8 Contoh Kasus Privasi dalam Etika Komunikasi

Dalam pembahasan kali ini, kita akan melihat beberapa macam contoh kasus privasi dalam etika komunikasi yang mungkin kita pernah alami sebagai sesuatu hal yang memang seringkali menjadi masalah. Komunikasi merupakan proses yang sudah pasti kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui komunikasi, seseorang bisa bertukar informasi dengan orang lain sehingga terjadi interaksi di sana. Dalam berkomunikasi entah itu komunikasi lisan atau tertulis, ada banyak hal yang harus diperhatikan supaya nantinya informasi yang akan diberikan kepada orang lain tersebut juga bisa diterima dengan baik. Salah satunya adalah mengenai etika komunikasi.

Saat kita bicara soal etika, kita pasti akan langsung mengidentikkannya dengan hal yang baik dan tidak baik. Setidaknya memang itu adalah pemahaman mendasar yang perlu kita tanamkan dalam mindset kita. Manakala seseorang berkomunikasi tetapi tidak mengindahkan etika, tentu saja ini bisa menimbulkan permasalahan. Masalah-masalah yang ditimbulkan karena komunikasi yang tidak memperhatikan etika tentu saja sangat banyak. Yang jelas hal tersebut juga sangat mungkin menganggu interaksi antar individu yang terlibat di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa macam contoh kasus privasi yang ada dalam etika komunikasi dan kita bisa memperhatikannya dengan cermat:

  1. Penyadapan

Masalah pertama yang bisa timbul dari komunikasi yang tidak beretika adalah penyadapan. Seseorang bisa saja menggali akses informasi dari orang lain melalui proses penyadapan ini. Informasi yang sebenarnya sifatnya rahasia dan hanya boleh diketahui antara komunikator dengan komunikan kemudian disadap dan diketahui orang lain. Ini adalah kasus privasi yang mungkin paling sering kita temui.

  1. Blackmail

Blackmail adalah istilah yang merujuk pada kasus pelanggaran privasi yang terkait dengan pemerasan atau teror. Blackmail akan membuat seseorang merasa terancam karena ada informasi yang sebenarnya menjadi privasi miliknya, akan tetapi “dipegang” oleh orang lain dan orang lain mengancam untuk menyebarluaskan informasi tersebut sehingga bisa menimbulkan masalah tertentu. (Baca juga: Etika komunikasi digital)

  1. Penyebaran rumor

Rumor yang beredar bisa disebabkan karena tidak adanya etika komunikasi terutama mengenai privasi orang lain. Orang lain mungkin bisa saja menyebar rumor tertentu mengenai kehidupan seseorang, sehingga hal ini akan merugikan siapa saja yang menjadi subjek dari rumor tersebut. Penyebaran rumor semacam ini biasanya menjadi sulit diidentifikasi sumbernya karena informasi yang begitu cepat tersebar.

  1. Propaganda

Beberapa orang bisa memanfaatkan informasi tertentu sebagai bagian dari propaganda. Mereka akan berusaha mempengaruhi pola pikir orang lain dengan menyuguhkan hal-hal lain yang sifatnya tentu saja masih privasi. Hal ini bisa saja merugikan bagi pihak tertentu karena informasi yang tersebar bisa saja menjadi bagian dari privasi mereka. (Baca juga: Etika komunikasi antar budaya)

  1. Penyalahgunaan informasi

Melebih-lebihkan informasi, atau menyebarkan informasi yang sebenarnya sifatnya sangat rahasia, itu merupakan salah satu contoh kasus privasi dalam etika komunikasi. Penyalahgunaan informasi ini kemudian bisa menjadikan orang lain merasa dirugikan sebab bisa saja ide, gagasan atau bahkan sesuatu hal yang bersifat pribadi miliknya seakan disebarluaskan begitu saja.

  1. Pemalsuan identitas

Banyak orang saat ini dengan mudah membagikan informasi mengenai identitas mereka, bahkan termasuk kehidupan pribadinya. Jika kita tidak memperhatikan hal ini, ada oknum yang bisa saja melakukan pemalsuan identitas. Pemalsuan identitas merupakan bentuk dari pelanggaran privasi. (Baca juga: Etika komunikasi di media sosial)

  1. Fitnah

Informasi yang berhasil dihimpun dari seseorang, kemudian disebarkan dengan cara yang berbeda. Ini kemudian akan memicu terjadinya fitnah. Fitnah yang berasal dari informasi yang salah merupakan kasus privasi dimana kaidah etika komunikasi benar-benar sudah tidak diperhatikan.

  1. Persekusi

Dengan banyaknya pemberitaan mengenai hal-hal negatif, tidak menutup kemungkinan seseorang bisa mengalami persekusi oleh orang lain. Klarifikasi pun mungkin tidak akan didengar. Semuanya berawal dari masalah privasi. (Baca juga: Hambatan-hambatan komunikasi)

Demikian beberapa macam contoh kasus privasi terkait dengan penggunaan etika komunikasi yang tidak tepat. Setidaknya kita bisa belajar bahwa etika dalam berkomunikasi memang harus diperhatikan sehingga semua pihak yang terlibat bisa berinteraksi dengan baik. Masih banyak contoh kasus privasi dalam etika komunikasi, namun uraian tadi setidaknya sudah cukup memberikan gambaran sekilas.