Komunikasi Visual

Tugas Kru Dalam Film – Susunan – Jabatan (Lengkap)

Kini untuk menonton dan melihat tayangan film tidak lagi menjadi hal yang sulit. Kini menonton film menjadi salah satu favorit kaum muda. Tapi, tahukah kamu nama atau bagian – bagian yang ada disetiap pembuatan film? mungkin sebagian dari kamu mengetahuinya, mungkin juga sebagian hanya mengetahui kru yang terlibat dalam pembuatan film itu hanya produser, sutradara, kameramen hingga aktris atau aktornya saja. Bahkan mungkin tidak mengetahuinya sama sekali? jika benar seperti itu, maka pada tulisan kali ini kita akan membahas tugas kru dalam film. Untuk lebih jelasnya, langsung simak dan baca sampai tuntas tulisan ini.

Sejarah

Dulu sebelum teknologi berkembang dengan pesat, film hanya menggunakan tampilan gambar dengan 2 warna, yakni hitam dan putih. Tapi dijaman yang modern ini film atau tayangan TV sudah memiliki beraneka ragam warna dengan kualitas yang juga beragam, mulai dari SD, HD, 3D, 4D, 5D dan lain sebagainya.

Jika kita menelisik kedalam Sejarah Perfilman Indonesia, film pertama kali dibuat atau ada di Indonesia sekitar tahun 1900 – 1920. Pada tahun itu, 2 orang belanda L. Heuveldorp dan G. Kruger membuat sebuah film dengan judul Loetoeng Kasarung. Seiring perkembangan jaman, semakin banyaklah film yang diproduksi di Indonesia oleh orang Indonesia sendiri maupun oleh orang – orang yang bukan warga negara Indonesia. Pada tahun 1955 dibentuklah Festival Film Indonesia atau FFI.  Karena kemajuan teknologi begitu pesat, ternyata banyak memberikan pengaruh bagi dunia perfilman baik di Indonesia maupun didunia. Pada tahun 1980 mulai bermunculan stasiun TV lain selain TVRI dan membuat persaingan perfilman Indonesia semakin ketat hingga sekarang.

Faktor Pembuat Film

Ketika membuat sebuah film, terdapat banyak sekali faktor pendukung didalamnya. Faktor – faktor ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Beberapa faktor pendukung pembuatan film adalah :

1. Faktor Materi, dana atau Uang

Materi atau uang didalam dunia perfilman sangat penting untuk mendukung terciptanya sebuah film. Jika pembuatan film kekurangan materi, dana atau uang, maka dapat dipastikan film tersebut akan gagal tayang.

2. Pemeran

Didalam pembuatan film, faktor kedua yang paling penting adalah pemeran. Pemeran sering juga kita sebut sebagai artis, aktris, aktor, atau peran pembantu. Jika tidak ada pemeran, siapa yang memerankan alur cerita?

3. Lokasi pembuatan

Faktor ketiga adalah lokasi pembuatan, bisa indoor ataupun outdoor. Lokasi pembuatan film biasanya tergantung cerita yang akan difilmkan.

4. Tempat Penayangan

Tempat penayangan adalah tempat yang akan dijadikan sebagai media untuk menayangkan film ketika film tersebut selesai dibuat. Tempat penayangan bisa stasiun TV ataupun Bioskop

5. Jaringan

Jaringan yang kami maksud adalah koneksi yang dimiliki sebelum, saat atau setelah pembuatan film. Jaringan diperlukan terutama ketika membuat film-film dengan lokasi yang berada diluar negeri atau yang menceritakan tentang sejarah suatu negara.

