Komunikasi sebagai bentuk penyampaian informasi atau pesan dari satu pihak ke pihak lainnya memiliki banyak bentuk dan terus mengalami perkembangan.
Ada komunikasi verbal seperti komunikasi yang terjadi antara 2 orang yang bercakap-cakap, ada komunikasi nonverbal yang disampaikan melalui gestur dan ekspresi, ada komunikasi tertulis melalui surat atau email, dan lain sebagainya. Salah satu bentuk komunikasi yang akan kita bahas adalah komunikasi visual yang memanfaatkan indra penglihatan sebagai penerimanya dan perkembangannya di Indonesia.
Komunikasi visual bisa teraplikasi dalam berbagai media dan bentuk diantaranya gambar, lambang, ilustrasi, desain grafis, logo, warna, dan lain sebagainya.
Bagaimana sebuah gambar atau ilustrasi dapat menyampaikan pesan yang dimaksudkan dengan tepat kepada orang yang melihatnya.
Contohnya saja gambar-gambar yang dibuat oleh manusia pra-sejarah di dinding-dinding gua yang menggambarkan kehidupan dan ritual yang mereka lakukan.
Gambar ini menjadi sarana komunikasi bagi manusia modern untuk mengetahui kehidupan manusia pada zaman dahulu. Atau seperti poster ajakan untuk menjaga kebersihan dengan menggunakan gambar yang mudah dipahami sehingga orang tergugah untuk turut serta menjaga kebersihan.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi komunikasi visual terus mengalami perkembangan. Sejarah komunikasi visual di Indonesia sudah dimulai dari zaman pra-sejarah. Hal ini dibuktikan dengan penemuan cap-cap tangan di dinding gua di daerah Leang-Leang, Bantimurung, Maros.
Cap-cap tangan tersebut ditaksir berumur 40.000 tahun dan termasuk yang tertua. Seiring perkembangan teknologi dan ditemukannya media-media lain untuk menulis atau menggambar sejarah komunikasi visual di Indonesia juga terus berkembang.
Misalnya kertas, kertas mulai dibuat dan digunakan di Indonesia sejak abad ke-7 di daerah Ponorogo. Sebagai alat komunikasi visual kertas digunakan untuk melukis salah satunya melukis wayang beber yang merupakan cikal bakal wayang kulit.
Perkembangan sejarah komunikasi visual di Indonesia terus berlanjut dimana kertas mulai digunakan sebagai majalah, komik, pamflet, brosur, poster, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Misalnya saja poster mengenai ajakan untuk menjaga lingkungan dimana poster ini dijadikan media komunikasi visual untuk memperlihatkan dampak buruk penebangan hutan atau kegiatan tidak ramah lingkungan lainnya sehingga pesan tersebut sampai kepada orang yang melihatnya dan mereka tergugah untuk turut menjaga lingkungan. Atau komunikasi visual melalui ilustrasi-ilustrasi pendek di Koran yang menyentil isu-isu terhangat.
Sejarah komunikasi visual di Indonesia tidak hanya secara konvensional. Seiring maraknya penggunaan internet pada tahun 1990-an komunikasi visual juga berkembang di media digital.
Misalnya melalui berbagai website yang dibuat dengan desain visual tertentu sesuai pesan atau hal-hal yang ingin disampaikan. Mulai dari penggunaan garis, pemilihan warna, tata letak dan sebagainya memiliki arti dan dampak kepada pengunjung website tersebut.
Bahkan pekerjaan mendesain tampilan website memiliki jobdesk sendiri dan dibedakan dengan pekerjaan programmer yang memang khusus melakukan coding. Hal ini menunjukkan pentingnya komunikasi visual untuk menyampaikan informasi atau suatu maksud tertentu.
Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang memiliki dampak besar karena visual merupakan hal pertama yang dilihat orang.
Bahkan sebelum membaca tulisan di sebuah poster atau tulisan terlebih dahulu kita akan melihat bentuk poster, warnanya, susunan huruf, dan lain sebagainya. Oleh karena itu komunikasi visual memegang peranan penting dalam menyampaikan informasi atau pesan tertentu.
Baca juga: manfaat komunikasi visual