Konstruksi realitas sosial atau disebut juga dengan konstruksionisme sosial adalah sebuah teori pengetahuan dalam sosiologi dan teori komunikasi yang menekankan pada pemahaman mengenai dunia sebagai hasil konstruksi yang dilakukan secara bersama yang membentuk dasar bagi asumsi-asumsi bersama tentang realitas yang dikenal dengan sebutan tulpa. Inti teori konstruksi realitas sosial adalah bahwa manusia merasionalisasi pengalaman yang dimiliki dengan menciptakan berbagai model dunia sosial dan bersama-sama memaknainya melalui bahasa sebagai alat komunikasi.
Pada kesempatan yang lalu telah dibahas mengenai teori konstruksi sosial dalam perspektif komunikasi dan sebagai teori komunikasi yang mencakup konsep, tahapan pembentukan realitas oleh media massa beserta beberapa teori komunikasi massa terkait seperti teori belajar sosial, teori kultivasi, dan teori agenda setting, maka kini saatnya kita membahas teori konstruksi realitas sosial yang dikemukakan oleh Berger dan Luckmann. (Baca juga : Sosiologi Komunikasi)
Istilah konstruksi realitas sosial pertama kali dikenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann melalui bukunya The Social Construction of Reality : A Treatise in the Sociology of Knowledge yang memiliki akar dari fenomenologi dan interaksi simbolik. Apa itu fenomenologi dan interaksi simbolik?
Dalam artikel bertajuk teori fenomenologi telah dijelaskan bahwa fenomenologi adalah bidang kajian filsafat yang memiliki beberapa asumsi dasar yaitu asumsi epistemologis dan asumsi ontologi yang berkonstribusi dalam menjelaskan berbagai dasar pendekatan filsafat untuk memahami berbagai macam fenomena sosial. Sementara itu, melalui artikel bertajuk teori interaksi simbolik juga telah dijelaskan bahwa interaksi simbolik berangkat dari pemikiran George Herbert Mead tentang interaksionisme simbolik sebagai perspektif sosiologi yang menggambarkan peran komunikasi dan partisipasi dalam memaknai diri atau masyarakat melalui proses interaksi sosial.
Konstruksi realitas sosial sendiri diartikan sebagai sebuah proses sosial yang dilakukan melalui tindakan dan interaksi dimana individu atau kelompok individu menciptakan secara berkesinambungan sebuah realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif. Istilah konstruksi sosial yang dikenalkan oleh Berger dan Luckman ke dalam berbagai ilmu sosial banyak dipengaruhi oleh Alfred Schutz yang sebelumnya telah merumuskan sebuah dasar teoretis baru bagi sosiologi pengetahuan. Schutz menggabungkan fenomenologi dan sosiologi Weberian untuk menempatkan sosiologi pengetahuan ke tempat baru dan mendefinisikan kembali perspektif serta konsep dasar yang mendasarinya.
Konstruksi sosial atau konstruksionisme sosial memiliki beberapa prinsip dasar yaitu :
Baca juga : Strategi Komunikasi Efektif
Sebagai teori komunikasi, teori konstruksi realitas sosial memiliki dua asumsi utama yaitu :
Untuk menjelaskan proses pembentukan realitas sosial, maka dikembangkan asumsi dari prespektif sosiologi yang menyatakan bahwa realitas sosial dibentuk melalui tindakan serta jenis-jenis interaksi sosial seperti interaksi sosial antar individu atau antar kelompok individu yang menciptakan sebuah realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subtektif dan berkesinambungan. (Baca juga : Teori Ketergantungan)
Adapun beberapa konsep dasar dalam teori konstruksi realitas sosial adalah sebagai berikut :
Baca juga : Peran Komunikasi Pemasaran
Buku The Social Construction of Reality : A Treatise in the Sociology of Knowledge merupakan pandangan Berger dan Luckmann tentang bagaimana orang-orang mendefinisikan realitas dalam kehidupan sehari-hari, dan bagaimana mereka memperolehnya serta menggunakan pengetahuan untuk membimbing perilaku mereka. Lebih lanjut mereka menjelaskan bahwa bentuk interaksi sosial yang paling penting adalah interaksi secara tatap muka dengan orang lain atau melalui komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Mereka juga menjelaskan makna realitas sosial sebagai sesuatu yang kita anggap sebagai sesuatu yang nyata dan bermakna yang diciptakan melalui interaksi timbal balik yang bersifat cair atau fleksibel serta konstan (Baca juga : Contoh Komunikasi Langsung).
Salah satu asumsi teori konstruksi realitas sosial menurut Berger dan Luckmann adalah bahwa realitas secara sosial dibentuk melalui pengetahuan. Hal ini mengandung makna bahwa realitas sosial bukanlah sebuah fakta sosial dengan sendirinya, namun sesuatu yang dihasilkan dan dikomunikasikan, artinya berasal dari dan melalui sistem komunikasi ini.
Terkait dengan hal tersebut, Berger dan Luckmann kemudian menyatakan bahwa masyarakat adalah sebuah produk manusia dan masyarakat adalah sebuah realitas obyektif. Karena itu, manusia adalah sebuah produk sosial. Mereka lebih lanjut menjelaskan bahwa seseorang harus memahami aspek obyektif dan aspek subyektif dari realitas. Untuk melakukannya, seseorang harus memandang masyarakat dalam hal proses dialektis yang sedang berlangsung, yang terdiri dari tiga proses tahapan yaitu eksternalisasi, obyektivitas, dan internalisasi.
Baca juga : Contoh Informasi Verbal Diubah Menjadi Non Verbal
Adapun berbagai kritik terhadap teori konstruksi realitas sosial adalah sebagai berikut :
Baca juga : Teori Komunikasi Massa McQuail
Mempelajari teori konstruksi realitas sosial dapat memberikan manfaat yaitu :
Demikianlah ulasan singkat tentang teori konstruksi realitas sosial yang dikemukakan oleh Berger dan Luckmann. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang teori konstruksi realitas sosial.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…