6. Kru Film

Kenapa kru film kami letakkan pada faktor terakhir? karena kru film memiliki tugas dan fungsi yang paling banyak serta tingkat keberhasilan pembuatan film berada ditangan para kru film. Kru pembuatan film terbagi kedalam beberapa bagian, seperti :

  • Bagian utama yang meliputi Produser Eksekutif, Produser , Manajer Produksi, Manajer Unit, Koordinator Produksi, Post-Production Supervisor, Director atau Sutradara, First Asisstan Director, Second Assistant Director, Asisten Produksi, Script Supervisor dan Stunt Coordinator.
  • Bagian seni, artistik dan design yang meliputi Desainer Produksi, Art Director, Asisten Art Director, Desainer Set, Ilustrator, Set Decorator, Buyer, Lead Man, Set Dresser, Props Master, Armourer, Construction Coordinator, Head Carpenter, Key Scenic Artist, Greensman, Make Up Artist, Hairdresser, Costume Designer, Costume Supervisor, Key Costumer, Costume Standby, Art Finisher, Wardrobe Buyer, dan Cutter/Fitter
  • Bagian Kamera dan Sound
    yang meliputi Director of Photography (DOP), Camera Operator, First Assistant Camera (Focus Puller), Second Assistant Camera (Clapper Loader), Loader, Digital Imaging Technician (DIT), Motion Control Technician, Produstion Sound Mixer, Boom Operator, dan Utility Sound Technician(UST)
  • Bagian Grip, Lighting, dan Editor
    yang meliputi Key Grip, Best Boy Grip, Dolly Grip, Gaffer, Best Boy Electrical, Lighting Technician (LT), Film Editor, Colorist, Negative Cutter, Visual Effect Supervisor, Compositor, Graphics Designer, Sound Designer, Dialog Editor, Sound Editor, Re-recording Mixer, Composer, dan Foley Artist.

Dari keempat bagian diatas yang meliputi 66 bagian kru film, tentunya memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing didalam pembuatan film. Yuk, kita bahas tugas kru film satu persatu.

A. Bagian Umum

1. Produser Eksekutif

Produser eksekutif biasanya terdiri dari beberapa orang, dengan tugas utama untuk membiayai pembuatan film yang dilakukan oleh pembuat film atau production house (PH).

2. Produser

Produser adalah orang yang langsung berhubungan dan memberikan laporan kepada produser eksekutif terkait progres pembuatan film. Tugas Produser Film adalah untuk melakukan segala kordinasi, control, evaluasi hingga melakukan berbagai pembayaran yang terkait dengan pembuatan film dari awal hingga selesainya pembuatan film. Selain itu, tugas produser adalah untuk mencari dan merekrut orang-orang untuk dijadikan kru pembuat film.

3. Manajer Produksi dan 

Orang yang memiliki jabatan sebagai manajer produksi berada dibawah garis tugas produser dan bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan pembuatan film mulai dari seluruh personil kru, teknologi yang digunakan, keuangan yang dikeluarkan, jadwal pengambilan gambar atau jadwal shooting, melakukan pembayaran sewa peralatan, gaji karyawan dan pekerjaan lain yang tidak berhubungan dengan konsep kreatif dalam pembuatan cerita pada film itu.

4. Manajer Unit

Namanya saja sudah manajer unit tentu tugasnya hampir sama dengan manajer produksi, hanya saja tugas dari manajer unit berada dalam ukuran kecil. Biasanya, orang dengan jabatan ini akan mengelola salah satu unit di pembuatan film, misalnya unit transportasi. (baca juga : Hubungan Konsep Diri dalam Komunikasi Antar Pribadi)

5. Koordinator Produksi

Koordinator Produksi memiliki tugas untuk melakukan koordinasi terkait dengan segala informasi produksi yang diberikan oleh manajer produksi. Orang dengan jabatan ini juga memiliki tugas untuk bertanggung jawab terhadap seluruh keperluan produksi, mulai dari logistik, perekrutan kru hingga menentukan artis dan mencari peralatan.

6. Post-Production Supervisor

Post-Production Supervisor memiliki tugas untuk melakukan pengawasan setelah produksi film dilakukan. (baca juga : Prinsip Komunikasi Kesehatan)

7. Sutradara atau Director

Tugas Sutradara Dalam Teater atau pembuatan film adalah bertanggung jawab atas segala kegiatan produksi film, mulai dari ide kreatif film, alur cerita dan konten cerita, memberitahukan aktor atau aktris tentang adegan yang dilakukan, memilih lokasi pembuatan film, menentukan sountrack lagu pada film, menentukan durasi film dan menentukan waktu pengambilan film. Sutradara juga langsung berhubungan dengan para produser.

