Sistem Sandi dalam Komunikasi Data

Dalam menyalurkan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya, data tidak bisa kirimkan secara langsung. Data tersebut perlu diubah supaya dapat dimengerti oleh pihak pengirim maupun penerima. Untuk itu, setiap terminal akan mengubah data ke dalam bentuk khusus.

Pengubahan ini yang dikenal dengan sistem koding atau sistem sandi dalam komunikasi data. Koding itu sendiri adalah cara untuk menggambarkan sekumpulan simbol menjadi simbol lain yang berupa kode-kode, sehingga simbol tersebut dapat dibaca oleh perangkat penerima. Dan penyusunan ini dilakukan dengan menjadikan tiap karakter atau simbol ke dalam bentuk biner untuk dapat ditransmisikan.

Dalam mengonversi simbol, biasanya digunakan alat pintar untuk mengubah sekumpulan simbol menjadi bentuk kode. Misalnya, dalam komunikasi kode morse, operator berfungsi mengubah karakter menjadi bentuk dot dan dash. Supaya data dapat dimengerti oleh kedua belah pihak, sistem sandi dalam komunikasi data akan menggunakan bentuk standard yang telah dikenali masing-masing perangkat. Kode-kode akan didefinisikan dalam bentuk huruf, tanda, angka, dan tanda khusus lainnya.

Dan untuk penyaluran informasinya, pada umumnya perangkat komputer akan mengirimkan atau menerima informasi dari dan ke periferalnya secara paralel. Namun hal ini tidak dapat dilakukan dalam komunikasi data karena saluran komunikasi dan pengoperasiannya membutuhkan biaya yang mahal. Karena itu, data akan disalurkan secara serial.

Berikut akan diulas beberapa hal menyangkut sistem sandi atau koding, yang mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi sistem koding, jenis-jenis sandi, dan karakter data.

Faktor yang Mempengaruhi Sistem Koding

  1. Spektrum sinyal –  Contoh dari pengaruh spektrum sinyal terhadap transmisi misalnya adalah ketiadaan komponen berfrekuensi tinggi sehingga diperlukan bandwith yang sempit untuk transmisi.
  2. Kemampuan sinkronisasi – Mekanisme sinkronisasi berfungsi untuk menghitung posisi start dan stop dari setiap posisi bit.
  3. Kemampuan pendeteksi error – Dengan sistem kode yang natural, cara mendeteksi error dalam komunikasi data juga dapat dilakukan secara sederhana.
  4. Ketahanan terhadap gangguan – Faktor ini dapat digambarkan oleh kecepatan bit error.
  5. Biaya dan kompleksitas – Semakin tinggi kecepatan model sinyal dalam sistem komunikasi, maka semakin besar biaya yang dibutuhkan.

Jenis-jenis Sandi

  1. ASCII (American Standard Code for Information Interchange)

Jenis sandi ini hampir sama dengan CCITT Alfabet No.5 yang merupakan sandi 7 bit. Terdapat 128 macam simbol yang dapat diberikan sandi jenis ini. Secara umum, sandi ASCII merupakan sandi yang paling banyak digunakan dalam peralatan komunikasi data. Dan untuk tipe arah transmisi dalam komunikasi data jenis asinkron, tiap karakter terdiri dari 10 atau 11 bit, yaitu:

  • 1 bit awal
  • 7 bit data
  • 1 bit parity
  • 1 atau 2 bit akhir
  1. Sandi Boudot Code (CCITT Alfabet No.2)

Sandi boudot code terdiri dari 5 bit dan memiliki 32 macam simbol. Diperlukan suatu cara supaya semua abjad, angka, dan tanda khusus dapat diberikan oleh sandi ini. Untuk menambah jumlah sandi, digunakan dua sandi khusus yaitu “LETTERS” (1111) dan “FIGURES” (11011). Apabila sandi khusus telah dikirimkan, maka sandi lain akan mengikuti sampai sandi khusus dikirimkan lagi.

Sebenarnya sandi boudot code memungkinkan untuk pembentukan 64 simbol, tetapi 4 simbol memiliki sandi yang sama dan 2 simbol digunakan sebagai tanda khusus seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Sehingga, secara keseluruhan sandi boudot code memiliki 58 macam simbol. Setiap karakter dalam sandi ini terdiri dari 1 bit awal, 5 bit data, dan 1.42 bit akhir.

  1. Sandi 4 atau 8

Sandi dari IBM hanya memiliki 70 karakter dan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah “0”. Untuk transmisi asinkron dibutuhkan 10 bit, yaitu:

  • 1 bit awal
  • 8 bit data
  • 1 bit akhir
  1. BCD (Binary Code Decimal)

Sandi ini terdiri dari 6 bit dan kombinasi yang dapat digunakan sebagai sandi sebanyak 64 macam. Untuk transmisi asinkron dibutuhkan 9 bit, yaitu :

  • 1 bit awal
  • 6 bit data
  • 1 bit parity
  • 1 bit akhir
  1. EBCDIC

Sandi EBCDIC merupakan pengembangan dari kode 6 bit yang dipakai untuk punched card pada komputer IBM sekitar tahun 1950 sampai tahun 1960. Sandi ini memiliki 8 bit untuk 256 karakter yang digunakan dalam sistem operasi komputer merk IBM, seperti z/OS, VM, VSE, dan OS/390. Dalam transmisi asinkron dibutuhkan 11 bit, yaitu:

  • 1 bit awal
  • 8 bit data
  • 1 bit parity
  • 1 bit akhir

Pengelompokan Karakter

Dalam sistem komunikasi data akan terdapat pertukaran informasi dari pihak pengirim ke penerima. Informasi dang ditukarkan terdiri dari 2 grup (baik untuk ASCII maupun EBDIC), yaitu :

1. Karakter data

Setiap karakter memiliki kombinasi yang unik supaya tidak akan terjadi kesalahan penafsiran dalam membaca informasi.

2. Karakter Kendali

Dalam sistem sandi untuk komunikasi data, dibutuhkan karakter kendali untuk mengontrol transmisi data, bentuk (format) data, hubungan naluri data dan fungsi fisik terminal. Karakter kendali dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

  • Transmission control –Digunakan untuk mengendalikan data pada saluran dan membentuk jenis-jenis informasi yang lebih mudah dikenali oleh pihak penerima.
  • Format effector – Berfungsi untuk mengendalikan tata letak informasi pada print-out atau tampilan layar, seperti back space, horixontal tabulation, line feed, dan lain sebagainya.
  • Device Control – Digunakan untuk mengendalikan fungsi fisik terminal, seperti menghidupkan, mematikan, dan lain sebagainya.
  • Information separator – Berfungsi dalam mengelompokkan data secara logis.

Sekian ulasan singkat mengenai sistem sandi dalam komunikasi data. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca mengenai sistem sandi. Terima kasih.