8 Etika Komunikasi Digital untuk Diterapkan

Komunikasi digital merupakan salah satu jenis komunikasi yang berkembang dengan pesat saat ini dimana isu etika komunikasi digital menjadi salah satu hal yang sering dibahas. Jenis komunikasi ini memungkinkan seseorang melakukan komunikasi menggunakan media-media digital yang tentu saja bisa lebih efektif. Melalui media-media tersebut, komunikasi bisa dilakukan tanpa harus tatap muka secara langsung kepada lawan bicara (bukan komunikasi lisan). Sayangnya, karena sifatnya yang bisa demikian, hal ini menyebabkan banyak orang yang kemudian tidak terlalu memperhatikan apa saja yang perlu diperhatikan saat menerapkan penggunaan komunikasi digital ini.

Etika termasuk hal yang sering dilupakan dalam hal ini. Etika termasuk ke dalam elemen-elemen komunikasi yang penting. Tanpa adanya penggunaan etika pada saat kita berkomunikasi, ini akan menjadikan masalah tersendiri. Begitu pula dalam komunikasi digital. Perselisihan bisa saja timbul hanya karena seseorang melupakan etika di dalamnya. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa macam etika dalam komunikasi digital yang perlu dipehatikan:

  1. Selalu ingat “tulisan” adalah perwakilan dari kita

Tulisan merupakan bentuk dari perwakilan kita saat melakukan proses komunikasi digital. Sebenarnya tidak hanya tulisan, melainkan semua konten digital yang kita kirimkan bisa mewakili diri kita. Jangan dianggap bahwa konten tersebut tidak akan dilihat atau diperhatikan oleh orang lain sehingga membuat kita dengan bebas menginformasikan konten-konten digital tertentu.

  1. Yang diajak berkomunikasi adalah manusia

Selain konten yang dikirim merupakan perwakilan dari kita, subjek yang diajak berkomunikasi kita adalah manusia. Manusia tentu saja memiliki perasaan dan juga kemampuan berasumsi. Oleh karenanya, jangan sekali-sekali menganggap bahwa apa yang kita lakukan melalui proses komunikasi digital itu tidak akan memberikan suatu dampak tertentu.

  1. Mengendalikan emosi

Etika komunikasi digital selanjutnya adalah tentang bagaimana kita bisa mengendalikan emosi kita. Hindari mudah terpancing oleh hal-hal yang memancing amarah. Memberikan sebuah respon dengan berapi-api adalah contoh yang kurang etis saat kita terlibat di dalam komunikasi digital. Mungkin kita akan berpikir bahwa subjek yang kita hadapi belum tentu bertemu langsung dengan kita. Namun demikian, ada banyak hal yang sangat mungkin terjadi sekarang ini sehingga ada baiknya kita juga perlu memperhatikan komunikasi asertif di sini.

  1. Menggunakan kesantunan

Cara teraman ketika kita akan menerapkan etika di dalam komunikasi digital adalah dengan menggunakan kesantunan. Tata krama yang baik akan tercermin melalui bagaimana cara kita berkata-kata atau berkomunikasi. Jelas saja ini adalah poin penting yang bagus untuk dilakukan. Selain tidak menimbulkan masalah, ini juga bisa semakin merekatkan hubungan baik dengan orang lain.

  1. Menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas

Asal dalam menggunakan tulisan atau bahasa dalam proses komunikasi digital juga merupakan tindakan yang buruk. Kembali ke poin pertama, bahwa segala jenis konten digital yang kita kirimkan akan mewakili siapa kita sebenarnya. Tentunya ini akan sangat berpengaruh pada penilaian orang terhadap kita.

  1. Menghargai privasi orang lain

Poin yang tidak kalah penting selanjutnya adalah tentang bagaimana kita bisa menghargai privasi orang lain. Mengumbar informasi sensitif yang sebenarnya rahasia seseorang adalah jelas-jelas tidak pantas untuk dilakukan. Selalu pastikan kita meminta izin apabila akan meneruskan sebuah informasi yang diberikan oleh orang lain, sebab ini merupakan bagian dari etika komunikasi antar pribadi.

  1. Menyadari posisi kita

Sadar terhadap posisi kita adalah kemampuan yang baik untuk menerapkan etika komunikasi digital. Ketika kita tidak memperhatikan hal ini, kita bisa mengabaikan banyak hal yang berhubungan dengan etika. Katakanlah ketika di media sosial kita terbiasa mengumbar hal-hal konyol, padahal kita juga terhubung dengan atasan. Tentu saja ini bisa menjadi dampak negatif dari media sosial.

  1. Tidak memancing perselisihan

Terakhir, selalu ingat untuk tidak memancing perselisihan. Membagikan suatu informasi dengan tujuan mengadu domba atau memperkeruh suasana adalah hal yang kurang baik. Ada beban nilai moral yang sebenarnya dibawa pada saat kita melakukan hal ini.

Itulah tadi beberapa macam hal yang penting terkait dengan etika dalam kita menggunakan komunikasi digital. Tanpa etika komunikasi digital, tentunya orang bisa berbuat sembarangan dan tidak terkontrol.