8. First Asisstan Director atau Asisten Sutradara 1

Tugas Asisten Sutradara adalah membantu, memastikan dan mengawasi seluruh tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh sutradara agar apa yang diperintahkan oleh sutradara dapat berjalan dengan baik.

9. Second Assistant Director atau Asisten Sutradara 2

Asisten Sutradara 2 adalah orang dibawah Asisten Sutradara 1 yang mengepalai unit – unit produksi dibawah sutradara dan Asisten Sutradara 1 yang bertugas untuk mengerjakan setiap perintah dan tugas yang diberikan oleh Asisten Sutradara 1 dan sutradara.

10. Asisten Produksi

Asisten Produksi bertugas untuk menyiapkan seluruh perlengkapan yang akan digunakan dalam pembuatan film dan membantu Asisten Sutradara 1 dan pekerjaan yang berhubungan dengan produksi film lainnya.

11. Script Supervisor

Orang dengan jabatan ini bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap naskah film yang telah dibuat. Mencatat bagian naskah yang sudah diambil adegannya dan membuat catatan ketika ada naskah yang salah serta mencatat setiap take shoot yang dilakukan. Selain itu, Script Supervisor juga bertugas untuk memastikan kelanjutan daru setiap adegan film.

12. Stunt Coordinator

Stunt Coordinator memiliki tugas untuk merekrut para pemain pengganti, jika aktor atau aktris tidak mampu melakukan agedan yang diinginkan. Biasanya, orang-orang yang dicari akan digunakan dalam adegan-adegan berbahaya dan memiliki kesulitan tinggi. (baca juga : Sejarah Perkembangan Jaringan Komputer dalam Komunikasi Data)

B. Bagian seni, artistik dan design

1. Desainer Produksi

Desainer Produksi bertugas untuk menciptakan tampilan fisik pada sebuah film yang dibuat, mulai dari make up, properti yang digunakan, kostum, setting gambar, dan sebagainya.

2. Art Director

Art Director memiliki tugas untuk menjamin apa yang diinginkan desainer produksi dapat terlaksana. Selain itu, Art Director juga bertugas untuk mengawasi kerja desainer property, seniman grafis hingga ilustrator. Art Director bekerja sama dengan bagian konstruksi untuk mengawasi setiap property yang digunakan sesuai dengan yang di inginkan.

3. Asisten Art Director

Dalam jabatan ini biasanya diisi oleh beberapa orang yang bertugas untuk mengepalai pembuat gambar atau design dalam melakukan pengukuran lokasi yang akan digunakan, membuat design lokasi hingga menggambar design set dalam pembuatan film. (baca juga : Teori Johari Window)

4. Desainer Set

Desainer Set atau juru gambar bertugas untuk membuat gambar atau design yang dibutuhkan dalam pembuatan film

5. Ilustrator

Ilustrator bertugas untuk menggambarkan atau membuat ilustrasi gambar yang keluar dari ide atau pikiran desainer produksi. (baca juga : Hambatan Penggunaan Teknologi Dalam Komunikasi Bisnis)

6. Set Decorator

Set Decorator memiliki tugas untuk membuat dekorasi dalam pembuatan film, mulai dari meja, bangku, lampu, lukisan ataupun furniture lainnya yang menjadi bagian dekorasi pada lokasi pembuatan film.

