“Komunikasi merupakan proses interaksi diantara orang untuk mencapai tujuan integrasi intrapersonal dan interpersonal”. Demikianlah pengertian komunikasi dalam perspektif sosiologi yang dikemukakan oleh R.V Harnack dan T. Fest yang menegaskan bahwa komunikasi tidak dapat dilepaskan dari interaksi sosial.
Dalam suatu proses interaksi sosial, komunikasi yang dilakukan memungkinkan terjadinya pertukaran informasi atau pesan antara individu dengan individu atau antara individu dengan kelompok atau antar kelompok dalam suatu kelompok sosial yang pada akhirnya membentuk suatu hubungan sosial. Hubungan sosial ini dapat terbentuk melalui komunikasi langsung dan tidak langsung. Yang dimaksud dengan komunikasi langsung adalah komunikasi yang terjadi secara langsung atau tatap muka misalnya dalam konteks komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang terjadi secara tidak langsung karena menggunakan saluran atau media komunikasi misalnya media massa.
Terkait dengan peran komunikasi dalam proses interaksi sosial, salah satu bidang studi komunikasi yang mengupas bagaimana informasi dapat diterima, ditransmisikan, dan dipahami serta dampaknya terhadap masyarakat adalah komunikasi sosial. Komunikasi sosial menurut para ahli adalah sebuah konsep baru yang sebelumnya dikenal dengan social reciprocity, interaksi sosial, keterampilan sosial, komunikasi atau keterampilan berkomunikasi, dan bahasa atau keterampilan berbahasa. Komunikasi sosial dapat terjadi dalam berbagai konteks komunikasi seperti komunikasi interpersonal, komunikasi massa, komunikasi kelompok atau komunikasi organisasi dan lain sebagainya
Dalam teori komunikasi, terdapat beberapa teori yang dirumuskan oleh para ahli untuk menyelidiki lebih jauh mengenai interaksi sosial. Teori tersebut adalah teori interaksional, teori komunikasi sosial, teori dramaturgi, dan teori sosiolinguistik interaksional. Dalam teori komunikasi sosial dinyatakan, semua teori mengasumsikan bahwa fungsi komunikasi yang utama adalah untuk mengirimkan pesan atau informasi baru. Lebih lanjut teori komunikasi sosial berpendapat bahwa sejatinya fungsi komunikasi sosial tidak hanya mengirimkan pesan atau informasi baru melainkan mencakup fungsi-fungsi komunikasi lainnya yang relevan seperti metakomunikasi dan komunikasi fatis.
Apa sajakah fungsi komunikasi sosial? Berikut adalah ulasan singkatnya.
1. Membentuk konsep diri
Dalam sistem komunikasi interapersonal, yang dimaksud dengan konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita yang dapat bersifat fisis, psikologis, maupun sosial. Dari segi psikologi komunikasi, konsep diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah orang lain dan kelompok rujukan. Konsep diri juga memberikan pengaruh terhadap perilaku komunikasi interpersonal yang kita lakukan, misalnya :
2. Aktualisasi diri
Setiap orang yang berkomunikasi dengan orang lain umumnya ingin menunjukkan bahwa dirinya benar-benar ada. Misalnya, generasi zaman now umumnya suka sekali selfie atau buat vlog dan diunggah ke berbagai media sosial sebagai salah satu bentuk aktualisasi diri di dunia maya. Jumlah pengikut yang banyak menjadi indikator tersendiri bahwa ia benar-benar ada. Dalam dunia nyata pun tidak berbeda. Orang yang ingin dianggap ada cenderung akan tampil lebih menonjol dibandingkan dengan orang lain. Misalnya, dalam suatu rapat ia lebih banyak berbicara mengemukakan buah pikirannya walaupun mungkin tidak relevan dengan apa yang sedang diperbincangkan dibandingkan dengan rekan lainnya.
3. Metakomunikasi
Konsep metakomunikasi umumnya merujuk pada komunikasi tentang komunikasi. Interaksi yang terjadi antar individu atau antara individu dengan kelompok atau antar kelompok selalu terdiri dua tingkatan yaitu isi pesan atau konkret dan diskusi isi pesan atau abstrak. Setiap orang mengatur keduanya secara simultan, misalnya ketika ia berbicara atau bertindak, pada saat yang bersamaan, ia mengirimkan pesan kedua tentang bagaimana menafsirkan pesan pertama.
Dengan demikian, metakomunikasi selalu merupakan kualifikasi perilaku, lebih dari sekedar perilaku. Metadiskursus atau pembicaraan tentang pembicaraan bersifat lisan dan eksplisit, sementara itu metakomunikasi lebih luas dan bersifat nonverbal serta implisit. Metakomunikasi dapat sejalan atau mendukung atau bahkan bertolak belakang dengan komunikasi verbal. Metakomunikasi seringkali diterapkan pada bidang komunikasi antar budaya, komunikasi lintas budaya, serta komunikasi bisnis lintas budaya dan lain sebagainya.
