13 Fungsi Teori Komunikasi Dalam Suatu Penelitian

Fungsi Teori Komunikasi Dalam Suatu Penelitian menjadi salah satu hal sangat urgensi terutama seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi. Kata teori sendiri memiliki arti yang berbeda-beda, sehingga tentunya pada bidang pengetahuan yang berbeda, maka berbeda pula arti dari teori. Tergantung pada metodologi serta konteks dalam sebuah diskusi, dan bidang keilmuannya. Secara lebih lebih umum, para pakar Jonathan H. Turner mengemukakan, bahwa teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan mengenai bagaimana dan mengapa sebuah peristiwa terjadi.

Littlejohn dan Karen Foss, berbepndapat bahwa teori merupakan sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena. Sedangkan menurut pendapat Kerlinger, teori merupakan konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa teori merupakan sebuah sistem konsep yang abstrak untuk mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga dapat dikatakan bahwa suatu teori adalah sebuah kerangka kerja.

Sebelum mengkaji mengenai pengertian Komunikasi secara luas, maka terlebih dahulu kita urut akar kata dari komunikasi itu sendiri. Menurut bahasa, komunikasi itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “Communis” yang berarti membuat atau membangun kebersamaan antara dua individu atau lebih. Berasal dari kata dasar “Communis” yaitu “Communico” yang memiliki arti berbagi. Komunikasi juga berasal dari kata “Communication” yang dalam bahasa inggris berarti  menyamakan atau membuat persamaan.

Oleh karena itu, secara umum komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran diantara individu yang satu dengan yang lainnya melalui symbol-simbol yang sama. Oleh sebab itulah maka komunikasi adalah kajian lintas Ilmu, maka para pakar berbeda-beda dalam mengartikan komunikasi itu sendiri sesuai dengan disiplin ilmu mereka sebagimana juga fungsi teori gestalt dalm komunikasi visual .Nah, untuk mengkaji lebih jauh maka beikut ini mengenai 13 Fungsi Teori Komunikasi Dalam Suatu Penelitian.

  1. Mengelola Berbagai Macam Pengalaman

Fungsi teori yang pertama adalah agar mampu mengelola berbagai macam pengalaman. Sebab teori sendiri dating berkat pengalaman yang terjadi pada masa lampau. Sehingga teori sendiri merupakan buah dari pengalaman, maka tentunya sangat penting untuk menggunakan teori sebagi kajian dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan, teori juga merupakan gambaran kecil dari sebuah penomena

  1. Memperluas/ Memperkaya Pengetahuan

Teori komunikasi juga merupkan sebuah sumber pengetahuan yang tentunya dapat menjadi bagian dan referensi dalam kajian penelitian. Sehingga tentunya akan dapat memperkaya serta memperluas pengetahuan. Hal inilah yang kemudian akan dapat menjadikan teori memiliki arti penting dalam sebuah penelitian. Sebab penelitian dilakukan dalam rangka untuk mengkaji atau juga mencari kebenaran atau kekurangan sebuah teeori sehingga nantinya akan dapat diperbaiki.

3. Sebagai Pedoman dan Penuntun Dalam Melakukan Penelitian Dibidang Komunikasi dan Informasi

Teori komunikasi berfungsi sebagai sebuah pedoman serta juga penuntun dalam melakukan sebuah penelitin di bidang informasi dan komunikasi. Sebab tanpa adanya pedoman tersebut maka tentunya penelitian tidak akan dapat terarah dengan baik. Sehingga dengan ini maka tentunya arah penelitian yang dilakukan akan lebih jelas. Sehingga nantinya hasil dari penelitian yang dilakukan juga akan memiliki nilai kebenaran dan keakuratan yang baik dan valid serta dapat dipercaya hasilnya.

4. Memperoleh Suatu Pemahaman yang Lebih Luas

Dalam sebuah penelitian, tentunya dilakukan dengan tujuan agar dpat memperoleh suatu pemahaman baru yang lebih luas. Maka urgensinya dengan keberadaan teori adalah bahwa teori yang sudah ada lebih dahulu nantinya akan dapat menjadi sebauh bagian dalam memperluas pemahaman dan pandangan akan kajian yang dilakukan tersebut. Terlebih lagi kajian secara teoritis menjadi salah satu cara untuk menkaji lebih dalam dan meningkatkan pemahaman seperti pada  hambatan-hambatan komunikasi.