7. Buyer

Buyer bertugas untuk mencari segala jenis perlengkapan pembuatan dekorasi. (baca juga : Penggunaan Teknologi Dalam Komunikasi Bisnis)

8. Lead man

Lead Man bertugas untuk mengepalai seluruh kru set pembuatan film

9. Set Dresser

Set dresser adalah orang yang bertugas untuk mengatur segala kelengkapan dekorasi, mulai dari karpet, taplak meja, gagang pintu hingga seluruh bagian kecil dari dekorasi yang akan terlihat dalam film. (baca juga : Konsep Persuasivitas dalam Komunikasi Dakwah)

10. Props Master

Props master bertugas untuk mengepalai orang-orang yang akan membuat properti besar, seperti pembuatan panggung, mesin, elektronis, dan sebagainya

11. Armourer

Armourer adalah orang yang bertugas untuk membuat perlengkapan senjata, misalnya pistol, senapan otomatis dan sebagainya. (baca juga : Hambatan Penggunaan Teknologi Dalam Komunikasi Bisnis)

12. Koordinator Konstruksi

Koordinator Konstruksi memiliki tugas untuk mengawasi setiap pembangunan set atau lokasi yang akan tampil pada pembuatan film. Tugas lainnya adalah melakukan pembelian atau penyewaan material, mengevaluasi pekerjaan tukang hingga menentukan waktu pembuatan properti.

13.Head Carpenter

Head Carpenter atau kepala tukang kayu adalah orang yang bertugas untuk menjadi kepala tukang kayu. (baca juga : Etika dalam Penggunaan Media Komunikasi)

14. Key Scenic Artist

Orang dengan jabatan Key Scenic Artist bertugas untuk mengawasi dan bertanggung jawab atas setiap penampilan luar dari set lokasi yang digunakan dalam pembuatan film, seperti warna cat, warna kayu, batu-batuan, kaca atau logam dan sabagainya.

15. Greensman

Greensman adalah orang atau kru sebagai ahli tanaman hijau didalam pembuatan film yang bertugas untuk mengatur setiap dekorasi yang membutuhkan tanaman hijau. Pada jabatan ini biasanya dibagi lagi kedalam beberapa bagian seperti Greensmaster, Greens Supervisor, pekerja dan lainnya. (baca juga : Konsep Pooling dalam Jaringan Komunikasi Data)

16. Make Up Artist

Make Up Artist bertugas untuk membuat setiap artis pemeran dalam film terlihat menawan sesuai dengan peran yang dimilikinya. Jika artis berperan sebagai orang tua, maka make up artist harus membuatnya terlihat seperti orang tua atau jika artis memerankan seseorang dengan wajah buruk, maka make up artis harus mampu membuatnya.

17. Hairdresser

Hairdresser atau penata rambut, bertugas untuk menata rambut artis mulai dari gaya, bentuk, warna hingga panjang atau pendeknya rambut sesuai dengan kebutuhan pembuatan film.

18. Costume Designer

Costume Designer atau perancang busana adalah orang yang bertugas untuk menyiapkan segala jenis kebutuhan mengenai kostum atau pakaian yang akan digunakan artis, mulai dari rancangan hingga pembuatan kostum.

19. Costume Supervisor

Costume Supervisor adalah orang yang bekerja dengan Costume Designer. Tugasnya adalah untuk membantu setiap pekerjaan Costume Designer, mengelola costume yang sudah jadi, mengawasi permintaan costume, merekrut orang-orang yang bekerja pada bagian costume hingga menghitung anggaran dan kebutuhan lain yang diperlukan.

20. Key Costumer

Key Costumer bertugas untuk menangani dan memenuhi kebutuhan set costume artis pada pembuatan film. (baca juga : Konsep Pooling dalam Jaringan Komunikasi Data)

21.Costume Standby

Costume Standby merupakan kru yang selalu standby atau siap sedia didalam ruang ganti costume dengan tugas untuk menjaga costume dan menjadi asisten artis dalam bagian costume.

22. Art Finisher

Orang atau kru pada bagian Art Finisher bertugas untuk membuat break down menggunakan kain pada masa sebelum pembuatan film.

23. Cutter/Fitter

Cutter/Fitter bertugas untuk membeli segala kebutuhan garmen atau kain. Selain itu, bagian kru ini juga bertugas untuk mengukur ukuran baju yang akan digunakan oleh artis. (baca juga : Makna Diam dalam Komunikasi)

C. Bagian Kamera dan Sound

1. Director of Photography (DOP)

Director of Photography (DOP) adalah orang yang mengepalai bagian kru kamera dan pencahayaan. Tugasnya adalah membuat kebutuhan akan pencahayaan dan pembingkaian adegan. DOP berkoordinasi dengan sutradara untuk memilih peralatan yang tepat untuk mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.