4. Menimbulkan kesenangan
Salah satu tanda komunikasi yang efektif menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss adalah menimbulkan kesenangan (Rakhmat, 2001 : 13). Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa fungsi komunikasi tidak hanya untuk menyampaikan pesan atau informasi baru, melainkan juga untuk menimbulkan kesenangan. Misalnya, di salah satu supermarket, seringkali pegawai menyampaikan salam “ Selamat datang, selamat berbelanja”. Hal ini dimaksudkan agar para konsumen yang datang merasa senang atau nyaman. Inilah yang disebut dengan komunikasi fatis. Komunikasi inilah yang membuat hubungan kita menjadi lebih hangat, akrab, serta menyenangkan.
5. Membina hubungan sosial yang baik
Komunikasi sosial ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Hal ini disebabkan manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Karenanya kita ingin membentuk dan membina hubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan kebutuhan akan cinta, sementara Denis McQuail menyebutnya dengan kebutuhan untuk mengekspresikan kasih sayang. Kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi melalui komunikasi interpersonal yang efektif.
6. Menimbulkan pengertian
Yang dimaksud dengan pengertian adalah adanya penerimaan yang cermat dari isi stimuli sebagaimana yang disampaikan oleh komunikator. Jika isi pesan gagal diterima dengan cermat, maka akan terjadi kegagalan komunikasi primer. Kegagalan ini seringkali terjadi akibat adanya kesalahan dalam mengartikan atau menafsirkan pesan yang dikirimkan oleh komunikator.
7. Pengawasan lingkungan
Harold D. Lasswell menyatakan bahwa salah satu fungsi komunikasi dalam masyarakat adalah pengawasan lingkungan. Dalam artian, mengungkapkan berbagai ancaman dan peluang yang dapat mempengaruhi posisi nilai masyarakat dan berbagai komponen yang ada di dalamnya (Wright, 1988 -8).
8. Korelasi
Lebih lanjut Lasswell menyatakan bahwa korelasi antar bagian masyarakat dalam menanggapi lingkungan meliputi berbagai penafsiran informasi terkait lingkungan dan pemakaiannya untuk berperilaku dalam reaksinya terhadap berbagai peristiwa (Wright, 1988 : 7-8).
9. Transmisi warisan sosial
Komunikasi sosial berfungsi untuk mentransmisikan berbagai warisan sosial dari generasi yang satu ke generasi berikutnya dengan menitikberatkan pada komunikasi pengetahuan, nilai-nilai, serta berbagai macam norma sosial (Wright, 1988 : 7-8).
10. Mempengaruhi sikap
Komunikasi sosial seringkali dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap orang lain atau mempersuasi orang lain. Dalam artian bahwa pesan-pesan yang disampaikan kepada penerima pesan ditujukan agar penerima pesan bersedia merubah pendapat, sikap, atau tindakan sebagaimana yang diinginkan oleh komunikator. Untuk melakukan hal ini, seorang komunikator harus memahami berbagai macam faktor yang ada pada diri penerima pesan serta efek pesan yang dapat terjadi pada penerima pesan.
11. Mengambil keputusan
Hal ini terkait dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator. Bagi penerima pesan, komunikasi sosial berfungsi untuk mempelajari berbagai pesan yang diterima, mengolah, dan kemudian mengambil keputusan apakah isi pesan-pesan tersebut diterima atau ditolak. Salah satu bentuk isi pesan yang diterima oleh penerima pesan adalah manakala isi pesan tersebut menimbulkan efek adanya perubahan pendapat, sikap, atau bahkan tindakan pada diri penerima pesan sesuai dengan yang diharapkan oleh pengirim pesan. Jika isi pesan ditolak, maka tidak ada perubahan yang berarti yang terjadi pada diri penerima pesan.
12. Menghibur
Fungsi komunikasi sosial sebagaimana fungsi komunikasi pada umumnya adalah untuk menghibur. Dalam artian, komunikasi sosial dimaksudkan untuk menghibur anggota masyarakat melalui berbagai macam kreasi seni.
13. Menimbulkan tindakan
Telah diulas sebelumnya bahwa komunikasi sosial berfungsi untuk mempengaruhi sikap. Selain untuk mempengaruhi sikap, komunikasi sosial juga berfungsi untuk menimbulkan tindakan yang diharapkan oleh pengirim pesan. Membuat orang lain melakukan tindakan sebagaimana yang dikehendaki oleh pengirim pesan memang tidak mudah. Namun, ada beberapa indikator yang dapat menunjukkan telah terjadi perbahan tindakan yang dilakukan oleh penerima pesan. Misalnya saja, masyarakat yang bersedia dipindah ke rumah susun karena daerah sebelumnya merupakan wilayah yang tidak diperuntukkan untuk pemukiman yaitu daerah bantaran sungai.
Mempelajari fungsi komunikasi sosial dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah kita dapat mengetahui dan memahami berbagai fungsi komunikasi sosial yang diungkapkan oleh para ahli yang disertai dengan beberapa contoh yang relevan.
Demikianlah ulasan singkat tentang fungsi komunikasi sosial. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi sosial sebagai salah satu bidang studi komunikasi dan fungsinya bagi manusia.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…