Secara harafiah, jurnalistik berasal dari kata ‘journal’ atau catatan harian. Jurnalistik berarti penyiaran catatan harian, hal-ihwal pemberitaan atau kewartawanan. Dja’far H Assegaf memperinci definisi jurnalistik sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau berita kepada publik, melalui saluran media. Media yang digunakan bisa berupa media cetak, media elektronik atapun internet (baca: jurnalistik online).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan jurnalistik sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, serta menulis surat kabar, majalah, atau media massa berkala lainnya (baca: pengertian jurnalistik menurut para ahli). Jurnalistik berkaitan dengan ilmu mengenai kewartawanan; yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana para wartawan atau jurnalis bekerja untuk menghasilkan berita.
Pers dan Jurnalistik merupakan dua hal yang saling berkaitan, namun memiliki pengertian yang berbeda. Jurnalistik merupakan bentuk kerja, atau hasil kerja jurnalis (baca: jenis-jenis jurnalistik). Sedangkan pers merupakan media yang digunakan oleh para jurnalis untuk menyampaikan hasil kerja jurnalistiknya. Jurnalistik berperan penting dalam penyebarluasan pesan atau berita kepada publik. Berikut ini akan pakar komunikasi paparkan 13 peran jurnalistik dalam masyarakat.
1. Sebagai Agen Pembaharu
Melalui pesan atau informasi yang disampaikannya kepada publik, jurnalistik dapat merangsang, mempengaruhi, hingga mengubah prilaku serta menggerakkan mayarakat. Baik itu secara positif, seperti mengerakkan masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam aktivitas pembangunan, melakukan tindakan bermanfaat bagi kehidupan, menjalankan norma-norma sosial, dan sebagainya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa jurnalistik memiliki peran sebagai agen pembaharu yang memiliki kekuatan besar dalam proses perubahan sosial.
Namun sayangnya, jurnalistik juga dapat diselewengkan untuk menggerakkan masyarakat untuk bertindak negatif atau destruktif. Sehingga perlu penyaringan yang baik dalam masyarakat, agar karya jurnalistik yang bersifat destruktif tersebut tidak merusak tatanan dalam masyarakat.
2. Pemberi Hiburan
Jurnalistik juga memiliki peran sebagai penghibur, dalam kaitannya dengan meredakan atau melemaskan kepenatan yang dirasakan akibat kesibukan dalam bekerja atau aktifitas kehidupan lainnya (baca juga: posisi jurnalistik dalam ilmu komunikasi).
Misalnya dengan menyajikan karya- karya yang bersifat menghibur seperti cerita pendek, cerita bersambung, kartun komedi, karikatur, komik, atau sekedar quotes yang bersifat human interest. Karya-karya yang bersifat menghibur tersebut akan dapat membuat pembacanya tersenyum, dan melepaskan ketegangan pikirannya untuk sementara waktu.
3. Alat Kontrol Sosial
Jurnalistik berperan sebagai alat kontrol sosial dengan cara menyampaikan gagasan atau pendapat yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas. Jurnalistik tidak hanya menyampaikan atau memberikan informasi terkait suatu peristiwa saja.
Jurnalistik juga berkewajiban mengingatkan, misalnya ketika ditemukan adanya kebijakan pemerintah atau lembaga lain yang dipandang berlawanan atau tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat (baca juga: (Baca juga : nilai berita)). Karya jurnalistik ini biasanya dapat ditemukan dalam tajuk rencana, namun juga dapat berupa karya jurnalistik lainnya.
4. Pendidik Masyarakat
Peran jurnalistik sebagai pendidik masyarakat, dilakukan dengan menyajikan beragam pengetahuan yang bersifat mendidik dan bermanfaat bagi peningkatan nilai kehidupan bagi pembacanya. Misalnya dengan menyajikan karya jurnalistik yang bersifat mencerahkan dan memberikan pengetahuan atau wawasan baru.
Dengan demikian masyarakat memperoleh pengertian serta pemahaman baru mengenai kehidupan yang lebih maju setelah membacanya.
5. Pemberi Informasi
Peran utama jurnalistik adalah pemberi informasi. Berbagai karya jurnalistik yang disajikan seperti berita, feature, reportase, atau lainnya merupakan hal yang diharapkan ada oleh pembaca ketika membeli atau berlangganan media tersebut.
