15 Fungsi Pribadi dalam Komunikasi Antar Budaya   

Komunikasi antarbudaya memiliki beberapa fungsi pribadi yakni fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu. Yang termasuk fungsi pribadi dalam komunikasi antarbudaya adalah sebagai berikut :

1. Memahami budaya sendiri

Sebelum kita membangun serta menyatakan identitas diri kita di hadapan orang lain, maka kita perlu mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang diri kita sendiri dan budaya sendiri. Hal ini disebabkan sebagian besar dari kita akan memandang segala sesuatunya berdasarkan kacamata sendiri.

Dengan memahami budaya sendiri dapat memperluas wawasan kita untuk memahami keyakinan, sikap, serta nilai budaya sendiri. Pemahaman yang baik tentang budaya sendiri berdampak pada perkembangan pribadi dan profesional di masa mendatang.

2. Mengembangkan konsep diri

Dalam sistem komunikasi interpersonal, yang dimaksud dengan konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri dipengaruhi oleh orang lain dan kelompok rujukan.

Sebagaimana halnya dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi, konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi antarbudaya yang kita lakukan karena konsep diri mempengaruhi pada pesan apa kita bersedia membuka diri, bagaimana kita mempersepsi pesan itu, dan apa yang akan kita ingat.     

3. Membangun dan menyatakan identitas diri

Identitas sangat penting dalam interaksi komunikasi antarbudaya karena identitas mempengaruhi dan memandu harapan tentang peran sosial diri kita sendiri dan orang lain. Identitas juga menjadi panduan bagi interaksi komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain.

Salah satu jenis identitas dalam komunikasi antar budaya adalah identitas diri yang mengacu pada berbagai macam hal yang membuat kita unik dan berbeda dari orang lain.

Dalam diri setiap orang terdapat beberapa identitas seperti identitas rasial, identitas etnis, identitas gender, identitas nasional, identitas regional, identitas organisasi, identitas personal dan identitas siber atau identitas fantasi.

4. Memahami sikap pribadi

Kita tidak hanya perlu membangun dan menyatakan identitas diri, namun kita juga perlu memiliki kesadaran tentang sistem kepercayaan yang dianut.

Pandangan kita terhadap sesuatu umumnya didasarkan atas sistem kepercayaan yang dianut. Dengan mengetahui dan memahami apa yang kita sukai, apa yang tidak disukai, derajat etnosentris, dan penyebab kegagalan dalam komunikasi antarbudaya lainnya memungkinkan kita untuk dapat mengesampingkan hal-hal tersebut sehingga kita dapat mendeteksi sikap-sikap manakah yang dapat mempengaruhi komunikasi.

5. Menyatakan integrasi sosial

Fungsi pribadi dalam komunikasi antarbudaya selanjutnya adalah menyatakan integrasi sosial. Integrasi sosial mengandung makna menjadikan masyarakat menjadi bulat atau satu kesatuan. Integrasi sosial dapat tercapai manakala tuntutan tingkah laku disepakati bersama guna menwujudkan masyarakat yang utuh. 

6. Memperoleh informasi tentang orang lain

Pengalaman adalah guru terbaik. Melalui pengalaman pribadi, kita dapat mengetahui bahwa ketika kita bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya maka kita akan segera mencari informasi tentang orang tersebut.

Pencarian informasi ini memungkinkan kita untuk belajar tentang orang lain dan memberi ruang bagi kita untuk mengambil keputusan bagaimana kita menyajikan diri kita di hadapan orang lain.

Penilaian ini mempengaruhi pemilihan tema pembicaraan serta menentukan apakah melanjutkan percakapan atau tidak. Informasi ini sangat penting dalam komunikasi antarbudaya karena sebagian besar proses komunikasi antarbudaya selalu melibatkan orang asing.

7. Melepaskan diri atau mencari jalan keluar

Fungsi pribadi komunikasi antarbudaya berikutnya adalah melepaskan diri atau jalan keluar. Terkadang, kita berkomunikasi dengan orang lain hanya untuk mengurangi rasa stress dan mencari keluar terbaik dari berbagai permasalahan hidup yang kita hadapi.     

8. Menambah pengetahuan

Komunikasi antarbudaya yang kita lakukan dengan orang lain dapat menambah pengetahuan kita tentang sistem kebudayaan dalam komunikasi antarbudaya. Hal ini sekaligus dapat membantu kita untuk lebih mengedepankan sikap toleransi dan menerima perbedaan yang ada. 

