Di era informasi seperti sekarang, kita banyak dibanjiri oleh jenis-jenis informasi dari berbagai arah. Sebagian besar informasi yang ada bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan keyakinan kita. Pertanyaannya adalah sebagai khalayak apakah kita dapat menahan berbagai pesan persuasi tersebut? Menurut teori inokulasi, jawabannya adalah ya. Teori inokulasi menawarkan cara-cara kepada kita agar dapat menolak pesan persuasi yang diarahkan kepada kita.
Teori inokulasi adalah salah satu pendekatan dalam persuasi yang bertujuan agar orang-orang resisten terhadap argumen persuasif yang dilakukan oleh orang lain. Teori inokulasi pertama kali dikembangkan oleh William J. McGuire di awal tahun 1960an berdasarkan temuan kelompok Yale mengenai pesan persuasi yang menghadirkan dua sisi argumen ketika menyangkal sisi yang berlawanan. Teori ini merupakan model untuk membangun resistensi terhadap persuasi dengan cara menerpa orang-orang dengan argumen yang melawan keyakinan mereka dan memberikan mereka argumen untuk menangkal serangan (Baca juga : Komunikasi Persuasif).
Teori inokulasi merupakan sebuah strategi untuk melindungi sikap agar tidak terjadi perubahan. Atau dengan kata lain untuk memberikan perlawanan terhadap pengaruh sikap, apakah pengaruh tersebut berupa serangan langsung atau tekanan yang berkelanjutan. Menurut teori inokulasi, kemampuan untuk menolak persuasi ditentukan oleh keterampilan individu untuk membantah argumen yang berlawanan dengan keyakinannya. Keterampilan ini diasumsikan bergantung pada dua faktor, yaitu motivasi dan praktik (Baca juga : Model Komunikasi Persuasif)
Sejarah
Gagasan atau ide mengenai inokulasi sejatinya berasal dari berbagai penelitian persuasi sebelumnya yang dilakukan selama tahun 1950an. Penelitian tersebut sebagian besar mempelajari sisi pesan persuasi yaitu pesan persuasi satu sisi dan pesan persuasi dua sisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menyediakan dua sisi dari sebuah isu atau permasalahan terlihat menciptakan resistensi yang lebih besar terhadap argumen terakhir. Sepuluh tahun kemudian, William McGuire dan kawan-kawan mencoba untuk menjelaskan fenomena tersebut dengan mulai menggali berbagai macam cara dimana pesan-pesan persuasi mungkin menginokulasi penerima pesan untuk melawan serangan terhadap keyakinan penerima pesan (Baca juga : Teknik Komunikasi Persuasif) .
Tahun 1964, McGuire mengenalkan teori inokulasi yang menyatakan bahwa penerima pesan persuasif menjadi resisten terhadap serangan sikap dengan cara yang sama seperti tubuh yang diimunisasi dari serangan virus. Dosis virus yang lemah akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Demikian pula, tantangan terhadap sikap, kepercayaan, dan perilaku membuat mereka lebih resisten terhadap perubahan jika paparan terhadap taksiran diberikan dalam bentuk lemah dan kecil. Teori ini relevan karena keyakinan yang tak tertandingi dapat diombang-ambingkan jika pemegangnya tidak terbiasa mempertahankannya. Dosis yang lemah dari sebuah argumen balasan akan menyebabkan kepercayaan menjadi lebih resisten. Di bidang medis, pendekatan ini lebih efektif daripada pengobatan suportif dalam menghasilkan resistensi. Di bidang persuasi, menyajikan argumen yang mendukung kepercayaan kurang efektif dibandingkan membiarkan si penerima pesan mendapat serangan lemah terhadap kepercayaan tersebut (Baca juga : Teori Komunikasi Persuasif).
Konsep dan Analogi
Agar dapat memahami konsep teori inokulasi, McGuire menggunakan analogi konsep suntikan atau vaksinasi. Menurut McGuire, dalam vaksinasi yang normal, virus yang telah dilemahkan kemudian disuntikkan kepada individu dalam rangka untuk membangun resistensi terhadap penyakit. Mekanisme yang sama dapat digunakan untuk menginokulasi individu dari serangan terhadap keyakinan yang dimliki.
Berdasarkan teori inokulasi, argumen berlawanan dengan dosis yang lebih kecil atau argumen yang lebih lemah disebut dengan pesan inokulasi yang diberikan kepada setiap individu. Masing-masing individu yang telah terpapar oleh argumen yang lebih lemah kemudian membangun sistem pertahanan yang membantu mereka mempertahankan keyakinannya dan tidak mengubah sikap mereka ketika mereka dikonfrontir dengan argumen yang jauh lebih kuat.
Baca juga : Strategi Komunikasi dalam Pembentukan Opini Publik
Elemen
Penelitian yang dilakukan oleh McGuire di tahun 1960an membuktikan keberhasilan inokulasi dengan sangat meyakinkan. Penelitian terkait indikasi keberhasilan inokulasi juga dilakukan oleh Michael W. Pfau. Menurut Michael Pfau, teori inokulasi terdiri dari dua elemen dasar, yaitu threat dan refutational preemption.
Threat dalam teori inokulasi mengacu pada peringatan akan kemungkinan serangan terhadap sikap dan kepercayaan seseorang. Orang tersebut sadar akan kerentanannya terhadap serangan persuasif. Persepsi bahwa ada ancaman yang akan terjadi secara psikologis memotivasi seseorang untuk mempertahankan keyakinan dan sikapnya.
Target potensial untuk serangan persuasi seharusnya tidak hanya diperingatkan tapi pesan inokulasi juga harus mendahului tindakan balasan yang mungkin terjadi. Sambil meyiapkan pesan inokulasi, argumen yang akan diajukan pihak lain harus diantisipasi dan cara melawannya juga harus dipersiapkan.
Baca juga : Teori Produksi Pesan
Penerapan
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa teori inokulasi dapat diterapkan dalam berbagai bidang komunikasi, seperti komunikasi kesehatan, komunikasi politik, komunikasi pemasaran, komunikasi pendidikan, public relations, dan lain-lain. Pada umumnya, teori inokulasi digunakan untuk membentuk opini publik atau memanipulasi opini publik (Baca juga : Perspektif Komunikasi pada Opini Publik).
Berikut adalah beberapa contoh penerapan teori inokulasi yang dikemukakan oleh para ahli :
Manfaat Mempelajari Teori Inokulasi
Mempelajari teori inokulasi dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :
Demikianlah ulasan singkat tentang teori inokulasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang seluk beluk teori inokulasi dan penerapannya di berbagai bidang.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…