3 Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Proses Belajar Mengajar

Komunikasi yang terjadi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar merupakan hal penting yang menentukan kelancaran dan tercapainya tujuan pendidikan. Bagaiamana tidak?

Seperti yang diketahui proses belajar mengajar merupakan proses transfer ilmu dan pendidikan dari guru kepada murid sehingga si murid bisa menjadi orang yang cerdas secara akademis dan terdidik.

Sementara komunikasi merupakan proses penyampaian pesan antara komunikator (guru) dengan komunikan (murid). Ketika terjadi komunikasi yang efektif dimana ilmu dan didikan guru dapat diterima bahkan diamalkan dengan baik oleh para murid barulah tercapai tujuan pendidikan dalam rangka mencerdaskan anak-anak bangsa.

Oleh karena itu seorang guru tidak hanya dituntut harus pintar dan cerdas secara akademis namun juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan efektif sehingga pesan atau ilmu yang akan diberikan bisa tersampaikan dan diterima dengan baik oleh para murid.

Dalam kehidupan sosial ada pola-pola komunikasi seperti pola komunikasi dalam komunitas. Demikian pula dalam komunikasi antara guru dan murid. Berikut 3 pola komunikasi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar.

1. Pola komunikasi satu arah

Dalam hal ini guru berperan sebagai komunikator atau pemberi pesan dan murid sebagai komunikan atan penerima pesan. Dimana hanya terjadi komunikasi satu arah sehingga tidak ada peran aktif dari murid. Murid hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru tanpa adanya umpan balik.

Pola komunikasi seperti ini kurang dianjurkan karena hanya membuat murid pasif, tidak kreatif, serta tidak terbiasa mengeluarkan pemikirannya dengan baik. Padahal di zaman sekarang diperlukan generasi muda yang tidak hanya cerdas namun kreatif sehingga dapat memenuhi tuntutan zaman yang super cepat.

2. Pola komunikasi dua arah

Pola komunikasi antara guru dan murid yang kedua adalah pola komunikasi dua arah dimana telah terjadi interaksi antara guru dan murid. Tidak hanya guru yang aktif menyampaikan pesan namun ada pula peran aktif murid dalam memberi reaksi atau umpan balik dari apa yang disampaikan guru.

Ada peran aktif murid dalam bertanya ataupun memberi masukan kepada guru. Pola komunikasi ini lebih baik dari yang pertama karena membuat murid lebih aktif sehingga kreatifitasnya semakin terasah. Ada lebih banyak wawasan yang akan didapatkan murid.

3. Pola komunikasi banyak arah

Lebih lanjut ada pola komunikasi banyak arah dimana tidak hanya terjadi komunikasi dinamis antara guru dan murid namun juga mengembangkan komunikasi dinamis antar sesama murid sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif dan dinamis.

Akan semakin banyak timbul pemikiran dan perspektif baru sehingga terjadi diskusi antara guru, murid, dan sesama murid. Ruang kelas akan terasa lebih hidup dan tidak monoton.

Itulah 3 pola komunikasi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Pola komunikasi yang ketiga atau komunikasi banyak arah merupakan pola komunikasi yang paling disarankan sehingga guru dan seluruh murid sama-sama aktif mengeluarkan pemikiran dan argumentasinya sehingga terjadi diskusi menarik dan membangun.

Akan banyak muncul perspektif-perspektif baru sehingga murid-murid tidak hanya cerdas dalam pengetahuannya namun juga belajar untuk berani mengeluarkan dan mempertahankan pendapatnya.