Informasi yang disajikan tersebut bukan hanya terkait suatu peristiwa, namun juga berupa ide, gagasan, pendapat, atau hasil pemikiran yang memang layak untuk disampaikan kepada publik (baca: fungsi kode etik jurnalistik).
6. Memperluas Cakrawala Pemikiran
Melalui berbagai informasi yang dituang dalam karya jurnalistik dan kemudian disajikan kepada pembaca melalui pers; jurnalistik mampu merangsang proses pengambilan keputusan dalam masyarakat (baca juga: paradigma komunikasi). Jurnalistik juga mempercepat peralihan masyarakatnya, yang pada awalnya berpikir tradisional menjadi beralih ke alam pikiran serta sikap masyarakat modern.
7. Memusatkan Perhatian
Karya-karya jurnalistik yang disajikan kepada public dapat berupa informasi mengenai sesuatu hal yang dibahas secara spesifik, dengan begitu akan dapat merangsang, mengarahkan dan membuat pembaca memusatkan perhatiannya terhadap hal tersebut (baca juga : fungsi headline dalam berita).
8. Menumbuhkan Aspirasi
Jurnalistik memberikan sumbangan besar dalam merubah sikap pandang dan prilaku masyarakat untuk tanggap menerima hal-hal baru serta menumbuhkan aspirasi baru dalam masyarakat.
9. Menciptakan Suasana Membangun
Jurnalistik memiliki peran yang cukup besar dalam proses perubahan sosial yang berlangsung dalam masyarakat, dalam suatu bangsa. Dengan berbagai informasi serta gagasan pembangunan yang isajikannya, jurnalistik mampu mempengaruhi, merangsang, serta menggerakkan masyarakar untuk terlibat aktif dalam gerakan atau aktivitas pembangunan di segala bidang.
10. Sebagai Jembatan
Jurnalistik dapat berperan sebagai jembatan antara masyarakat dengan pemerintah, ataupun sebaliknya, yaitu sebagai jembatan antara pemerintah dengan masyarakat. Jurnalistik mampu mengembangkan dialog mengenai hal-hal terkait masalah-masalah politik (baca: unsur komunikasi politik) dan semacamnya.
11. Mampu Mengenalkan Norma-Norma Sosial
Jurnalistik membantu pembangunan dibidang hukum dengan menginformasikan mengenai bagaimana menghindari kejahatan atau tindak kriminalitas, serta tentang hak dan kewajiban seseorang didepan hukum. Begitu juga dengan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat (baca: peran media massa dalam pembentukan moral).
12. Mampu Menumbuhkan Selera
Jurnasistik dapat menyajikan informasi yang dapat digunakan sebagai alat pemberdayaan masyarakat, untuk membangun opini dalam mayarakat tersebut (baca juga : jenis-jenis berita). Jurnalistik dapat mengarahkan opini dan kemudian menumbuhkan selera tertentu dalam masyarakat.
13. Mampu Merubah Sikap Yang Lemah Menjadi Sikap Yang Lebih Kuat
Jurnalistik memiliki kekuatan untuk dapat mempengaruhi dan merubah prilaku hingga bahkan dapat menggerakkan masyarakat. Hal yang sama juga dapat dilakukan jurnalistik terhadap sikap seseorang dalam masyarakat. jurnalistik dapat merubah sikap yang lemah menjadi lebih kuat dengan menyajikan berbagai informasi dan edukasi mengenai perbaikan sikap dan mental pembaca.
Demikian artikel mengenai peran jurnalistik dalam masyarakat ini. Terdapat 13 peran yang dilakukan jurnalistik dalam masyarakat yaitu: sebagai agen pembaharu; pemberi hiburan; alat kontrol sosial; pendidik masyarakat; pemberi informasi; memperluas cakrawala pemikiran; memusatkan perhatian; mampu menumbuhkan aspirasi; mampu menciptakan suasana membangun; sebagai jembatan; mampu mengenalkan norma-norma social; mampu menumbuhkan selera; dan mampu merubah sikap yang lemah menjadi sikap yang lebih kuat. Semoga bermanfaat!
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…