Komunikasi Kesehatan

8 Jenis Persuasi dalam Komunikasi Kesehatan

Komunikasi adalah proses transaksional antara pengirim dan penerima pesan. Dalam konteks kesehatan, komunikasi adalah bagian terpenting dalam kegiatan promosi kesehatan.

Pada umumnya, kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan oleh para profesional di bidang kesehatan bertujuan untuk menginformasikan sekaligus memengaruhi keputusan khalayak terkait dengan berbagai permasalahan kesehatan. Proses penyampaian informasi kesehatan inilah yang dinamakan dengan komunikasi kesehatan.

Untuk lebih jelasnya, yang dimaksud dengan komunikasi kesehatan menurut Rogers dalam Berry (2007) adalah segala aspek komunikasi antarmanusia yang isi pesannya menitikberatkan pada masalah kesehatan.

Sementara itu, The Department of Health and Human Service mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai studi dan penggunaan strategi komunikasi untuk memberikan informasi dan memengaruhi keputusan individu maupun komunitas tentang masalah kesehatan.

Dengan demikian, komunikasi kesehatan merupakan studi dan praktek mengkomunikasikan informasi kesehatan yang dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti kampanye kesehatan publik, pendidikan kesehatan, atau komunikasi yang dilakukan antara dokter dan pasien.

Adapun tujuan penyebarluasan informasi kesehatan ini adalah untuk memengaruhi sikap seseorang terhadap masalah kesehatan dengan cara meningkatkan literasi kesehatan.

Agar tujuan komunikasi kesehatan dapat tercapai, maka komunikator -dalam hal ini para profesional komunikasi kesehatan- harus mengetahui cara mengolah pesan dalam komunikasi kesehatan sekaligus mampu membingkai pesan yang dapat mengubah sikap khalayak.

Dalam artian, pesan yang disampaikan haruslah memiliki daya persuasif yakni memiliki daya tarik sehingga dapat menggerakkan dan mendorong sikap dan perilaku khalayak ke arah yang lebih positif.

Selain pesan harus persuasif, komunikator juga harus memiliki daya persuasif karena pesan yang disampaikan oleh orang yang berkompeten di bidangnya cenderung akan diamini dan diikuti oleh komunikan atau komunikate.

Singkatnya, dalam komunikasi kesehatan terdapat dua macam  daya tarik atau imbauan utama yang harus diperhatikan yakni daya tarik atau imbauan komunikator dan daya tarik atau imbauan pesan. Berikut adalah ulasan singkatnya.

1. Ethos

Ethos mengacu pada kredibilitas komunikator dan terdiri dari kompetensi, dapat dipercaya, dan dinamis. Menurut Aristoteles, sebagai komunikator harus menunjukkan kepada khalayak bahwa komunikator memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian yang dapat terpercaya, dan status yang terhormat. (Baca juga : Unsur-unsur Komunikasi Kesehatan)

2. Pathos

Pathos merujuk pada imbauan emosional atau berkaitan dengan emosi. Sebagai komunikator harus mampu menyentuh hati, perasaan, emosi, harapan, kebencian, dan kasih sayang khalayak.

Caranya adalah dengan menggunakan gaya bahasa tertentu seperti metafora, personifikasi, dan lain-lain. Selain itu, perasaan khalayak juga dapat disentuh melalui pengulangan, nada suara yang beragam atau mengutip kesaksian dari diri sendiri maupun orang lain. (Baca juga : Cara Memilih Media dalam Komunikasi Kesehatan)

3. Logos

Logos mengacu pada alasan atau argumen yang logis. Sebagai komunikator harus dapat meyakinkan khalayak dengan cara menyajikan informasi yang obyektif dan berdasarkan fakta yang mendukung argumen, menyajikan sejumlah contoh yang berkaitan dengan topik permasalahan untuk mendukung argumen, membuat konklusi dari informasi yang diketahui atau dikenal, dan menggunakan bahan-bahan atau materi yang kredibel seperti testimoni atau data statistik dan lain sebagainya sesuai dengan prinsip komunikasi kesehatan.

