Teori Pengembangan Hubungan Dalam Komunikasi Antar Pribadi

Hubungan antarpribadi merupakan hal yang hidup dan dinamis. Hubungan ini selalu berkembang (DeVito, 2011 : 250). Untuk mengetahui bagaimana suatu hubungan antarpribadi berkembang atau sebaliknya, rusak, dapat dilakukan dengan mempelajari sebuah teori komunikasi yang disebut Teori Penetrasi Sosial (Social Penetration Theory seperti juga dalam teori aus dalam komunikasi interpersonal .  SPT merupakan sebuah teori yang menggambarkan suatu pola pengembangan hubungan, yaitu sebuah proses yang Altman & Taylor identifikasi sebagai penetrasi sosial.

Interpersonal closeness proceeds in a gradual and orderly fashion from superficial to intimate level of exchange, motivated by current and projected future outcomes. Lasting intimacy requires continual and mutual vulnerability through breadth and depth of self-disclosure” (Griffin, 2006 : 125).

Melalui pernyataan Griffin tersebut dapat diketahui bahwa kedekatan interpersonal merujuk pada sebuah proses ikatan hubungan dimana individu-individu yang terlibat bergerak dari komunikasi superfisial menuju ke komunikasi yang lebih intim. Lebih lanjut Griffin menyebutkan bahwa keintiman yang bertahan lama membutuhkan ketidakberdayaan yang terjadi secara berkesinambungan tetapi juga bermutu dengan cara melakukan pengungkapan diri yang luas dan dalam sebagiaman teori citra dalam komunikasi  .

Keintiman di sini, menurut Altman & Taylor, lebih dari sekedar keintiman secara fisik; dimensi lain dari keintiman termasuk intelektual dan emosional, hingga pada batasan di mana kita melakukan aktivitas bersama.  Artinya, perilaku verbal (berupa katakata yang digunakan), perilaku nonverbal (dalam bentuk postur tubuh, ekspresi wajah, dan sebagainya), serta perilaku yang berorientasi pada lingkungan (seperti ruang antara komuni-kator, objek fisik yang ada di dalam lingkungan, dan sebagainya) termasuk ke dalam proses penetrasi sosial.

Teori Pengembangan Hubungan Dalam Komunikasi Antar Pribadi

eori ini mengambarkan suatu pola pengembangan hubungan, sebuah proses yang diidentifikasi sebagai penetrasi social. Penetrasi social merujuk pada sebuah proses ikatan hubungan sebagimana psikologi komunikasi  dimana individu-individu bergerak dari komuikasi superficial menuju ke komunikasi yang lebih intim.

  1. Hubungan-hubungan memiliki kemajuan dari tidak intim menjadi intim
  2. Secara umum, perkembangan hubungan sistematis dan dapat diprediksi
  3. Perkembangan hubungan mencakup depenetrasi (penarikan diri) dan disolusi
  4. Pembukaan diri adalah inti dari perkembangan hubungan.

Di dalam teori ini juga terdapat sebuah analogi yang menggambarkan bagaimana teori ini dapat di aplikasikan. Analogi bawang merupaka analogi yang dapat menjelaskan bagaimana proses penetrasi sosial dalam sebuah hubungan itu dapat terjadi. Pada analogi bawang ini, terdapat pembagian-pembagian tingkat penetrasi sosial berdasarkan lapisan-lapisan yang ada di bawang tersebut sebagaimana pengertian komunikasi menurut para ahli .

Lapisan-lapisan itu diibaratkan sebagai suatu proses kedalaman interaksi yang terjadi. Mulai dari lapisan hingga lapisan dalam, dimana memiliki proses yang masing-masing berbeda. Disitu terdapat beberapa pengkategorian berdasarkan lapisan itu, pertama: kematian, kedua: pernikahan, ketiga: pendidikan dan ketiga: kencan.

  • Orientasi: membuka sedikit demi sedikit

Merupakan tahapan awal dalam interaksi dan terjadi pada tingkat publik. Disini hanya sedikit dari kita yang terbuka untuk orang lain

  • Pertukaran penjajakan afektif: munculnya diri

Dalam tahap ini, merupakan perluasan area publik dari diri dan terjadi ketika aspek-aspek dari kepribadian seorang individu mulai muncul

  • Pertukaran afektif: komitmen dan kenyamanan

Ditandai dengan persahabatan yang dekat dan pasangan yang intim. Dalam tahap ini, termasuk interaksi yang lebih “tanpa beban dan santai”.

