Paradigma Komunikasi

8 Paradigma Komunikasi – Kajian dan Metode Penelitian

Komunikasi sebagai sebuah ilmu pengetahuan mempunyai tradisi intelektual sendiri yang berbeda dengan ilmu pengetahuan lainya. Tradisi keilmuan ini berdampak pada teori-teori yang berubah mengikuti perkembangan zaman, serta mengapa para ilmuwan terkadang memiliki pandangan berbeda terhadap definisi dari sebuah teori.

Tradisi intelektual inilah yang disebut sebagai paradigma atau sudut pandang atau dapat diartikan pula sebagai perspektif. Paradigma merupakan landasan yang menjadi dasar bagi pembangunan sebuah teori dalam hal ini teori-teori dalam ilmu komunikasi. Sebagai sebuah ilmu pengetahuan paradigma ilmu komunikasi memberikan landasan bagi perkembangan teori ilmu komunikasi itu sendiri.

Baca juga : Teori Komunikasi Menurut Para Ahli

Paradigma Metode Penelitian Ilmu Komunikasi

  • Paradigma Positivistik

Paradigma positivistik merupakan paradigma yang menganggap ilmu komunikasi layaknya ilmu alam bahwa realitas sosial dalam komunikasi itu merupakan kehendak alam. Sehingga dalam pandangan ini sebuah realitas sosial termasuk komunikasi terjadi karena memang sudah menjadi hukum alam.

Yang mana menurut Ardianto (2009), ilmu komunikasi memandang bahwa positivistik ini adalah komunikasi sebagai sebuah proses linier sebab-akibat yang mencerminkan upaya pengiriman pesan untuk mengubah pengetahuan penerima pesan yang aktif. Artinya, dalam pandangan ini proses komunikasi ditentukan oleh si pengirim pesan. Berhasil atau tidaknya itu tergantung bagaimana upaya si pengirim pesan. Jika berhasil, berarti disebabkan upaya yang baik dari pengirim pesan, jika tidak maka sebaliknya.

Dalam paradigma ini metodologi komunikasi dipandang sama dengan ilmu alam sehingga diukur melalui pendekatan kuantitatif, yang memadukan data berupa angka pasti. (Baca juga : Teori Fenomenologi)

  • Paradigma Post-Positivistik

Dalam Paradigma Komunikasi ini, ilmu komunikasi tidak lagi di sama ratakan dengan ilmu alam. Mengingat manusia sebagai makhluk sosial yang dinamis perilakunya senantiasa berubah. Bahwa realitas sosial itu memang nyata ada namun juga tidak serta-merta keberadaanya dipengaruhi oleh hukum alam. Melainkan perilaku dan faktor dari diri manusia sendiri itulah yang menentukan. ( baca : bahasa sebagai alat komunikasi)

Dalam paradigma ini metodologi ilmu komunikasi tidak hanya mengambil data dari satu sumber data saja melainkan dibandingkan dengan data yang berbeda. Dalam hal ini menggunakan prinsip  triangulasi yang membandingkan tiga data yang berbeda untuk mencapai validitas dan keabsahan data tersebut.

Baca : Jenis-jenis Interaksi Sosial – proses interaksi sosial

  • Paradigma Konstruktivistik

Dalam paradigma inirealitas sosial dalam  ilmu komunikasi dipandang sebagai sebuah hasil konstruksi, tidak semata merupakan hukum alam. Dalam paradigma ini objek dan subjek ilmu komunikasi merupakan satu kesatuan tak terpisahkan. Dimana manusia sebagai subjek memiliki peranan penting atas sebuah objek dari komunikasi itu sendiri berupa pesan yang disampaikan. Selain itu bahasa yang menjadi alat penyamai pesan juga berkaitan erat dengan subjek yang menentukan keberhhasilan suatu komunikasi. (baca : komunikasi organisasi)

Dalam pemahaman ini, metodologi penelitian komunikasi lebih kepada data yang dikumpulkan melalui pendekatan kualitatif. Sehingga diperoleh data yang mencakup berbagai aspek dalam komunikasi.

  • Paradigma Kritis

Dalam pandangan paradigma kritis, pemaknaan atas suatu realitas sosial dalam komunikasi menjadi perhatian yang utama. Pemaknaan atas suatu realitas secara mendalam menjadi suatu hal yang teramat penting dalam paradigma ini. Bahwa objek utama dalam penelitian komunikasi adalah representasi dari sebuah makna dan pemaknaan dalam suatu proses komunikasi itu sendiri. (baca : komunikasi antar pribadi)

Metodologi komunikasi dalam paradigma kritis mengiyakan pendekatan kualitatif secara mendalam yang mengkaji pemaknaan dari berbaai sudut pandang dan menkomparasikanya menjadi sebuah data yang valid atas suatu realitas yang sebenarnya terjadi.

Baca juga :

Paradigma Kajian Ilmu Komunikasi

  • Paradigma  Mekanistik

Dalam paradigma ini, ilmu komunikasi dititikberatkan pada saluran komunikasi yang dipandang secara mekanis. Dimana terdapat tiga kajian dalam paradigma mekanis ini meliputi :

  1. Efek, bahwasanya setiap saluran dalam komunikasi memiliki efek yang berbeda terhadap tersampainya pesan dalam komunikasi tersebut. Dalam hal ini, efek dari sebuah saluran merupakan kajian linier pada paradigma mekanistik ( komunikasi sosial)
  2. Hambatan dan kegagalan, yakni layaknya dalam sebuah analogi mesin yan bersfat mekanis hambatan dalam komunikasi diartikan sebagai adanya anggan pada saluran dalam proses komunikasi yang menahan tersampainya pesan kepada penerima. Sedangkan kegagalan diartikan sebagai berhentinya proses komunikasi.
  3. Gate keeping (penjaga gawang), merupakan aspek yang bertindak sebagai sumber atau penerima yang bertugas menyaring pesan atau informasi yang hendak disalurakan.

