Komunikasi Persuasif

4 Pendekatan AIDA dalam Menyusun Pesan Persuasif

Didalam suatu proses komunikasi yang berlangsung, terdapat jenis pesan yang disampaikan oleh komunikator atau pemberi pesan. Salah satu jenis pesan komunikasi tersebut adalah pesan persuasif. Persuasif sendiri merupakan suatu upaya untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau bahkan juga tindakan penerima pesan demi mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Didalam penyusunan pesan persuasif juga dikenal dengan adanya pendekatan AIDA, dimana merupakan salah satu rencana organisasional. AIDA sendiri juga merupakan salah satu model Hierarki Efek dalam teori komuniasi pemasaran. Lantas bagaimana pendekatan AIDA dalam menyusun pesan persuasif diterapkan? Berikut beberapa penjelasan mengenai pendekatan AIDA dalam menyusun pesan persuasif.

Pesan Persuasif

Sebelum memahami pendekatan AIDA yang digunakan atau diaplikasikan didalam penyusunan pesan persuasif, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang sebenarnya disebut sebagai pesan persuasif. Tidak jauh berbeda dengan komunikasi persuasif, secara sederhana pesan persuasif dipahami sebagai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dengan upaya membuat penerima pesan merasa memiliki pilihan dan membuat keputusan yang sama maupun setuju dengan pesan yang disampaikan.

Dengan kata lain, pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk meyakinkan penerima pesan bahwa pesan tersebut benar dan bisa disetujui. Melalui pesan persuasif, nantikan tindakan, kepercayaan, pendapat, maupun sikap dapat berubah sesuai dengan pesan yang diterima.

Banyak sekali contoh pesan persuasif yang dapat ditemukan, seperti contoh pesan persuasif dalam komunikasi bisnis dan lain sebagainya. Didalam menyusun pesan persuasif sendiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan, diantaranya adalah:

  • Menetapkan Kredibilitas.

Seberapa kredibilitas anda atau komunikator akan mempengaruhi tingkat kepercayaan penerima pesan terhadap pesan yang disampaikan. Salah satu faktor yang dapat mendukung kredibilitas adalah fakta, baik dengan dokumen, hasil riset, jaminan, statistik, dan lain sebagainya.

  • Kerangka Argumentasi.

Setelah memiliki fakta yang dapat mendukung kredibilitas komunikator, maka perlu untuk menyusun kerangka argumentasi. Disinilah pendekatan AIDA sering digunakan.

  • Memilih Data Pemikat.

Setelah kedua hal diatas dilakukan, maka pesan persuasif juga memerlukan data pemikat. Dimana data pemikat pada pesan persuasif biasanya menggunakan logika, dan juga emosional untuk meyakinkan komunikan atau penerima pesan.

Pendekatan AIDA

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa pendekatan AIDA dalam menyusun pesan persuasif merupakan salah satu bagian dari kerangka argumentasi. Pendekatan AIDA sendiri terdiri dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Berikut beberapa penjelasan dari masing-masing bagian dalam penyusunan pesan persuasif:

1. Attention (Perhatian).

Pada bagian ini, pemberi pesan atau komunikator harus dapat sesegera mungkin meyakinkan penerima pesan sejak awal proses komunikasi berlangsung. Sejak pembukaan komunikator harus sudah dapat menarik perhatian bahwa ada pesan penting yang akan disampaikan, seperti dengan menyampaikan suatu ide atau masalah yang menarik, sehingga penerima pesan tertarik untuk mendengarkan dan menyimak pesan yang akan disampaikan. Untuk itu perlu teknik komunikasi persuasif yang matang bagi komunikan agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.

2. Interest (Minat).

Dalam bagian ini, komunikator harus mampu menjelaskan secara rinci relevansi atau hubungan dari pesan yang disampaikan dengan kebutuhan penerima pesan. Dengan kata lain, komunikator harus mampu meyakinkan penerima pesan bahwa pesan yang disampaikan dapat memberikan manfaat maupun sesuai dengan kebutuhan penerima pesan.

3. Desire (Hasrat).

Bagian selanjutnya dalam pendekatan AIDA adalah adanya Desire atau hasrat. Dimana komunikator harus berupaya untuk bisa merubah keinginan penerima pesan dengan menjelaskan lebih rinci pula bahwa, apabila penerima pesan melakukan perubahan maka dapat memberikan manfaat yang lebih baik lagi. Apabila hasrat penerima pesan sudah cukup besar, maka dapat mengarahkan penerima pesan untuk setuju dan juga mengambil keputusan sesuai dengan pesan persuasif yang disampaikan.

4. Action (Tindakan).

Action atau tindakan merupakan bagian terakhir dari pendekatan AIDA dalam menyusun pesan persuasif. Didalam bagian ini, komunikator harus bisa memberi saran tindakan yang spesifik kepada penerima pesan sesuai dengan pesan yang disampaikan. Keputusan atau tindakan dari penerima pesan sendiri merupakan hasil akhir dari proses komunikasi yang efektif dengan pesan persuasif yang dilakukan.

Recent Posts

Stonewalling: Pengertian dan Dampaknya

Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…

3 years ago

Komunikasi Pemasaran Terpadu – Pengertian, Tujuan, Strategi, Proses

Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…

4 years ago

6 Strategi Komunikasi Efektif Saat Pandemi

Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…

4 years ago

8 Tips Komunikasi Efektif Di Media Sosial

Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…

4 years ago

9 Teknik Digital Marketing Paling Efektif

Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…

4 years ago

5 Contoh Komunikasi Terapeutik Pada Lansia

Komunikasi  Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…

4 years ago