9. Membantu memenuhi kebutuhan interpersonal dan sosial

Komunikasi antarbudaya berfungsi untuk membantu seseorang untuk memenuhi kebutuhan interpersonal. Ketika kita merasa tidak nyaman sendiri, kita akan mencari seseorang untuk berkomunikasi atau sekedar curhat.

Saat berkomunikasi dengan orang lain, kita dapat berbagi pengalaman, kebahagiaan, kehangatan, persahabatan, dan lain-lain. Setiap orang dengan latar belakang budaya yang berbeda tentu memiliki cara tersendiri untuk mengekspresikan perasaan dan emosinya.

Namun hal ini tidak mengubah hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi dan berinteraksi.

10. Mempengaruhi orang lain

Sebagimana fungi-fungsi komunikasi pada umumnya, fungsi pribadi dalam komunikasi antarbudaya adalah untuk mempengaruhi orang lain.

Komunikasi antarbudaya memungkinkan kita untuk saling bertukar pesan baik verbal maupun nonverbal dengan orang lain. Para peneliti sepakat bahwa komunikasi merupakan instrumen yang sering digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar berperilaku sesuai dengan keinginan kita.

11. Memenuhi kebutuhan fisik

Fungsi pribadi dalam komunikasi antarbudaya selanjutnya adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik. Komunikasi sangat penting bagi kesehatan fisik seseorang.

Hasil studi menunjukkan bahwa berbagai gangguan medis yang dialami seseorang merupakan hasil dari kurang kuatnya hubungan yang dijalin.

Misalnya, orang yang memilki hubungan yang kurang kuat akan memiliki resiko kematian tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan seorang peminum, perokok, atau bahkan orang yang rajin berolahraga sekalipun. Hal ini menunjukkan bahwa memiliki hubungan personal yang memuaskan sangat penting bagi individu.

12. Memenuhi kebutuhan sosial

Di samping untuk membangun dan menyatakan identitas diri, komunikasi antarbudaya juga berfungsi sebagai penghubung antara individu dengan individu lainnya.

Para ahli telah mengidentifikasi cakupan kebutuhan sosial yang dapat dipenuhi melalui komunikasi dengan orang lain, yaitu kesenangan, afeksi, inklusi, relaksasi, dan kontrol. Jika kebutuhan sosial ini tidak dapat terpenuhi maka hidup seseorang akan terasa hampa.

  1. Mengatasi kesalahpahaman dan rasa tidak percaya

Hal ini berkaitan erat dengan pemahaman kita tentang budaya sendiri dan budaya orang lain. Dengan memahami budaya orang lain, maka kita dapat mengatasi kesalahpahaman dan rasa tidak percaya yang terjadi melalui sikap jujur, terbuka, positif, dan komunikasi yang sehat.

Sifat alami manusia adalah merasa takut dan tidak percaya dengan hal-hal yang tidak diketahui dengan baik. Pengetahuan dan pemahaman tentang budaya sendiri dan budaya orang lain dapat menumbuhkan rasa percaya kepada orang lain.

14. Membentuk interaksi personal dan sosial

Semakin luas cakrawala berpikir yang kita miliki maka kita akan semakin toleran dan akomodatif dengan perbedaan yang ada. Kita sejatinya memiliki kesempatan untuk berinteraksi secara pribadi dan dekat dengan  mereka yang berbeda dengan kita.

Perbedaan ini dapat berupa perbedaan usia, kemampuan fisik, gender, etnis, kelas sosial, agama, ras, atau kebangsaan. Hubungan yang kita jalin dengan mereka yang berbeda dengan kita dapat membantu kita belajar tentang dunia di sekitar kita, mengatasi hambatan-hambatan komunikasi yang ada, dan mengasah keterampilan berkomunikasi yang baru.

15. Mengembangkan sikap empati

Dalam komunikasi antarbudaya, empati adalah keinginan kita untuk menempatkan diri kita pada budaya orang lain yang berbeda serta untuk mengalami apa yang orang lain alami. Empati dalam komunikasi budaya sangat penting  guna mencapai komunikasi yang efektif.

Demikianlah ulasan singkat tentang fungsi pribadi dalam komunikasi antarbudaya. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi antarbudaya khususnya fungsi pribadi komunikasi antarbudaya.