8 Contoh Opini dalam Media Cetak

Terdapat beberapa macam contoh opini dalam media cetak yang mungkin kita sering temui dalam keseharian. Opini bisa disebut sebagai pendapat dan pandangan seseorang mengenai sebuah peristiwa. Biasanya sifat dari opini adalah sangat subjektif, tergantung dari siapa yang memberikan lontaran penilaian tersebut. Opini sendiri memiliki tujuan terutama untuk memberikan penilaian subjektif tertentu sehingga peristiwa atau hal tersebut bisa menjadi lebih dikritisi.

Baca juga:

Berikut ini adalah beberapa macam contoh dari opini yang ada di dalam media cetak. Kita bisa melihat contoh dari opini tersebut berdasarkan berbagai macam kelompok atau kategori dari opini tersebut. Pada dasarnya, kita dapat mengidentifikasi melalui informasi tambahan yang memuat keterangan mengenai darimana opini tersebut berasal. Mari simak penjelasannya!

  1. Opini pribadi

Opini pribadi merupakan bentuk umum yang biasa kita lihat. Umumnya akan ada informasi mengenai siapa yang memberikan pendapat tersebut. Seperti misalnya pada kalimat: “Wakil gubernur Jawa Tengah menganggap kejadian tersebut sebagai sesuatu kejadian luar biasa”. Ini merupakan salah satu bentuk rujukan opini dari seseorang.

  1. Opini kelompok

Opini kelompok memiliki ruang lingkup yang lebih luas lagi jika dibandingkan dengan opini pribadi. Umumnya jurnalis akan menuliskan opini berdasarkan kombinasi dari berbagai macam pandangan kelompok yang ada. Sebagai contoh yaitu: “Masyarakat desa setempat menilai pemerintah belum sepenuhnya bisa adil”.

  1. Opini mayoritas

Sebenarnya opini mayoritas merupakan bagian dari opini kelompok. Opini mayoritas memiliki cakupan yang luas, dimana kelompok mayoritas akan memberikan penilaiannya di atas penilaian kelompok lainnya. Contohnya yaitu: “Sebagian besar komunitas pecinta kucing dalam komunitas pecinta hewan menganggap bahwa perlu ada peraturan khusus terkait dengan perlakuan pada hewan.”

  1. Opini minoritas

Berkebalikan dengan opini mayoritas, dalam opini minoritas akan ditunjukkan pendapat dari sebagian kecil yang ada dalam sebuah kelompok. Kita bisa melihat perbadingannya pada kalimat berikut:”Sementara bagi pecinta reptil menganggap bahwa peraturan khusus sebenarnya tidak diperlukan secara rinci.”

  1. Opini massa

Jika kelompok hanya memiliki cakupan pada segelintir komunitas atau masyarakat, maka opini massa biasanya mewakili lini masyarakat secara lebih luas. Ini bisa dilihat dengan melihat contoh kalimat opini berikut: “Masyarakat umum menganggap tayangan televisi saat ini jauh dari kata mendidik.”

Baca juga:

  1. Opini umum

Pendapat yang secara luas diamini atau dibenarkan oleh masyarakat disebut sebagai opini umum. Ini memang hampir mirip seperti opini massa, namun pada dasarnya opini ini sudah terbentuk atau ada terlebih dahulu. Contohnya: “Masyarakat menganggap apa yang dilakukan tersangka menyalahi etika dan norma yang berlaku di wilayah tersebut”.

  1. Opini instansi

Opini instansi lebih cenderung kepada bagaimana sebuah instansi memberikan pandangan atau pendapat tertentu. Umumnya ini juga bisa diperhatikan dari bagaimana sebuah instansi memberikan pendapat terhadap suatu peristiwa. Contohnya: “Menanggapi isu yang sedang marak beredar, rumah sakit X beranggapan bahwa ini bukan saat yang tepat untuk memberikan klarifikasi”.

  1. Opini internal

Opini internal biasanya ditulis langsung oleh penulis di dalam penyajian berita. Biasanya ini harus dicermati supaya tidak dianggap sebagai fakta. Contohnya: “Peristiwa hebat ini sebenarnya bukanlah hal yang harus dibesar-besarkan.”

Jadi, bagaimana? Itulah tadi beberapa macam contoh dari opini. Kita bisa mulai membedakan mana yang fakta dan mana yang opini berdasarkan kategori dari opini tersebut. Tentunya ini akan membantu kita terutama saat kita akan membuat contoh opini dalam media cetak yang kritis dan juga berbobot.