Sebenarnya, apa yang menjadi motivasi setiap orang untuk pergi bekerja setiap pagi? Jawabannya bisa bermacam-macam. Ada yang hanya karena uang, mencari tantangan, meniti karir, dan lain-lain.
Menurut para ahli, orang yang hanya bekerja sekedar untuk mencari uang, tidak akan memberikan kontribusi terbaik bagi organisasi atau perusahaan tempat ia bekerja. Hal ini berbeda dengan mereka yang memang ingin bekerja karena ingin meniti karir. Mereka akan memberikan segala kemampuan terbaiknya demi tercapainya tujuan pribadi dan tujuan organisasi atau perusahaan.
Berbagai asumsi tentang anggota organisasi atau karyawan suatu perusahaan ini dapat memberikan pengaruh pada bagaimana seorang pimpinan atau manajer mengatur anak buahnya.
Terkait dengan hal ini, para ahli telah mencoba untuk merumuskan berbagai teori yang berkaitan dengan motivasi manusia bekerja dan gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi. Salah satu teori tersebut adalah teori X dan teori Y.
Menurut para ahli, teori X dan dan teori Y dalam komunikasi organisasi adalah teori komunikasi organisasi yang berkaitan erat dengan teori hubungan manusia dalam komunikasi organisasi dan berada dalam lingkup teori perilaku.
Sebagaimana telah kita pahami bersama bahwa teori perilaku dalam komunikasi organisasi adalah teori yang menekankan pada interaksi antar individu, berbagai faktor yang dapat memotivasi karyawan, dan pengaruh setiap individu pada organisasi. Karena itu, teori X dan teori Y disebut juga sebagai teori motivasi kerja manusia dan manajemen.
Baca juga: Konsep Dasar Komunikasi Organisasi
Sejarah
Sejatinya, teori X dan Y adalah teori organisasi yang dicetuskan oleh Douglas McGregor di tahun 1960 melalui bukunya yang berjudul The Human Side of Enterprise.
Sebagaimana halnya teori hierarki kebutuhan Maslow, teori ini juga berakar dari teori motivasi yang umumnya digunakan untuk memahami, menjelaskan, dan mempengaruhi perilaku manusia. Selain itu, teori ini juga didasarkan atas hasil eksperimen Hawthorn yang menawarkan sebuah kerangkan kerja untuk menganalisis hubungan antara motivasi dan gaya kepemimpinan.
Menurut Shockley-Zalabak (2006), konsep yang ditawarkan McGregor melalui kedua teori ini merupakan cara McGregor untuk membedakan antara dua perspektif dalam komunikasi organisasi yakni perspektif manajemen ilmiah dan perspektif perilaku manusia atau perspektif hubungan manusia.
Karena itu, baik teori X maupun teori Y menggambarkan dua model yang berbeda tentang motivasi manusia di dunia kerja yang diterapkan oleh manajer dalam manajemen sumber daya manusia, perilaku organisasi, komunikasi organisasi, dan pengembangan organisasi.
Lebih lanjut Shockley-Zalabak (2006) menyakatakan bahwa kedua teori ini lahir sebagai bentuk ketertarikan McGregor terhadap asumsi dasar tentang sifat manusia yang melekat dalam teori-teori ilimiah manajemen dan teori-teori humanistik organisasi.
McGregor menyajikan teori X sebagai simpulan dari asumsi tentang sifat manusia dengan mengacu pada ide atau gagasan manajemen ilmiah dari Frederick W. Taylor, Henry Fayol, dan Max Weber. McGregor meyakini bahwa struktur hierarki, pengaruh pengawasan manajemen dan pengambilan keputusan, pengawasan yang ketat, dan pengukuran kineja didasarkan pada asumsi tentang bagaimana untuk memotivasi perilaku manusia.
Meskipun begitu, McGregor meragukan asumsi-asumsi yang tercakup dalam teori manajemen ilmiah dapat menyediakan bukti nyata tentang cara-cara memotivasi karyawan yang dapat berdampak pada kepuasan karyawan atau merangsang tingkat produktivitas kerja yang tinggi.
Atas dasar itulah, McGregor kemudian mengembangkan teori Y yang dibangun berdasarkan atas hasil kerja Elton Mayo dan ahli lainnya sebagai teori alternatif sekaligus jalan untuk memahami motivasi individu dan interaksi yang terjadi di dalam organisasi.
Baca juga : Komunikasi Kepemimpinan
Menurut McGregor, pandangan seorang manajer tentang kedua sifat individu itu didasarkan atas beberapa asumsi. Adapun asumsi-asumsi teori X dan teori Y adalah sebagai berikut :
1. Asumsi Teori X
Teori X merupakan salah satu teori organisasi klasik yang memiliki beberapa asumsi atau persepsi sebagai berikut :
Untuk menghadapi dan menangani karyawan seperti yang diasumsikan dalam teori X, seorang pimpinan atau manajer memiliki tangung jawab sebagai berikut :
Baca juga: Fungsi Persuasif dalam Komunikasi Organisasi
2. Asumsi Teori Y
Asumsi atau persepsi teori Y menurut McGregor adalah sebagai berikut :
Untuk menghadapi dan menangani karyawan seperti yang diasumsikan dalam teori Y, seorang pimpinan atau manajer memiliki tanggung jawab sebagai berikut :
Dari berbagai asumsi di atas, McGregor berpendapat bahwa teori Y lebih beralasan dan lebih valid dibandingkan dengan teori X. Karena itu, melalui teori Y, McGregor mendorong terbentuknya hubungan manusiawi yang kuat sebagai jalan untuk memotivasi produktivitas karyawannya dan interaksi di dalam organisasi.
Baca juga: Penyebab Kecemasan dalam Organisasi
Adapun kelebihan dan kekurangan teori X dan teori Y adalah sebagai berikut :
1. Teori X
a. Kelebihan
b. Kekurangan
Baca juga : Strategi Komunikasi Organisasi
2. Teori Y
a. Kelebihan
b. Kekurangan
Baca juga : Tujuan Penerapan Komunikasi dalam Organisasi
Mempelajari teori X dan Y dalam komunikasi organisasi dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah :
Demikianlah ulasan singkat tentang teori X dan Y dalam komunikasi organisasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang teori X dan Y dalam komunikasi organisasi terkait dengan masing-masing asumsi serta kelebihan dan kekurangan yang terkandung di dalamnya.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…