4. Motivasi positif dan negatif

Motivasi merupakan jenis persuasi yang paling banyak digunakan. Komunikator umumnya menggunakan ganjaran sebagai motivasi positif dan ancaman atau hukuman sebagai motivasi negatif.

Ketika menggunakan motivasi positif, komunikator biasanya menyampaikan kepada khalayak bahwa apabila mengikuti apa yang disampaikan dapat memberikan dampak positif bagi khalayak. Sebaliknya, jika khalayak tidak mengikuti apa yang disampaikan oleh komunikator maka khalayak akan mendapatkan konsekuensi negatif. (Baca juga : Teknik Komunikasi Persuasif)

5. Disonansi kognitif

Dalam teori disonansi kognitif dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan disonansi kognitif adalah ketidaknyamanan mental yang timbul ketika informasi baru bertentangan dengan kepercayaan, sikap, atau nilai-nilai yang dianut oleh khalayak.

Komunikator dapat menggunakan disonansi kognitif sebagai strategi persuasi yang didasarkan pada asumsi bahwa orang memiliki kebutuhan untuk bisa konsisten dengan pemikirannya; ketika ketidakkonsistenan terjadi, orang akan mengalami ketidaknyamanan psikologis; dan ketidaknyamanan inilah yang memotivasi orang untuk mencari keseimbangan.

6. Imbauan takut

Imbauan takut menggunakan pesan yang mencemaskan, mengancam, atau meresahkan. Hasil studi menunjukkan bahwa imbauan takut yang rendah lebih efektif dalam mengubah sikap seseorang terhadap masalah kesehatan.

Sedangkan tingkat imbauan takut yang tinggi dapat menimbulkan kesemasan yang tinggi sehingga khalayak kurang memperhatikan pesan dan lebih banyak memusatkan perhatian pada kecemasannya sendiri (Rakhmat, 2001 : 300). (Baca juga : Cara Memilih Media dalam Komunikasi Kesehatan sebagai Sarana Promosi)

7. Pesan satu sisi dan pesan dua sisi

Dalam komunikasi kesehatan, pesan satu sisi adalah pesan yang hanya menyajikan keuntungan atau manfaat yang akan diperoleh oleh khalayak. Misalnya, ibu-ibu muda yang diberi penyuluhan tentang manfaat menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi.

Namun, penyuluh kesehatan tidak menjelaskan efek samping yang ditimbulkan jika ibu-ibu muda mengonsumsi pil KB. Sedangkan, pesan dua sisi menyajikan pesan yang tidak hanya menyajikan sisi positif atau manfaat yang akan diperoleh khalayak melainkan juga dampak negatif jika khalayak melakukan sesuatu.

Misalnya, minum obat dalam dosis yang telah ditentukan tentu tidak akan membahayakan tubuh namun memiliki efek samping seperti membuat ngantuk dan lain sebagainya. (Baca juga : Contoh Komunikasi Persuasif dalam Keperawatan)

8. Humor

Dalam komunikasi kesehatan, pesan humor disampaikan dengan cara-cara yang lucu seperti kartun atau komik. Humor merupakan cara yang paling baik untuk menarik minat dan perhatian khalayak. Pesan jenis ini juga merupakan metode yang sangat berguna untuk mengurangi tensi ketika berhadapan dengan hal-hal yang serius. (Baca juga : Contoh Komunikasi Persuasif dalam Iklan)

Demikianlah ulasan singkat tentang jenis persuasi dalam komunikasi kesehatan. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi kesehatan dan jenis persuasi dalam komunikasi kesehatan.

Recent Posts

Stonewalling: Pengertian dan Dampaknya

Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…

3 years ago

Komunikasi Pemasaran Terpadu – Pengertian, Tujuan, Strategi, Proses

Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…

4 years ago

6 Strategi Komunikasi Efektif Saat Pandemi

Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…

4 years ago

8 Tips Komunikasi Efektif Di Media Sosial

Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…

4 years ago

9 Teknik Digital Marketing Paling Efektif

Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…

4 years ago

5 Contoh Komunikasi Terapeutik Pada Lansia

Komunikasi  Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…

4 years ago