2. Cinematographer

Cinematographer sebenarnya hampir sama dengan DOP, hanya saja Cinematographer adalah orang yang juga ikut mengoperasikan kamera.

3. Camera Operator

Camera Operator adalah orang yang bertugas untuk menjadi operator dan mengoperasikan kamera untuk merekam setiap adegan sesuai dengan kebutuhan pembuatan film. (baca juga : Cara Mempersatukan Persepsi dalam Bahasa Komunikasi)

4. First Assistant Camera (Focus Puller)

First Assistant Camera (Focus Puller) atau asisten camera 1 bertugas untuk memastikan bahwa kamera merekam setiap adegan dengan fokus obyek yang sesuai dengan permintaan sutradara dan kebutuhan film.

5. Second Assistant Camera (Clapper Loader)

Second Assistant Camera (Clapper Loader) atau asisten camera 2 bertugas untuk menjadi orang yang mengoperasikan clapperboard pada awal pengambilan adegan dan mencatatnya untuk dijadikan stok shot. Tugas lainnya adalah untuk melakukan pengecekan ulang pada setiap stok shot sebelum mengirim atau menerima film yang akan diproses. Selain itu, Second Assistant Camera (Clapper Loader) juga bertugas untuk mengawasi dan mengatur penggunaan peralatan kamera dan transportasinya.

6. Loader

Kru film dengan posisi loader bertugas untuk mengisi dan mengecek kesiapan memory, kaset atau film pada setiap kamera sebelum digunakan. Kru film Loader langsung berhubungan dengan asisten camera 1. (baca juga : Keuntungan dan Kerugian Komunikasi Tertulis)

7. Digital Imaging Technician (DIT)

Digital Imaging Technician (DIT) bertugas untuk melakukan editing atau manipulasi gambar menggunakan teknik digital demi terciptanya kombinasi gambar yang sesuai dengan kebutuhan film. DIT langsung berhubungan dengan Director of Photography (DOP).

8. Motion Control Technician

Motion Control Technician memiliki tugas untuk mengontrol setiap pergerakan alat bantu kamera, seperti stand kamera, roll kamera dan sebagainya agar efek yang dihasilkan sesuai kebutuhan.

9. Production Sound Mixer

Produstion Sound Mixer adalah orang yang menjadi pimpinan didalam divisi suara. Tugasnya adalah bertanggung jawab atas kegiatan perekaman suara dalam pembuatan film, menentukan peralatan perekaman suara yang akan dipakai, hingga melakukan mixing atau pencampuran suara untuk menghasilkan efek yang dibutuhkan.

10. Boom Operator

Boom Operator adalah kru film dengan jabatan sebagai asisten dari Production Sound Mixer dan bertugas untuk mengawasi setiap pergerakan peralatan perekam suara didalam pembuatan film. Selain itu, kru yang menjadi Boom Operator bertugas untuk mengatur dan menempatkan setiap alat perekaman pada set atau lokasi pengambilan adegan secara tersembunyi dan tidak terlihat oleh kamera.

11. Utility Sound Technician(UST)

Kru film dengan bagian Utility Sound Technician(UST) bertugas untuk mengawasi dan mengurusi setiap hal yang berhubungan dengan kabel-kabel perekam suara yang bekerja sama dengan Boom Operator.

D. Bagian Grip, Lighting, dan Editor

1. Key Grip

Key Grip bertugas untuk menjadi kepala kru dalam divisi set operasi yang bekerjasama dengan DOP. Tujuannya adalah untuk membuat atau mengatur setiap posisi lighting sesuai kebutuhan.

2. Best Boy Grip

Best Boy Grip adalah asisten dari Key Grip. Tugasnya adalah untuk mengawasi dan mengatur transportasi yang akan membawa atau memindahkan bagian – bagian grip dalam pembuatan film.

