Model Komunikasi

9 Model Komunikasi Interpersonal Menurut Para Ahli

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang atau lebih yang memiliki kedekatan fisik. Dengan kata lain, komunikasi interpersonal menggambarkan berbagai bentuk komunikasi, baik verbal maupun nonverbal, antara dua orang atau lebih. Komunikasi interpersonal dipandang sebagai konteks komunikasi yang sangat efektif karena bersifat personal, langsung, akrab, dan memungkinkan terjadinya interaksi yang maksimal dalam hal kata-kata, bahasa tubuh, dan ekspresi. Komunikasi antara dua orang ini juga dikenal dengan sebutan komunikasi diadik.

Agar masing-masing partisipan komunikasi dapat menyampaikan pesan secara efektif, maka masing-masing partisipan perlu memahami dan menangani berbagai komponen-komponen komunikasi yang mendukung jalannya proses komunikasi interpersonal. Komponen-komponen komunikasi interpersonal meliputi orang yang terlibat atau partisipan komunikasi, pesan yang dikirimkan atau diterima oleh masing-masing partisipan komunikasi, saluran yang digunakan, berbagai gangguan yang terjadi, konteks komunikasi, umpan balik yang dikirimkan sebagai bentuk tanggapan, serta efek yang ditimbulkan.

Menurut DeVito, proses komunikasi interpersonal dapat dipandang dari dua perspektif yaitu perspektif linear dan perspektif transaksional. Dalam perspektif linear, pembicara berbicara sementara pendengar mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara. Sementara itu, dalam perspektif transaksional, masing-masing partisipan komunikasi bertindak sebagai pembicara dan pendengar sekaligus. Dalam artian bahwa proses komunikasi interpersonal adalah sebuah proses transaksional dimana setiap partisipan komunikasi berperan sebagai pembicara dan pendengar sekaligus. Berdasarkan sudut pandang transaksional, di saat kita mengirimkan pesan, kita juga menerima pesan dari komunikasi yang kita lakukan dan dari reaksi yang diberikan oleh lawan bicara yang lain. Saat kita mendengarkan apa yang disampaikan oleh lawan bicara, kita juga mengirimkan pesan kepada lawan bicara. Sifat transaksional inilah yang menjadi salah satu karakteristik komunikasi interpersonal menurut para ahli.

Untuk memahami proses komunikasi interpersonal lebih jauh, para ahli telah merancang model-model komunikasi yang mengacu pada perspektif linear, perspektif transaksional, dan perspektif interaksional. Adapun beberapa model komunikasi yang dapat membantu menggambarkan dan memahami komunikasi interpersonal, diantaranya adalah :

1. Model Komunikasi Lasswell

Model komunikasi Lasswell adalah salah satu model komunikasi linear yang dikembangkan oleh Harold D. Lasswell (1948). Model ini terdiri dari sejumlah pertanyaan penting yang dapat dijawab tentang situasi komunikasi yakni WHO – SAYS-WHAT – IN WHAT CHANNEL – TO WHOM – WITH WHAT EFFECT. Sejatinya teori ini ditujukan untuk menggambarkan proses komunikasi massa, namun menurut Barbour dan Goldberg (1974) model ini dapat digunakan untuk menganalisa situasi komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok.

2. Model Komunikasi Shannon-Weaver

Model komunikasi yang dirumuskan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver (1948) adalah model komunikasi yang dirancang secara khusus untuk menjelaskan transmisi informasi melalui telepon. Model ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan beberapa elemen yang terdapat dapat situasi komunikasi interpersonal.

3. Model Komunikasi Devito

Joseph A. DeVito menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah interaksi verbal maupun nonverbal yang terjadi antara dua atau lebih orang yang saling bergantung satu sama lain. DeVito mengembangkan sebuah model komunikasi yang didasarkan pada perspektif transaksional dimana setiap partisipan komunikasi secara simultan berperan sebagai pembicara dan pendengar. DeVito lebih lanjut menjelaskan bahwa di saat kita mengirimkan pesan, kita juga menerima pesan yang berasal dari komunikasi yang kita lakukan sendiri dan reaksi yang diberikan oleh lawan bicara. Adapun komponen-komponen komunikasi yang terdapat dalam model komunikasi DeVito adalah source-receiver, messages, feedback, feedforward, channel, noise, context, dan competence.

4. Model Komunikasi Schramm

Untuk lebih menekankan sifat komunikasi dua arah antara partisipan komunikasi, Wilbur Schramm (1954) kemudian mengembangkan model komunikasi interaksional yang menggambarkan komunikasi berlangsung secara dua arah yakni dari pengirim pesan ke penerima pesan dan dari penerima pesan ke pengirim pesan. Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang berlangsung secara terus menerus. Seperti halnya model komunikasi transaksional, model komunikasi Schramm juga memandang partisipan komunikasi dapat berganti peran sebagai pengirim dan penerima pesan namun tidak secara simultan. Model komunikasi Schramm ditandai dengan adanya umpan balik – baik umpan balik internal maupun umpan balik eksternal.