  • Pertukaran stabil: kejujuran total dan keintiman

Tahap terakhir ini merupakan tahapan dimana berhubungan dengan pengungkapan pemikiran, perasaan dan perilaku secara terbuka yangmengakibatkan munculnya spontanitas dan keunikan hubungan yang tinggi

Teori Penetrasi Sosial dipopulerkan oleh Irwin Altman & Dalmas Taylor. Teori penetrasi sosial secara umum membahas tentang bagaimana proses komunikasi interpersonal. Di sini dijelaskan bagaimana dalam proses berhubungan dengan orang lain, terjadi berbagai proses gradual, di mana terjadi semacam proses adaptasi di antara keduanya, atau dalam bahasa Altman dan Taylor: penetrasi sosial sebagaimana juga teori komunikasi interpersonal .

Altman dan Taylor (1973) membahas tentang bagaimana perkembangan kedekatan dalam suatu hubungan. Menurut mereka, pada dasarnya kita akan mampu untuk berdekatan dengan seseorang yang lain sejauh kita mampu melalui proses “gradual and orderly fashion from superficial to intimate levels of exchange as a function of both immediate and forecast outcomes.”

Altman dan Taylor mengibaratkan manusia seperti bawang merah. Maksudnya adalah pada hakikatnya manusia memiliki beberapa layer atau lapisan kepribadian. Jika kita mengupas kulit terluar bawang, maka kita akan menemukan lapisan kulit yang lainnya. Begitu pula kepribadian manusia seperti pada teori sosial kognitif .

Lapisan kulit terluar dari kepribadian manusia adalah apa-apa yang terbuka bagi publik, apa yang biasa kita perlihatkan kepada orang lain secara umum, tidak ditutup-tutupi. Dan jika kita mampu melihat lapisan yang sedikit lebih dalam lagi, maka di sana ada lapisan yang tidak terbuka bagi semua orang, lapisan kepribadian yang lebih bersifat semiprivate. Lapisan ini biasanya hanya terbuka bagi orang-orang tertentu saja, orang terdekat misalnya.  Dan lapisan yang paling dalam adalah wilayah private, di mana di dalamnya terdapat nilai-nilai, konsep diri, konflik-konflik yang belum terselesaikan, emosi yang terpendam, dan semacamnya. Lapisan ini tidak terlihat oleh dunia luar, oleh siapapun, bahkan dari kekasih, orang tua, atau orang terdekat manapun. Akan tetapi lapisan ini adalah yang paling berdampak atau paling berperan dalam kehidupan seseorang.

Kedekatan kita terhadap orang lain, menurut Altman dan Taylor, dapat dilihat dari sejauh mana penetrasi kita terhadap lapisan-lapisan kepribadian tadi. Dengan membiarkan orang lain melakukan penetrasi terhadap lapisan kepribadian yang kita miliki artinya kita membiarkan orang tersebut untuk semakin dekat dengan kita seperti dalam fungsi fungsi komunikasi .Dalam teori penetrasi sosial, kedalaman suatu hubungan adalah penting. Tapi, keluasan ternyata juga sama pentingnya. Maksudnya adalah mungkin dalam beberapa hal tertentu yang bersifat pribadi kita bisa sangat terbuka kepada seseorang yang dekat dengan kita.

Akan tetapi bukan berarti juga kita dapat membuka diri dalam hal pribadi yang lainnya. Mungkin kita bisa terbuka dalam urusan asmara, namun kita tidak dapat terbuka dalam urusan pengalaman di masa lalu. Atau yang lainnya.  Karena hanya ada satu area saja yang terbuka bagi orang lain misalkan urusan asmara tadi, maka hal ini menggambarkan situasi di mana hubungan mungkin bersifat mendalam akan tetapi tidak meluas (depth without breadth). Dan kebalikannya, luas tapi tidak mendalam (breadth without depth) mungkin ibarat hubungan “halo, apakabar?”, suatu hubungan yang biasa-biasa saja. Hubungan yang intim adalah di mana meliputi keduanya, dalam dan juga luas.

itulah tadi, Teori Pengembangan Hubungan Dalam Komunikasi Antar Pribadi. Semoga dapat bermanfaat.