Fungsi Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan menjadi salah stu topik kajian yang selalu menarik untuk dibahas. Dimana Dalam profesi kedokteran komunikasi antara dokter dan pasien merupakan komponen paling penting dan merupakan poin penting dalam memberikan pelayan terhadap pasien. Keefektifan komunikasi yang baik antara dokter dan pasien akan menciptakan keberhasilan dalam proses perawatan pasien,
Nah, oleh sebab itu, melihat bagaimana pentingnya komunikasi dalam pelayanan kesehatan, maka berikut akan diuraikan mengenai 12 Fungsi Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan . Simak selengkapnya.
- Sarana Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan kombinasi proses perubahan yang dilakukan melalui pendidikan, organisasi, ekonomi dan lingkungan yang mendukung kesehatan. Tujuan promosi kesehatan antara lain, yaitu :
- Individu : pengetahuan, sikap dan perilaku
- Individu dan kelompok : jaringan dan informal juga termasuk dukungan sosial, kelompok kerja dan kelompok sebaya.
- Organisasi : kebijaksanaan, praktek, program, fasilitas dan sumber
- Komunitas: kebijaksanaan, praktek, program, fasilitas dan sumber
- Pemerintah: kebijaksanaan, program,, fasilitas,sumber, koordinasi/legistasi, peraturan
Promosi kesehatan dapat dilaksanakan mulai dari primer sampai dengan sekunder, seperti: di lingkungan sekolah, tempat kerja, masyarakat dan pelayanan kesehatan primer dan sekunder. Promosi kesehatan dapat dilakukan oleh dokter, perawat, bidan dan tenaga kerja lainnya
- Memberi Keakuratan Informasi
Fungsi komunikasi dalam pelayanan kesehatan yang kedua adalah untuk memberikan informasi yang akurat sesuai dengan fakta dan bersifat valid kepada pasien maupun anggota keluarga pasien. Hal ini merupakan hal yang sangat penting sebab dengan adanya komunikasi akan dapat memberikan informasi langsung kepada pasien dan keluargabya,. Maka selanjutnya dapat dilakukan penanganan kesehatan sebagaimana prosedur secara umum. hal ini juga berlaku Sebagiamana Komunikasi Terapeutik dalam Keperawatan
- Menjalin Kedekatan dengan Pasien
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, para petugs kesehatan diwajibkan untuk mampu menjalin kedekatan dengan pasien. Hal ini merupakan upaya agar dapat memberikan pelayanan kesehatan secara optimal. Sebab pasien sendiri merupakan prioritas utama bagi para patugas kesehatan. Oleh sebab itu maka satu satunya cara untuk dapat menjalin kedekatan ini adalah dengan membangun hubungan melalui komunikasi yang baik.
- Optimalisasi Pemberian Layanan Kesehatan
Untuk mengoptimalkan pekerjaan petugas kesehatan yang sebagaimana tugas seorang petugas kesehatan adalah membantu pasiennya dari pasien sakit sampai pasien dinyatakan sembuh. Selain berhubungan langsung dengan pasien, seorang petugas kesehatan juga akan berhubungan dengan anggota keluarga pasien. Komunikasi dalam manajemen pelayanan kesehatan ini sangat penting untuk kelancaran dan mengoptimalkan tugas petugas kesehatan tersebut. sebagimana yang biasa digunakan dalam Contoh Komunikasi Massa dalam Keperawatan.
- Menjaga Kerahasiaan yang berhubungan dengan Informasi pasien
Komunikasi dalam pelayanan kesehatan yang menjadi pedoman bagi seorang petugas kesehatan ini berfungsi untuk menjaga kerahasiaan informasi mengenai pasien yang ditanganinya. Kerahasiaan informasi akan dijaga oleh seorang petugas kesehatan sesuai dengan perintah pasien atau keluarga pasien. Tentu saja hal ini merupakan bagian dari kode etik para petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan. Informasi mengenai pasien hanya dapat diberikan atas adara persetujuan pasien dan keluarga. Sebagaimana Strategi Komunikasi pada Lansia Berkebutuhan Khusus.
- Memberi Rasa Nyaman Kepada Pasien
Komunikasi dalam pelayqanan kesehatan juga berfungsi sebagai kekuatan seorang petugas kesehatan untuk menciptakan rasa nyaman kepada pasien. Seorang petugas kesehatan diminta untuk berkomunikasi secara informatif dan perusasif dengan tujuan agar seorang pasien dapat terpengaruh bujukan seorang petugas kesehatan. Misalnya, seorang pasien yang tidak mau minum obat atau pasien yang takut dengan jarum suntik. Tugas seorang petugas kesehatan adalah membujuk pasien tersebut dengan caranya masing-masing agar pasien mau melakukannya sebagaimana Komponen Komunikasi Terapeutik.