3. Dolly Grip

Dolly Grip adalah kru film yang bertugas untuk menjalankan dan menggerakkan dolly kamera. (baca juga : Cara Mengurangi Distorsi Komunikasi)

4. Gaffer

Gaffer adalah kru film yang bertugas untuk menjadi kepala divisi perlistrikan yang akan mengatur setiap keperluan listrik bagi kebutuhan pembuatan film.

5. Best Boy Electrical

Best Boy Electrical adalah kru film yang bertugas untuk membantu Gaffer atau dengan nama lain adalah asisten gaffer.

6. Lighting Technician (LT)

Lighting Technician (LT) bertugas untuk melakukan penyetingan setiap perlengkapan pencahayaan atau lighting

7. Film Editor 

Film Editor bertugas untuk mengedit atau menggabung setiap bagian film menjadi satu bagian yang utuh berdasarkan keinginan sutradara dan kebutuhan film. (baca juga : Makna Penting Komunikasi dalam Interaksi Sosial)

8. Colorist

Colorist adalah kru film yang terdapat pada pembuatan film yang menggunakan seluloid. Tugasnya adalah untuk melakukan proses pewarnaan pada setiap adegan dalam film secara berkesinambungan menggunakan teknik digitali video editing.

9. Negative Cutter

Negative Cutter adalah kru film yang bertugas untuk memotong negative film sesuai keinginan editor film.

10. Visual Effect Supervisor

Visual Effect Supervisor berada dalam divisi visual efek dengan tugas untuk memberikan perubahan warna, pemberian efek khusus dan sebagainya pada setiap adegen film sesuai kebutuhan. (baca juga : Faktor yang Mempengaruhi Hakikat Komunikasi Politik)

11. Compositor

Compositor adalah kru film yang bertugas untuk menggabungkan beberapa efek dari jenis yang berbeda, misalnya video, film, animasi, 3D image, dan sebagainya.

12. Graphics Designer

Graphics Designer adalah kru film yang ahli dibidang design grafis. Tugasnya adalah untuk menghasilkan design grafis yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan dari visual efek yang dikombinasikan oleh compositor.

13. Sound Designer

Sound Designer bertugas sebagai penanggung jawab atas setiap kebutuhan suara setelah proses pembuatan film. Kru film ini dapat bekerja dengan orang-orang dibagian divisi suara atau langsung bekerja bersama sutradara atau editor.

14. Dialog Editor

Dialog Editor bertugas sebagai penanggung jawab terhadap dialog yang akan digunakan, mulai dari merencanakan, menyusun hingga mengedit dialog.

15. Sound Editor

Sound Editor bertugas sebagai penanggung jawab atas penyusunan atau pengeditan suara dalam pembuatan film. (baca juga : Efek Behavioral dalam Komunikasi)

16. Re-recording Mixer

Re-recording Mixer bertugas untuk menyeimbangkan suara dengan dialog, suara musik ataupun suara efek dalam bentuk audio track.

17. Composer

Composer adalah kru yang bertugas untuk mencatat setiap score musik yang digunakan

18. Foley Artist

Foley Artist bertugas untuk merekan dan membuat sound efek. (baca juga : Pengaruh Advertising dalam Komunikasi Global)

Setelah melihat penjelasan diatas, tentunya kamu sudah mengetahui tugas dan bagian – bagian kru film bukan? semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi kamu semua.

Recent Posts

Stonewalling: Pengertian dan Dampaknya

Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…

3 years ago

Komunikasi Pemasaran Terpadu – Pengertian, Tujuan, Strategi, Proses

Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…

4 years ago

6 Strategi Komunikasi Efektif Saat Pandemi

Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…

4 years ago

8 Tips Komunikasi Efektif Di Media Sosial

Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…

4 years ago

9 Teknik Digital Marketing Paling Efektif

Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…

4 years ago

5 Contoh Komunikasi Terapeutik Pada Lansia

Komunikasi  Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…

4 years ago