Belum lama ini Indonesia dinobatkan sebagai salah satu negara paling indah di dunia versi Rough Guides – situs penyedia panduan berwisata. Indonesia sendiri menduduki peringkat enam dari 20 negara yang dipilih berdasarkan voting atau pemilihan suara warganet dari seluruh dunia. Terpilihnya Indonesia sebagai salah satu negara paling indah di dunia tidak terlepas dari keindahan alam Indonesia yang mampu menarik wisatawan dari seluruh dunia. Selain keindahan alam, kekayaan flora dan fauna, keragaman budaya, adat istiadat, bahasa, serta makanan khas setiap daerah yang dimiliki Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Hal ini tentu tak terlepas dari promosi wisata yang terus menerus dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta, maupun individu. Promosi wisata yang dilakukan tidak hanya berbentuk pameran atau festival budaya yang diselenggarakan di dalam negeri melainkan juga di luar negeri. Selain itu, peran media seperti media massa dan media sosial juga sangat besar dalam mengenalkan daerah wisata baru kepada khalayak sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Sebagai buah dari kehadiran internet sebagai media komunikasi, media sosial telah mengubah cara pemerintah, pihak swasta maupun individu untuk berkomunikasi dengan khalayak dan menyampaikan informasi kepada khalayak terkait dengan potensi wisata yang ada. Selain itu, tidak sedikit para wisatawan yang membagi pengalamannya berwisata di Indonesia melalui media sosial seperti blog, Facebook. Instagram, Twitter, dan lain-lain. Media sosial juga digunakan oleh mereka yang berkecimpung di industri pariwisata sebagai lanskap pemasaran.
Dengan demikian, pemanfaatan media sosial untuk promosi wisata adalah sebagai berikut.
1. Sumber informasi
Salah satu fungsi media komunikasi adalah sebagai sumber informasi bagi khalayak. Selain media massa seperti televisi, radio, majalah, dan surat kabar, para wisatawan memanfaatkan media sosial sebagai sumber informasi mengenai berbagai daerah wisata yang akan dikunjungi. Saat ini banyak sekali platform media sosial yang memposisikan dirinya sebagai media yang khusus mengupas hal-hal yang berkaitan dengan wisata seperti tips dan trik berwisata, daerah wisata serta akomodasi yang terdapat di daerah wisata.
2. Komunikasi
Pemanfaatan media sosial untuk promosi wisata adalah untuk komunikasi. Dalam arti, pelaku bisnis di industri pariwisata umumnya memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk berkomunikasi atau berinteraksi langsung dengan pelanggan. Melalui komunikasi dua arah ini, para pelaku bisnis dapat mengetahui dengan segera umpan balik yang diberikan oleh wisatawan ataupun publik terkait dengan layanan yang diberikan. Umpan balik ini menjadi bahan evaluasi bagi pelaku bisnis untuk terus meningkatkan layanannya sebagai bagian dari promosi wisata yang dilakukan.
3. Membentuk persepsi dan emosi
Hasil studi yang dilakukan oleh Kim, Fesenmaier, dan Johnson (2013) menyatakan bahwa platform media sosial seperti Facebook berpotensi besar memberikan efek yang sangat signifikan bagi persepsi dan emosi wisatawan selama melakukan perjalannan wisata dan karenanya dapat membuat pengalaman berwisata menjadi lebih berwarna. Pengalaman inilah yang dapat dibagi oleh wisatawan melalui berbagai platform media sosial yang dimiliki kepada orang lain. Secara tidak langsung, wisatawan tersebut membatu mempromosikan daerah wisata yang baru dikunjunginya.
4. Branding
Media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk membentuk branding destinasi wisata. Dalam arti mengenalkan daerah-daerah yang berpotensi menjadi destinasi wisata kepada khalayak. Branding ini bisa disebut juga dengan identitas daerah wisata yang disajikan melalui nama, logo, warna, ataupun tag line. Kelebihan media sosial untuk meningkatkan brand awareness destinasi wisata adalah mengenalkan destinasi wisata agar dapat dengan mudah dicari orang yang gemar atau aktif di dunia maya. Dengan membentuk branding destinasi wisata diharapkan dapat membuat pengguna media sosial yang menjadi pengikut memperoleh informasi terbaru mengenai berbagai destinasi wisata yang ada. Selain itu, pembentukan branding ditujukan juga untuk menjangkau khalayak yang lebih luas lagi.
5. Pemasaran
Strategi marketing online melalui media sosial kini banyak digunakan oleh pelaku bisnis pariwisata untuk membangun hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya melalui kepercayaan, isi yang bermanfaat bagi khalayak, dan lain-lain. Mudahnya media sosial untuk diakses dimanapun dan kapanpun memberikan peluang bagi pelaku bisnis untuk menjangkau khalayak lebih luas lagi guna mempromosikan beragam daerah wisata yang ada. Karena itu, pelaku bisnis dapat menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang sesuai dan efektif, salah satunya strategi komunikasi pemasaran melalui jejaring sosial, dengan menitikberatkan pada konten yang menarik dan mendorong pembaca untuk membaginya melalui jejaring sosial kepada orang-orang yang menjadi temannya. Dengan demikian, setiap orang secara tidak langsung berperan sebagai agen pemasaran bagi daerah wisata atau potensi wisata yang ditawarkan.
6. Menyebarluaskan informasi
Salah satu pengaruh media sosial adalah berkomunikasi dari mulut ke mulut namun secara daring. Hampir setiap orang kini memiliki akun media sosial yang saling terhubung satu sama lain. Sekecil apapun informasi yang disampaikan atau dipublikasikan di media sosial dapat segera tersebar luas. Dalam hal ini, media sosial memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk menyebarkan informasi tentang daerah wisata atau potensi wisata yang ada kepada khalayak luas dengan cara mendorong orang untuk menyukai halaman media sosial atau membagi konten kepada orang lain.
Demikianlah ulasan singkat tentang pemanfaatan media sosial untuk promosi wisata. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang media sosial dan manfaatnya bagi promosi wisata.