Baca juga : Pengaruh Media Sosial – Hambatan-hambatan Komunikasi

  • Paradigma Psikologis

Paradigma Psikologis, memfokuskan kajianya pada individu baik bertindak sebaai penerima maupun pengirim pesan secara empiris praktis maupun teoritis sebagai salah satu Paradigma Komunikasi. Dalam hal ini individu bertindak sebagai penerima dan pemberi stimulus, sehingga individu adalah komunikan dan komunikator yang memiliki fungsi stimulus ganda baik pemberi dan penerima. (baca juga: Cabang Ilmu Komunikasi)

Lebih jauh dari pada itu paradigma psikologis menaruh perhatian pada diri internal setiap individu. Bahwa individu baik penerima dan pengirim pesan serta pemberi dan penerima stimulus memiliki pemaknaan sendiri dalam dirinya atas adu pesan yan ia kirim maupun ia terima. (Baca juga : Psikologi Komunikasi)

  • Paradigma Interaksional

Paradigma Interaksional dalam Paradigma Komunikasi erat kaitannya dengan kondisi sosiologis manusia. Bahwasanya manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain senantiasa melakukan interaksi dengan manusia lain. Manusiaa senantiasa membutuhkan Oran lain dalam memenuhi kebutuhanya sehingga ia senantiasa berinteraksi dengan Oran lain.

Oleh karenanya dalam paradigma ini menitikberatkan pada hubungan atar individu dalam kehidupan sosial, berupa interaksi yang berakar dari perilaku-perilaku dari masing-masing individu dalam rangka menjadi hubungan dengan orang lain. (Baca juga : Sosiologi Komunikasi)

  • Paradigma Pragmatis

Dalam paradigma pragmatis, kajian terhadap ilmu komunikasi dititikberatkan pada sebuah tujuan pragmatis atau kebermanfaatan dari sebuah proses atau aktivitas komunikasi itu sendiri. Seseorang melakukan komunikasi Dean Oran lain tentu memiliki tujuan tertentu, seseorang melakukan komunikasi dengan orang lain tentu mempertimbangkan manfaat tertentu. (baca juga: Komunikasi Asertif)

Oleh karenanya dalam hal ini komunikasi dipandang dalam kerangka kebermanfaatan secara subjektif dari setiap subjeknya. Bahwa setiap orang memiliki pandangan pragmatis dalam melakukan suatu proses komunikasi dengan orang lain.

Baca juga : Komunikasi Massa

Paradigma dalam Perkembangan Ilmu Komunikasi

Paradigma merupakan landasan bagi sebuah ilmu pengetahuan untuk dapat mengembangkan teorinya. Dalam hal ini paradigma merupakan hasil kajian secara filosofis yang mencakup aspek ontologis, epistemologis dan juga aksiologis. Dimana kajian filsafat inilah yang menjadi kerangka bagi sebuah ilmu pengetahuan.

Tak terkecuali dalam ilmu komunikasi bahwa paradigma dan tradisi ineletual ilmu komunikasi yang merupakan hasil perenungan mendalam dalam kajian filosofis merupakan kerangka dan landasan bah perkembangan teori ilmu komunikasi ke depan. Paradigma metodologi maupun kajian memiliki peranan yang teramat penting bagi perkembangan ilmu komunikasi baik secara teori maupun keilmuanya itu sendiri.

Perubahan paradigma dalam suatu capabng keilmuan sering kali disebut sebagai suatu revolusi keilmuan yang dalam cabang ilmu komunikasi belum pernah terjadi hal demikian. Oleh karenanya paradigma atau tradisi intelektual ilmu komunikasi yang ada saat ini masih relevan kiranya menyokon perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri.

Baca juga :

Sebagai pembelajar ilmu komunikasi, paradigma komunikasi menjadi suatu hal yang mutlak adanya untuk kita pelajar. Dengan mempelajari paradigma ilmu komunikasi kita dapat memantapkan dasar keilmuan kita yang tentunya akan menjadi dasar bagi kita pula dalam melakukan berbagai analisis dan kajian ke depan. Lebih dari itu seyogyanya dengan mempelajari paradigma ilmu komunikasi ini dimasa depan jika berkesempatan kita sudah mempunya bekal bilamana hendak memberikan sumbangsih pada keilmuan ilmu komunikasi itu sendiri.

Artikel Komunikasi Lainnya

Recent Posts

Stonewalling: Pengertian dan Dampaknya

Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…

4 years ago

Komunikasi Pemasaran Terpadu – Pengertian, Tujuan, Strategi, Proses

Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…

4 years ago

6 Strategi Komunikasi Efektif Saat Pandemi

Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…

4 years ago

8 Tips Komunikasi Efektif Di Media Sosial

Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…

4 years ago

9 Teknik Digital Marketing Paling Efektif

Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…

4 years ago

5 Contoh Komunikasi Terapeutik Pada Lansia

Komunikasi  Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…

4 years ago