5 Peran Public Relation Dalam Organisasi

Public relation atau banyak yang mengatakan sebagai humas dalam suatu lembaga atau perusahaan, memang memiliki peran yang cukup penting. Umumnya public relation ini memiliki tugas untuk mengelola berbagai penyebaran informasi ke public.

Dengan demikian seluruh informasi yang ada dalam organisasi menjadi tanggung jawab dari humas tersebut. Selain itu, ada sejumlah tugas lain yang harus dijalani sebagai public relation tersebut, dimana untuk peran public relation dalam organisasi lengkapnya bisa simak dalam pembahasan berikut.

1. Expert Prescriber

Peran public relation pada suatu organisasi ini sebenarnya kurang lebih sama seperti peran public relation dalam perusahaan, dimana untuk point utamanya yakni menjadi Expert presciber. Seorang expert presciber dalam sebuah perusahaan adalah menjalankan peran seperti seorang konsultan.

Dimana ia menjadi orang yang bisa dipercaya oleh banyak orang untuk memecahkan setiap masalah yang ada. Hubungan dengan klien seperti hubungan antara dokter dan pasien, dimana pasien nantinya hanya akan bersikap pasif saat mendapat nasehat dan masukan.

Seseorang yang menjadi expert presicber ini nantinya bakal menganalisa masalah yang ada, mengembangkan rancangan program, dan ia juga memegang tanggung jawab sepenuhnya dalam mengimplementasi program yang sudah dirancang sebelumnya.

Sehingga keberhasilan ataupun kegagalan sebuah program dari klien, maka akan jadi tanggung jawab penuh dari expert presciber tersebut. Berikut indikasi seseorang menjadi public relation dan memainkan peran ini:

  • Menciptakan kebijakan komunikasi
  • Mendeteksi masalah public relation
  • Merencanakan serta memberi rekomendasi tindakan yang harus dilakukan
  • Dipercaya orang banyak
  • Dan bertanggung jawab penuh atas kegagalan dan keberhasilan sebuah program

2. Communication Fasiciltator

Dalam peran kali ini, menempatkan public relation menjadi seorang pendengar yang baik dan penyedia informasi. Fungsi praktisnya, seorang PR ini menjadi penghubung, interpreter, serta mediator antara organisasi dengan publiknya.

Peran ini bertugas untuk menjaga komunikasi dua arah dan memberikan fasilitas pertukaran informasi agar tercipta saluran media komunikasi yang dibutuhkan. Selain itu, ketahui juga manfaat komunikasi dua arah lainnya yang berguna dalam berbagai bidang.

Peran ini tersedia berdasarkan sebuah asumsi, dimana jika komunikasi dua arah tersebut berjalan baik maka bisa meningkatkan kualitas keputusan organisasi dengan public, diantaranya tentang prosedur, kebijakan, tindakan, serta hubungan yang saling menguntungkan.

Adapun untuk indikasi menunjukkan peran sebagai Communicator Fasilitator ini diantaranya:

  • Menjaga agar pihak manajemen selalu mendapat informasi baru
  • Memastikan setiap orang dalam organisasi mendapatkan informasi
  • Melakukan audit komunikasi
  • Melaporkan setiap hasil survei opini public
  • Menciptakan peluang agar pihak manajemen selalu mendengarkan  pandangannya
  • Menjadi wakil sebuah organisasi di setiap acara dan pertemuan penting

3. Problem Solving Facilitator

Dari namanya saja mungkin anda sudah bisa menebak mengenai tugas dari bidang ini. Peran public relation dalam organisasi selanjutnya membuat dia bakalan bekerjasama dengan para manajer untuk memecahkan masalah yang ada di dalam sebuah perusahaan.

Praktisi public relation ini bakal menjadi bagian dari tim strategis, dan hal tersebut bisa terjadi jika praktisi public relation mampu untuk menggunakan dan menunjukkan keterampilan mereka dalam membantu manajemen memecahkan masalah yang ada.

Indicator seorang public relation yang juga memiliki peran sebagai problem solving facilitator didalam sebuah lembaga atau perusahaan ini adalah:

  • Mampu bekerjasama dengan pihak manajemen dalam meningkatkan keterampilan
  • Memenuhi kebutuhan mengenai perencanaan public relation yang sistematis
  • Menjaga agar nantinya dari pihak manajemen selalu terlibat secara aktif di kegiatan perusahaan
  • Meningkatkan partisipasi manajemen
  • Berperan sebagai katalis
  • Membuat sejumlah alternative guna memecahkan masalah yang ada

4. Communication Technician

Seorang public relation bisa dikatakan menjabat sebagai communication technician juga jika dirinya bekerja sehari-hari mendapatkan perintah dari atasan sebuah perusahaan atau lembaga untuk melakukan suatu tugas tertentu, yang berkaitan dengan publik.

Umumnya pekerjaan yang dijalani dalam bidang ini seperti mengedit, menulis, membuat press release, annual report, website, hingga mempersiapkan pidato yang dibutuhkan oleh atasan. Berikut ini beberapa cara menulis press release yang benar dan tepat.

Syarat untuk menjadi communication technician ini diantaranya adalah kreatif, artistic, serta memiliki ketrampilan teknis. Dan indicator jika seorang public relation ini menjadi communication technician diantaranya adalah :

  • Menulis berbagai materi untuk keperluan press release
  • Menulis/mengedit kembali untuk memastikan tata bahasa yang digunakan sudah benar
  • Menangani aspek-aspek teknis
  • Memproduksi pamvflet dan brosur untuk kebutuhan promosi
  • Melakukan aktifitas fotografi dan desain grafis
  • Menyimpan kontak dengan media dan mengirimkan pesan press release

Ketiga peran pertama public relation diatas tadi dikelompokkan ke dalam peran manajerial, hal ini dikarenakan dibutuhkan kemampuan strategic thinking untuk melakukan setiap pekerjaannya, jadi tidak hanya semata-mata untuk keterampilan saja.

Sementara untuk peran communication technician ini, masuk kedalam kategori teknisi karena di dalam pekerjaannya semata-mata menggunakan keterampilan saja, dan dirinya tidak terlibat dalam pengambilan keputusan. Dimana tugas tersebut juga berbeda dengan fungsi administrator dalam jurnalistik online.

Seperti itulah peran public relation dalam organisasi yang perlu anda ketahui, semoga apa yang disampaikan tadi bermanfaat dan bisa jadi referensi untuk anda nantinya. Jangan lupa ketahui juga pembahasan mengenai peran public relation dalam perusahaan yang berimbas ke dalam kondisi internalnya juga.