Resensi pada umumnya digunakan pada peluncuran sebuah buku. Resensi berasal dari bahasa Latin, revidere atau recensie artinya melihat kembali, menimbang atau menilai. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku.
Sedangkan menurut ahli, yaitu Saryono (1997) mendefinisikan resensi sebagai sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isi dalam resensi adalah laporan, ulasan, pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya sebuah buku tersebut. (Baca juga: Sejarah Perfilman Indonesia)
Resensi pada umumnya berlaku sebagai ulasan buku, tetapi ada juga resensi yang mengulas sebuah film. Resensi film berisi ulasan cerita dalam sebuah film dan memberikan penjelasan-penjelasan lainnya terkait dengan unsur-unsur dalam film tersebut. Resensi film berisi judul film, penulis novel (apabila film diangkat dari sebuah novel), sutradara, produser, para pemain, tahun pembuatan film, genre film, durasi film, serta sinopsis film yang memuat alur cerita dan pesan yang terkandung dalam film tersebut. (Baca juga: Tugas Produser Film)
Pada resensi film biasanya memaparkan tulisan yang menarik di akhir resensinya. Misalnya, menulis kelebihan film dan memaparkan pesan persuasif kepada khalayak agar penasaran atas kelanjutan cerita pada film tersebut, sehingga khalayak berminat untuk menyaksikan film tersebut.
Hal ini juga dilakukan sebagai promosi untuk film yang baru akan tayang. Seorang yang menulis resensi disebut resensator. Seseorang resensator memiliki persyaratan tersendiri untuk menulis resensi seperti memiliki data film yang akurat, memiliki sedikit ulasan atau sinopsis dari film yang ingin ditulis, menggunakan bahasa yang baik dan benar serta menarik minat pembacanya, mengetahui genre-genre film, dan lain sebagainya.
Hal yang utama adalah seorang resensator sudah pernah menyaksikan film tersebut agar penulisan dalam resensi dapat sesuai dengan isi filmnya. Selain itu, resensator dituntut untuk berkreasi dan mengekspresikan ide-ide yang menarik terkait film tersebut ke dalam resensi film dengan menggunakan bahasa dan penulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan, menarik, dan mudah dipahami oleh pembaca. Setiap resensi film biasanya memuat kolom kritik dan saran serta penilaian yang digambarkan dengan angka atau lambang bintang. (Baca juga: Tugas Editor Film)
Adapun tujuan resensi dalam film adalah sebagai berikut:
Resensi film umumnya menampilkan ringkasan film dan mengandung berbagai unsur seperti unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang ada dalam film. Unsur-unsur tersebut merupakan sebuah pengetahuan dalam dunia perfilman. Setiap film memiliki unsur-unsur tersebut agar alur cerita pada film jelas dan menarik untuk disaksikan. Pengetahuan yang ada pada resensi film ini diaplikasikan dalam pelajaran sastra dan seni. (Baca juga: Tugas Asisten Sutradara)
Resensi film bertujuan untuk mempromosikan film yang akan ditayangkan. Resensi film ditulis pada saat sebuah film belum dipublikasikan kepada khalayak.
Resensi film tersebut biasanya berupa cerita pendek atau ringkasan film yang dikemas dengan menarik dan membuat khalayak penasaran dengan kelanjutan film tersebut. Hal ini merupakan strategi pemasaran film agar khalayak penasaran dan kemudian tertarik ingin menyaksikan film tersebut. (Baca juga: Tugas Kru Film)
Pertimbangan merupakan salah satu tujuan dalam resensi film. Pertimbangan yang dimaksud adalah kelayakan film tersebut untuk dikonsumsi oleh publik. Setiap orang memiliki selera tersendiri dalam menyaksikan film. Ada orang yang menyukai film dari genrenya, pemainnya, alur ceritanya, pesan yang tersirat dalam film, dan lain sebagainya.
Untuk itu, resensi film yang termasuk sebagai ulasan film ini menjadi alat pertimbangan publik sebelum menyaksikan film yang diinginkannya. (Baca juga: Pengertian Jurnalistik Menurut Ahli)
Penilaian juga menjadi tujuan resensi film. Penilaian mempengaruhi tingkat pemasaran film. Pada resensi film biasanya ada kolom rating atau penilaian untuk seseorang yang telah menyaksikan film tersebut. Hal ini berpengaruh terhadap minat seseorang untuk menyaksikan suatu film. Penilaian dalam resensi film ini juga menjadi apresiasi untuk para sineas yang telah berkarya di dunia sinematografi. (Baca juga: Jenis-jenis Jurnalistik)
Tujuan berikutnya pada resensi film adalah sebagai informasi untuk khalayak. Banyak informasi yang mudah didapat ketika membaca resensi film karena resensi film memuat informasi seperti siapa saja pemain dalam film tersebut, bagaimana alur cerita dalam film tersebut, pesan apa yang ada dalam film tersebut, apa genre pada film tersebut, dan informasi lainnya. (Baca juga: Bahasa Jurnalistik)
Tujuan yang terakhir dalam resensi film adalah agar pesan yang ada pada film dapat tersampaikan kepada khalayak. Resensi film memberi kemudahan kepada khalayak dalam memahami pesan yang ingin disampaikan oleh sang sutradara kepada penontonnya.
Resensi film berupa cerita singkat dari sebuah film ini dituliskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembacanya, sehingga orang yang membacanya lebih memahami unsur ekstrinsik pada sebuah film. Unsur ekstrinsik meliputi pesan moral, nilai budaya, dan nilai religi atau agama. (Baca juga: Fungsi Kode Etik Jurnalistik)
Demikain penjelasan terkait apa saja tujuan resensi dalam film yang ternyata berperan penting untuk memahami isi film tersebut.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…