Empati dalam Komunikasi Interpersonal – Tujuan -Efek

Menerapkan empati dalam komunikasi interpersonal merupakan sesuatu yang penting. Sebagaimana kita ketahui bahwa sistem komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang dilakukan antar individu. Dalam komunikasi interpersonal tersebut, kita mesti memahami bahwa lawan komunikasi kita adalah manusia. Oleh karenanya, kita harus memandang bahwa mereka juga pasti memiliki perasaan. Apa yang akan kita sampaikan tentu juga akan sangat berpengaruh dengan proses penerimaan pesan tersebut. Tak heran, kita harus bisa menggunakan strategi komunikasi yang tepat supaya tujuan dari komunikasi tersebut bisa berhasil. (Baca juga: Strategi komunikasi efektif empatik dan santun)

Salah satu komponen dalam strategi komunikasi yang dapat digunakan adalah penggunaan empati. Empati bisa diartikan sebagai dasar yang penting dalam berkomunikasi. Melalui empati, kita dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain terutama menganggap bagaimana jika kita berada di posisi orang lain tersebut. Tentunya ada berbagai macam pendapat yang mengatakan bahwa empati sangat diperlukan dalam proses komunikasi interpersonal untuk mencegah adanya hambatan-hambatan komunikasi. Hanya saja, sebagian yang lain juga mengatakan tergantung konteks komunikasi apa yang sedang dilakukan sehingga empati benar-benar dibutuhkan di sana.

Tujuan Menggunakan Empati dalam Komunikasi

Terlepas dari berbagai macam pendapat tersebut, yang jelas empati sendiri memiliki beberapa tujuan. Komunikasi interpersonal dapat berjalan dengan lebih bermakna manakala kita mampu melesapkan empati di dalamnya. Lawan bicara akan merasa nyaman dan pesan yang disampaikan pun biasanya akan lebih diterima dengan baik. Beberapa tujuan dari adanya empati dalam proses komunikasi antar pribadi antara lain:

  • Memahami posisi orang lain
  • Menunjukkan rasa simpati
  • Menunjukkan kesungguhan dalam mendengarkan orang lain
  • Membantu memecahkan masalah orang lain
  • Memberikan kenyamanan dalam komunikasi

Tujuan-tujuan tersebut merupakan bentuk umum dalam tujuan penerapan empati di dalam komunikasi. Kita bisa melihat salah satu poin dari tujuan tersebut yaitu menunjukkan simpati. Simpati memang berbeda dengan empati. Jika empati melibatkan perasaan yang lebih mendalam, simpati umumnya hanya dianggap sebagai perasaan iba saja. Perbedaan simpati dan empati ini sudah sering dibahas dan kita bisa mulai membedakannya supaya penerapan empati tersebut bisa dilakukan dengan baik.

Supaya kita dapat berempati kepada orang lain, kita tidak dituntut untuk pernah mengalami pengalaman yang sama dengan orang lain. Walaupun dengan adanya pengalaman yang sama, mungkin kita lebih cepat dan peka dalam berkomunikasi nantinya dengan orang lain. Namun demikian, dalam empati biasanya muncul justru karena adanya perbedaan pengalaman. Kita mampu merasakan posisi orang lain tetapi tidak berada dalam situasi yang sama. Artinya, dengan kita menggunakan empati maka kita akan bisa lebih objektif dalam memandang suatu masalah dan membantu mempercepat proses penyelesaian masalah tersebut. (Baca juga: Elemen komunikasi interpersonal)

Efek dari Empati

Menggunakan empati dalam komunikasi interpersonal juga akan memberikan efek yang positif terutama dalam menjalin rasa kebersamaan. Seseorang akan lebih nyaman ketika kita mampu menjadi pendengar yang baik. Terkadang dalam suatu kasus, seseorang merasa tidak nyaman ketika lawan bicaranya seperti hanya mendengar basa-basi saja. Namun dengan adanya empati, maka kita bisa menjadi pendengar aktif yang juga akan memberikan umpan balik sesuai dengan konteks pembicaraan yang ada. Umumnya empati ini akan sangat bermanfaat terutama dalam membangun keakraban di antara individu dalam proses interaksi sosial.

Mengingat begitu pentingnya proses komunikasi yang baik, maka kita mulai perlu memperhatikan apakah kita sudah mampu berempati atau belum. Melatih kepekaan bisa dilakukan dengan kita sering berinteraksi pada orang lain. Ikut terlibat dan merasakan posisi orang lain juga sebaiknya dilakukan dengan cara yang objektif dan senetral mungkin. Ini diperlukan supaya kita bisa tetap nyaman dan mempertahankan sikap-sikap yang baik agar nantinya tidak terjadi kesalahpahaman. Melalui empati dalam komunikasi interpersonal kita bisa lebih memahami orang lain dengan baik.