5. Model Komunikasi Berlo

Model yang dikemukakan oleh David K. Berlo (1960) ini terdiri dari empat komponen proses komunikasi yakni source, message, channel, dan receiver. Faktor-faktor yang terdapat dalam setiap komponen berpengaruh pada komunikasi. Misalnya, source dan receiver dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan keterampilan komunikasi. Sementara itu, message dipengaruhi oleh pesan apa yang dikirimkan dan bagaimana pesan itu disampaikan. Channel berkaitan dengan kelima panca indera yang menjadi saluran proses penerimaan informasi tentang dunia sekitar termasuk pesan yang berasal dari orang lain.

6. Model Komunikasi Barnlund

Model komunikasi Barnlund atau dikenal juga dengan model komunikasi transaksional Barnlund yang digagas oleh Dean C. Barnlund (1970) ditujukan untuk menggambarkan komunikasi interpersonal yang mengartikulasikan pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi secara simultan antara partisipan komunikasi. Dalam model ini, partisipan komunikasi yakni pengirim pesan dan penerima saling bertukar peran sebagai pengirim dan penerima pesan. Begitu pun dengan pesan yang dikirimkan berganti menjadi umpan balik yang diberikan oleh masing-masing partisipan komunikasi. Umpan balik bagi salah satu pihak merupakan pesan bagi pihak lainnya.

7. Model Komunikasi Newcomb

Model komunikasi Newcomb dirumuskan oleh Theodore M. Newcomb (1953). Model ini menyajikan pendekatan yang berbeda terkait proses komunikasi interpersonal. Model komunikasi ini ditujukan untuk memberikan gambaran tentang peran komunikasi dalam sebuah hubungan sosial dan memelihara keseimbangan sosial di dalam sebuah sistem sosial. Model komunikasi Newcomb merupakan pengembangan dari model komunikasi Heider.

8. Model Komunikasi Westley dan MacLean

Model komunikasi yang dirumuskan oleh Bruce Westley dan Malcolm S. MacLean Jr (1957) merupakan model komunikasi yang mengadopsi model komunikasi Newcomb yang membicarakan tentang ko-orientasi bagi orientasi simultan dalam komunikasi dua arah. Model ini menyatakan bahwa komunikasi tidak dimulai ketika satu orang memulai pembicaraan namun ketika seseorang memberikan respon atau tanggapan terhadap sesuatu yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Pertama kali seseorang harus menerima pesan dari lingkungannya dan kemudian ia memberikan respon atau tanggapan berdasarkan obyek orientasinya.

Model komunikasi Westley dan MacLean dapat diterapkan dalam komunikasi interpersonal dan komunikasi massa, perbedaannya terletak pada umpan balik yang diberikan. Dalam komunikasi interpersonal, umpan balik diberikan secara langsung dan cepat, sedangkan dalam komunikasi massa umpan balik diberikan secara tidak langsung dan lambat.

9. Model Komunikasi Tubbs

Model komunikasi Tubbs dikenalkan oleh Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (1983). Model komunikasi Tubbs menggambarkan interaksi yang terjadi antara pengirim pesan dan penerima pesan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Baik pengirim pesan maupun penerima pesan saling memberi dan menerima pesan secara simultan. Tujuan dan makna pesan akan mengalami perubahan seiring dengan apa yang diterima oleh masing-masing partisipan komunikasi.

Manfaat Mempelajari Model Komunikasi Interpersonal

Mempelajari model komunikasi interpersonal dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :

  • Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian komunikasi interpersonal
  • Kita dapat mengetahui dan memahami proses komunikasi interpersonal
  • Kita dapat mengetahui dan memahami beberapa model komunikasi interpersonal atau model komunikasi antar pribadi yang dirumuskan oleh para ahli

Demikianlah ulasan singkat tentang model komunikasi interpersonal. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi interpersonal serta model komunikasi personal sebagai gambaran untuk memahami kompleksitas proses komunikasi interpersonal atau proses komunikasi antar pribadi.

Recent Posts

Stonewalling: Pengertian dan Dampaknya

Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…

3 years ago

Komunikasi Pemasaran Terpadu – Pengertian, Tujuan, Strategi, Proses

Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…

3 years ago

6 Strategi Komunikasi Efektif Saat Pandemi

Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…

3 years ago

8 Tips Komunikasi Efektif Di Media Sosial

Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…

3 years ago

9 Teknik Digital Marketing Paling Efektif

Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…

3 years ago

5 Contoh Komunikasi Terapeutik Pada Lansia

Komunikasi  Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…

3 years ago