5. Menginteprestasikan Suatu Peristiwa Menjadi Lebih Fleksibel

Fungsi teori yang selanjutnya adalah sebagai bentuk interpretasi Suatu Peristiwa Menjadi Lebih Fleksibel. Keberadaan teori akan dapat digunakan sebgai referensi serta juga bagian dari sumber kajian yang terarah. Secara umum teori ini harus dapat dibuktikan secara fleksible sehingga dapat dihubungkan antara satu teori dan lainnya yang slaing berkaitan

6. Mengorganisasikan dan Menyimpulkan Pengetahuan

Hal ini menunjukkan bahwa dalam mengamati realitas kita tidak boleh melakukan secara sepotong-sepotong. Kita perlu juga mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan nyata. Pola-pola serta hubungan-hubungan harus dapat dicari dan ditemukan. Pengetahuan yang diperoleh dari pola atau hubungan itu kemudian akan disimpulkan. Hasilnya (berupa teori) komunikasi ini  akan dapat dipakai sebagai rujukan atau dasar bagi upaya-upaya studi berikutnya.

7. Memberikan Petunjuk

Hal ini merupakan sebuah konsep-konsep operasional yang akan dijadikan patokan ketika mengamati hal-hal rinci yang berkaitan dengan elaborasi teori sebgaimana dalam  Teori Public RelationsTeori Komunikasi MassaKomunikasi Dakwahkomunikasi antar budaya..

8. Membuat Sebuah Predikasi

Meskipun sebuah kejadian yang diamati terjadi pada masa lalu, namun berdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi apabila hal-hal yang digambarkan oleh teori komunikasi juga tercermin dalam kehidupan di masa sekarang. Fungsi prediksi ini terutama sangat penting bagi bidang-bidang kajian komunikasi terapan seperti persuasi dan perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika kelompok kecil, periklanan, public relations serta  media massa.

9. Fungsi Heuristik Serta Heurisme

Ini berarti bahwa teori yang baik harus mampu merangsang penelitian selanjutnya. Hal ini dapat terjadi jika konsep dan penjelasan teori cukup jelas serta operasional sehingga akan dapat dijadikan pegangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya menjadikan bentuk  komunikasi yang efektif..

10. Fungsi Kontrol

Adanya asumsi-asumsi teori dapat berkembang menjadi nilai-nilai atau norma-norma yang dipegang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, teori komunikasi dapat berfungsi sebagai sarana pengendali atau pengontrol tingkah laku kehidupan manusia sebgaimana  komunikasi non verbal .

11. Penyempurnaan Teori

Komunikasi.dalam Teori tidak harus menjadi monopoli penciptanya. Teori teori ini haruslah dipublikasikan, didiskusikan dan terbuka terhadap kritikan-kritikan, yang memungkinkan untuk menyempurnakan teori. Dengan demikian maka modifikasi dan upaya penyempurnaan teori akan dapat dilakukan.

12. Fungsi Generatif

Fungsi ini amat menonjol di kalangan pendukung aliran interpretif dan kritis. Menurut aliran ini, teori juga dapat berfungsi sebagai sarana perubahan sosial dan kultural serta sarana untuk menciptakan pola dan cara kehidupan yang baru seperti juga pada cara berkomunikasi dengan baik.

13. Menfokuskan Penelitian

Pada dasarnya sebuah teori hanya terdiri dari satu penjelasan saja. Maka dengan diadakannya penelitian dimaksudkan agar penelitian hanya tertuju dan terfokus saja kepada sebuah teori dan kajian kajiannya. Sehingga nantinya tidak meluber atau pembahasan menjadi sangat luas.

Itulah tadi, penjabaran mengenai 13 Fungsi Teori Komunikasi Dalam Suatu Penelitian. Semoga dapat bermanfaat.