Teori dependensi dalam komunikasi massa dikenal juga dengan sebutan teori dependensi media atau teori ketergantungan sistem media (media system dependency theory).
Teori dependensi media dibangun berdasarkan gagasan bahwa semakin orang tergantung pada media massa untuk memenuhi kebutuhannya maka peran media massa dalam hidup seseorang dipandang menjadi sangat penting dan karena itu media massa akan memiliki pengaruh yang besar terhadap orang tersebut.
Gagasan yang menjadi kerangka dasar bagi teori dependensi media ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1976 oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur melalui artikel yang berjudul “A Dependency Model or Mass-Media Effects”. Dalam artikel tersebut, mereka mencoba untuk menjelaskan perbedaan efek media massa terhadap individu dan pengaruh media massa terhadap masyarakat.
Hal ini dikarenakan adanya kekurangjelasan efek media massa terhadap masyarakat berdasarkan berbagai penelitian efek komunikasi massa yang dilakukan oleh para ahli sebelumnya. Mereka berpendapat bahwa semakin besar tingkat ketergantungan khalayak terhadap media massa maka akan semakin besar pula efek media massa yang ditimbulkan.
Dari sekian banyak teori komunikasi massa yang dirumuskan oleh para ahli, teori dependensi adalah teori komunikasi massa pertama yang memandang khalayak sebagai sebuah bagian yang berperan aktif dalam proses komunikasi. Hal ini tentu sangat berbeda dengan teori komunikasi massa sebelumnya – utamanya teori efek media massa – seperti teori jarum hipodermik, yang memandang khalayak sebagai bagian yang sangat pasif dalam proses komunikasi.
Aktifnya khalayak dalam menggunakan media massa dengan sendirinya membangun ketergantungan pada media massa dan memungkinkan media massa memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang dibayangkan sebelumnya dalam teori uses and gratifications.
Hal inilah yang membuat para ahli kerapkali memandang teori dependensi media sebagai perpanjangan dari teori uses and gratifications. Maka tak heran jika teori dependensi media kerapkali dibandingkan atau dipandang nyaris identik dengan teori uses and gratifications yang digagas oleh Elihu Katz, Jay Blumler, dan Michael Gurevitch (1970an).
Berdasarkan teori dependensi media, terdapat hubungan integral antara khalayak, media, dan sistem sosial yang lebih luas. Ketika khalayak merasa bahwa pengalaman yang diperoleh melalui kehidupan sehari-hari sangatlah terbatas, maka khalayak kemudian akan beralih ke media untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Penggunaan media inilah yang memicu terjadinya hubungan ketergantungan pada diri khalayak kepada media. Tingkatan ketergantungan media dipengaruhi oleh :
Baca juga : Efek Komunikasi Massa dalam Sistem Komunikasi Massa
Menurut teori dependensi media, media sadar akan kemampuannya menciptakan hubungan ketergantungan dengan khalayak sasaran dan menggunakan kekuatannya untuk mencapai tujuan. Hubungan ketergantungan ini dibentuk melalui empat tahapan, yaitu :
Baca juga : Hambatan Psikologi dalam Komunikasi Massa
Terdapat beberapa konsep penting dalam teori dependensi media (Rossler, 2017 : 895 – 897), yaitu :
Konsep dependensi atau ketergantungan dalam teori dependensi media menekankan pada kontingensi hubungan antara individu dan media yang dibentuk oleh tingkat kepentingan dan bantuan sumber daya yang dimiliki satu pihak untuk pihak lain. Hubungan dependensi media dan individu dipengaruhi oleh jenis hubungan lainnya pada tingkatan multilevel dan lingkungan sosial.
Tujuan dalam teori dependensi media dikonseptualisasikan sebagai motivasi anteseden penting dalam hubungan ketergantungan individu dengan media. Terdapat tiga jenis tujuan yaitu pemahaman, orientasi, dan bermain. Ketiga tujuan tersebut masing-masing memiliki dimensi personal dan dimensi sosial.
Struktur didefiniskan sebagai tingkatan atau derajat asimetri dalam mengendalikan sumber daya antara individu dan media serta antara media dan sistem sosial. Struktur hubungan ketergantungan antara media dan sistem sosial dapat simetris atau asimetris. Sementara itu, struktur hubungan ketergantungan antara individu dan media sebagian besar berbentuk asimetris karena media menjadi sumber daya terpenting yang dibutuhkan individu untuk mencapai tujuan kesehariannya.
Intesitas sasaran didefinisikan sebagai pentingnya tujuan tertentu untuk individu dan ekslusivitas sumber daya media. Jika kepentingan dan ekslusivitas tinggi, hubungan ketergantungan media individu cenderung lebih intens. Intensitas sasaran dipengaruhi oleh faktor individu dan sosial.
Lingkup sasaran didefinisikan sebagai sejumlah tujuan yang berimplikasi pada hubungan ketergantungan individu dengan media. Sebagaimana intesitas sasaran, lingkup sasaran juga dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor sosial.
Baca juga : Fungsi Komunikasi Massa
Teori dependensi media memiliki beberapa prinsip dasar, diantaranya adalah :
Baca juga : Efek Afektif dalam Komunikasi Massa
Teori dependensi media tidak terlepas dari berbagai kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan teori dependensi media menurut para ahli :
a. Kelebihan
Kelebihan teori dependensi media adalah :
b. Kekurangan
Adapun kekurangan teori dependensi media adalah :
Mempelajari teori dependensi dalam komunikasi massa dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :
Demikianlah ulasan singkat tentang teori dependensi dalam komunikasi massa. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang teori komunikasi khususnya seluk beluk teori dependensi media serta berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…