- Menciptakan Komunikasi yang Harmonis
Seorang perawat akan berinteraksi langsung dengan seorang pasien maupun keluarga pasien. Oleh karena itu, komunikasi yang hangat dan terkesan tidak terlalu formal menjadi kunci utama dalam menjalin kedekatan dengan pasien. Melalui komunikasi dalam manajemen keperawatan ini, seorang perawat dengan mudah dapat memahami teknik-teknik dan cara yang tepat untuk tetap menjaga keharmonisan pada saat berkomunikasi dengan pasien maupun keluarga pasien.Sebagaimana Prinsip Komunikasi Terapeutik.
- Mambatu Pasien Dalam Memahami Informasi
Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien memiliki potensi yang besar dalam membantu pasien untuk mengatur ’emosi, meningkatkan pemahaman informasi medis, persepsi dan harapan, membangun rasa percaya penuh kepada dokter yang menanganinya sehingga pasien akan patuh terhadap semua saran dan nasehat. Informasi yang didapatkan dokter dari pasien sangatlah penting dalam pengelolaan penyakit kronis.
Namun tidak mudah bagi dokter dalam menggali keterangan dari pasien. Perlu terciptanya hubungan yang baik antara kedua belah pihak untuk mencapai keberhasilan dalam pengobatan pasien. McBride menyatakan bahwa komunikasi menjadi salah satu dari kopetensi dokter yang harus di miliki. Namun untuk saat ini komunikasi yang dibangun oleh dokter terhadap pasien sangat tidak memuaskan.
- Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Persepsi pasien terhadap kualitas kesehatan yang diterimanya sangat bergantung pada kualitas interaksi pasien dengan petugas kesehatan. Terdapat banyak Penelitian yang mendukung bahwa komunikasi yang efektif dapat berdampak pada kualitas kesehatan pasien dan masyarakat. Diperkirakan 1/3 dari orang dewasa yang mengalami penyakit kronik dapat menghemat penggunaan obat-obatan, oleh karena komunikasi dengan petugas kesehatan yang baik
- Menghindari Kesalahpahaman
Beberapa permasalahan komunikasi dalam bidang kedokteran yang kerap kali muncul ke permukaan, lebih disebabkan karena kurang dipahaminya komunikasi oleh kedua belah pihak, baik dokter maupun pasien. Sungguh ironis bahwa di tengah perkembangan teknologi dan kedokteran saat ini bangsa Indonesia sebenarnya masih sangat terbelakang dalam hal kesehatan. Hal ini tercermin dari perilaku pasien yang karena ketidaktahuannya menyerahkan nasib sepenuhnya kepada dokter atau rumah sakit sehingga seringkali menjadi korban malapraktik, atau malah bersikap tidak peduli dan mencari jalan pintas dengan mengobati dirinya sendiri.
- Menghilangkan Kecemasan Pasien
Banyak halangan yang dijumpai dalam membangun komunikasi efektif antara dokter dan pasien, antara lain yaitu pasien yang merasa cemas berlebihan, pasien yang tidak menerima penjelasan dokter mengenai kondisinya, dokter merasa terbebani atas pekerjaannya, pasien tidak menyetujui suatu tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter (menolak menandatangani surat persetujuan tindakan), dan pemikiran pasien yang tidak realistis.
- Menyampaikan Informasi Secara Detail
Pentingnya informasi yang disampaikan dari dokter ke pasien meliputi dari prosedur yang akan dilakukan, resiko yang mungkin terjadi, manfaat dari tidakan yang akan dilakukan, dan alternatif dari tindakan yang dapat dilakukan. Disamping itu perlu diinformasikan pula kemungkinan yang dapat timbul apabila tindakan tidak dilakukan, juga ramalan (prognosis) atau perjalanan penyakit yang diderita. Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai perkiraan biaya pengobatannya.
Prosedur yang akan dilakukan perlu diuraikann lagi, meliputi alay yang akan digunakan, bagian tubuh mana yang akan terkena, kemungkinan perasaan nyeri yang timbul,kemungkinan perlunya dilakukan perluasan operasi, dan yang penting tujuan tindakakn itu untuk diagnostik atau terapi.
Itulah tadi, 12 Fungsi Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan. Semoga dapat bermanfaat.