatan komunikasi yang baik dengan anak, sebaliknya status ego oramg tua yang sayang akan menjadikan komunikasi antar pribadi menjadi sangat baik dan intens.

2. Status Ego Anak

Status ego anak dapat dilihat dalam dua bentuk yaitu sebagai seorang anak yang menyesuaikan dan anak yang wajar. Anak yang menyesuaikan diujudkan dengan tingkah laku yang dipengaruhi oleh orang tuanya. Hal ini dapat menyebabkan anak bertindaak sesuai dengan keinginan orang tuanya seperti penurut, sopan, dan patuh, sebagai akibatnya anak akan menarik diri, takut, manja, dan kemungkinan mengalami konflik. Anak yang wajar akan terlihat dalam tingkah lakunya seperti lucu, tergantung, menuntut, egois, agresi, kritis, spontan, tidak mau kalah dan pemberontak.di dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat jika terjadi suatu interaksi antara dua individu.

Misalnya seorang teman menanyakan kenapa kamu kemarin kemu tidak masuk kantor, maka reaksi yang ditanya muncul perasaan kesal (kok usil amat), atau muncul perasaan takut dan kemudian memberikan jawaban agar dikasihani. Respon ini mewujudkan status ego anak yang menyesuaikan sebagaimana respon yang diberikan jika mendapat teguran dari orang tuanya. Status ego ini berkaitan dengan pola asuh dan komunikasi antr pribadi yang diterapkam orang tua kepada anak. Sehingga tentunya hal ini bisa menjadi catatan tersendiri terutama bagi orang tua dalam mendidik anak.

3. Status Ego Dewasa

Status ego dewasa dapat dilihat dari tingkah laku yang bertanggung jawab, tindakan yang rasional dan mandiri. Sifat dari status ego dewasa adalah obyektif, penuh perhitungan dan menggunakan akal. Didalam kehidupan sehari-hari interaksi dengan menggunakan status ego dewasa. Status ego dewasa terbentuk dati komunikasi yang terjadi antar pribadi baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau juga lingkungan pergaulan.

4. Belaian

Dalam teori analisis transaksional sebuah belaian merupakan bagian dari suatu perhatian yang melengkapi stimulasi yang optimal kepada individu. Belaian ini merupakan kebutuhan dalam setiap interaksi sosial dan menyehatkan. Dalam Analisis Transaksional menekankan bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk mengadakan hubungan yang bisa dicapai dalam bentuknya yang terbaik melalui keakraban. Hubungan yg akrab berlandaskan penerimaan posisi saya OK kamu OK di kedua belah pihak.

5. Permainan

Analisis Transaksional memandang permainan-permainan sebagai penukaran belaian-belaian yg mengakibatkan berlarutnya-larutnya perasaan-perasaan tidak enak. Permainan-permainan boleh jadi memperlihatkan keakraban. Akan tetapi, orang-orang yang terlibat dalam transaksi-transaksi memainkan permainan menciptakan jarak di antara mereka sendiri dengan mengimpersonalkan pasangannya. Transaksi itu setidaknya melibatkan dua orang yang memainkan permainan. Transaksi permainan akan batal jika salah seorang menjadi sadar bahwa dirinya berada dalam permainan dan kemudian memutusakan untuk tidak lagi memainkannya.

6. Posisi Hidup

Ada 4 dasar posisi hidup:

  • I’m Ok –You’re Ok

Individu mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan percaya orang lain.

  • I’m Ok- You’re not Ok

Individu membutuhkan orang lain akan tetapi tidak ada yang dianggap cocok, individu merasa memnpunyai hak untuk mempergunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.

  • I’m Not Ok- You’re Ok

Individu merasa tidak terpenuhi kebutuhanya dan merasa bersalah.

  • I’m Not Ok-You’re Not Ok

Individu merasa dirinya tidak baik dan orang lain pun juga tidak baik, karena tidak ada sumber belaian yang positif.

7. Batas Status Ego

Setiap individu mempunyai ketiga ego tersebut( anak,dewasa, orang tua) bersifat permiabel, sehingga dimungkinkan terhambatnya aliran dari status ego yang satu ke ego yang lain. Dalam menanggapi rangsang dari luar. Akan tetapi ada batas antara dinding status ego tersebut sangat kuat, sehingga individu tidak mampu melakukan perpindahan ke status ego yang lain. Batas status ego inilah yag dapat berpengaruh langsung kepada komunikasi antar individu.

8. Hubungan Dengan Orang Lain

Hubungan dengan orang lain juga sangat berpengaruh dalam komunikasi antar pribadi sebagaimana dalam komunikasi kepemimpinan . Sebab semakin dekat hubungan maka intensitas komunikasi antar pribadi akan terjalin lebih sering. Sebaliknya semakin jauh hubungan maka intensitas komunikasi akan berkurang. Analisis transaksional juga tentunya menjadikan pola komunikasi berjalan seauai dengan hubungan kedekatan yang dimiliki.

9. Hambatan Komunikasi

Komunikasi tidak terjadi dengan mulus, terdapat juga hambatan yang tentunya akan berdampak pada hasil dari komunikasi yang dijalin. Belum lagi adanya faktor dari dalam seperti ego dan perilaku individu yang berbeda. Tentunya hal ini merupakan hambatan yang dapat berpengaruh dan pola komunikasi antar pribadi.

10. Tingkah Laku atau Perilaku

Tingkah laku dan perilaku seseorang menggambarkan ego seseorang sebagai salah satu penyebab keberhasilan komunikasi .  Tingkah laku nonverbal maupun verbal yang digunakan menggambarkan ego seseorang. Tingkah laku non­verbal tersebut pada umumnya sama namun dapat dibedakan kode-kode simbolnya pada setiap orang sesuai dengan budaya yang melingkupinya. Di samping nonverbal juga melalui verbal, misalnya pilihan kata. Seringkali (umumnya) tingkah laku melalui komunikasi verbal dan nonverbal berbarengan.

11. Kontaminasi

Kontaminasi merupakan pengaruh yang kuat dari salah satu sikap atau lebih terhadap seseorang sehingga orang itu “berkurang” keseimbangannya. Kontaminasi merupakan pengaruh yang berasal dari luar pribadi seseorang. Dapat berasal dari orang lain ataupun juga orang terdekat. Pengaruh ini dapat memberikan dampak positif ataupun sebaliknya dampak negatif yang kemudian dapat berpengaruh pada komunikasi antar pribadi sebagaimana penyebab konflik dalam komunikasi .

12. Transaksi

Dalam komunikasi selalu dapat terjadi transaksi atau pertukaran pesan antara kedua belah pihak yang berkomunikasi. Pertukaran pesan ini dapat memberikan dampak terhadap pemberi maupun penerima. Dalam kaitannya dengan analisis transaksional, transaksi pesan dapat menimbulkan perubahan prilaku dan juga mempengaruhi keputusan yanh dibuat.

13. Isi Pesan

Isi pesan atau content, merupakan hal yang penting dalam sebuah komunikasi. Sebab tanpa adanya isis pesan kemungkinan komunikasi tidak dapat berlangsung sebagai proses komunikasi efektif . Terlebih lagi bahwa komunikasi harusnya mengandung isi pesan yang bisa menjadikan komunikasi antar pribadi berjalan dengan efektif.

13 Pendekatan Analisis Transaksional Dalam Komunikasi Antar Pribadi. Semoga dapat menambah referensi anda dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.