5 Fungsi Privatisasi dalam Komunikasi Massa

Membahas fungsi privatisasi dalam komunikasi massa sebenarnya tidak ubahnya kita akan melihat sisi lain dari fungsi-fungsi yang ada dalam konsep komunikasi. Komunikasi massa memang secara umum akan menggambarkan bagaimana proses interaksi akan berlangsung dalam scope yang cukup luas. Tidaklah mengherankan apabila kemudian ketika kita membahas mengenai komunikasi massa ini, kita akan langsung mendapat gambaran mengenai bagaimana komunikasi yang akan berpengaruh atau berdampak secara luas di lingkup masyarakat sosial.

Baca juga:

Ada banyak manfaat positif dari fungsi komunikasi massa itu sendiri. Namun demikian, bila dalam prosesnya tidak berjalan dengan baik, maka seseorang yang terlibat dalam komunikasi massa itu justru akan cenderung untuk menarik diri dari kehidupan sosialnya. Ini terutama terjadi jika ada informasi dari komunikasi massa yang dianggap mengancam oleh seorang individu sehingga ia kemudian akan memilih untuk menghindari kehidupan sosialnya. Hal semacam ini kemudian membuatnya terkucil. Supaya lebih jelas, berikut adalah ulasan mengenai fungsi privatisasi ini:

  1. Ancaman melalui informasi

Komunikasi massa bisa saja memberikan suatu ancaman jika informasi yang beredar secara luas menyudutkan pihak tertentu. Ancaman tersebut tentu saja bisa membuat seseorang kemudian tidak nyaman dan berusaha untuk menghindari orang lain demi keamanan diri sendiri. Ini kemudian mendorong seseorang untuk menghindari interaksi akibat ancaman yang ditimbulkan dari sebuah media massa. Contohnya? Ketika ada pemberitaan bohong oleh suatu pihak dan itu sudah dipercaya khalayak umum.

  1. Kesempatan untuk menghindari kehidupan sosial

Fungsi privatisasi dalam komunikasi massa juga dianggap sebagai kesempatan untuk menghindari kehidupan sosial yang dimiliki oleh individu. Ada kalanya ketika individu sudah jengah dan ingin mencoba untuk memulai dari awal kehidupan sosial yang baru, ia kemudian menggunakan fungsi ini dalam berkomunikasi. Ada semacam pembenaran yang dilakukan sebagai langkah untuk menghindar dari interaksi sosial yang lama dan menjadi seseorang yang “baru”. (Baca juga: komunikasi internasional)

  1. Menutup akses informasi

Akses informasi tertentu juga bisa ditutup begitu saja ketika komunikasi massa terjadi tidak pada kapasitasnya. Ini biasanya terjadi jika kebenaran informasi tersebut masih simpang siur. Ketidakpastian ini tentu saja bisa membuat seseorang kemudian merasa tidak memerlukan apa-apa yang sebenarnya penting dan bisa menjadi perhatian dalam hal tersebut.

  1. Membuat dinding pembatas dalam berinteraksi

Seperti sudah dijelaskan dalam beberapa poin di atas, privatisasi mengandung pengertian tertutupnya akses informasi oleh individu atau pihak yang merasa terancam dari adanya informasi dalam komunikasi massa. Ini kemudian akan menciptakan dinding pembatas dalam berinteraksi. Hal ini tentu saja bisa memberikan hal yang kurang baik nantinya dalam hubungan sosial. (Baca juga: Tujuan media dalam komunikasi massa)

  1. Menciptakan efek pengucilan

Terakhir adalah tentang efek pengucilan yang bisa saja terjadi akibat fungsi privatisasi ini. Seseorang akan merasa sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk ikut andil dalam hubungan sosialnya. Ini kemudian akan berimbas pada bagaimana ia akan menutup diri terhadap orang lain dan memilih untuk tidak memulai interaksi apa-apa. Tentu ini akan berbeda dengan fungsi social learning dalam komunikasi massa.

Setidaknya itulah tadi beberapa macam penjelasan rinci mengenai fungsi privatisasi ini. Kita dapat mengetahui bahwa ternyata ada fungsi yang dampaknya cukup signifikan dan negatif dalam komunikasi massa. Semoga informasi mengenai fungsi privatisasi dalam komunikasi massa  ini bermanfaat dan sampai jumpa di posting selanjutnya.