Yang dimaksud dengan manajemen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penggunaan sumber daya manusia secara efektif untuk mencapai sasaran. Manajemen juga diartikan sebagai pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.
Sementara itu, R. Terry dalam Sucahyowati (2017) mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses yang khas dan unik, serta terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk dapat menentukan serta mencapai suatu sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Pengertian manajemen lainnya dikemukakan oleh Ricky W. Griffin dalam Sarinah dan Mardalena (2017) yang mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, serta pengawasan dan pengendalian sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Baca juga :
Secara umum, penerbitan diartikan sebagai proses, cara atau perbuatan menerbitkan jenis-jenis penerbitan seperti buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Penerbitan sendiri adalah kegiatan mempublikasikan kepada umum, mengetengahkan kepada khalayak ramai, kata dan gambar yang telah diciptakan oleh jiwa-jiwa kreatif (Pambudi, 1981).
Sebagai proses, kegiatan publikasi selalu melibatkan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengontrolan. Karena itu, manajemen penerbitan menurut Iriantara (tanpa tahun) dapat dipandang sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen atau kegiatan manajemen.
Lebih lanjut, Iriantara juga menyatakan bahwa manajemen penerbitan juga dapat dipandang sebagai bagian dari ilmu manajemen, seni manajerial maupun manajemen sebagai profesi karena siapapun dapat menjadi manajer profesional di bidang penerbitan.
Sebagaimana kegiatan manajemen lainnya, manajemen penerbitan juga terdiri atas beberapa komponen atau unsur manajemen penerbitan yang mendukung proses manajemen penerbitan. Unsur-unsur yang dimaksud adalah manusia (man), metode (methods), materi (materials), mesin (machines), dana (money), dan pasar (market).
Baca juga :
Telah disebutkan sebelumnya bahwa sebagai proses, kegiatan publikasi selalu melibatkan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, serta pengawasan dan pengendalian. Dengan demikian proses manajemen penerbitan juga melibatkan fungsi-fungsi manajemen penerbitan seperti perencanaan penerbitan, pengorganisasian penerbitan, pengoordinasian penerbitan, serta pengawasan dan pengendalian penerbitan.
Menurut Sarinah dan Mardalena (2017), perencanan merupakan kegiatan menetapkan, merumuskan tujuan, dan mengatur pendaya-gunaan berbagai unsur manajemen seperti manusia, material, metode, dan waktu secara efektif dalam rangka pencapaian tujuan. Perencanaan dalam sebuah proses penerbitan mencakup serangkaian tindakan berurutan yang ditujukan pada pemecahan masalah di masa mendatang dan diwujudkan sebagai konsep dalam sejumlah tahapan.
Adapun tahapan yang dilalui dalam perencanaan meliputi identifikasi masalah, perumusan tujuan umum dan sasaran khusus, penentuan khalayak sasaran, proyeksi di masa mendatang, pencarian dan penilaian berbagai alternatif, dan penyusunan rencana terpilih. Perencanaan dalam proses manajemen penerbitan umumnya diawali dengan penetapan tujuan penerbitan.
Tujuan penerbitan ditetapkan salah satunya dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti apa yang akan diterbitkan, ditujukan kepada siapa jenis terbitannya, apakah alasan dilakukan penerbitan, serta bagaimana terbitan itu diterbitkan (tradisional, digital atau keduanya). Dari tujuan inilah berbagai sumber daya penerbitan dapat direncanakan dan berjalan.
Sumber daya yang dimaksud adalah unsur-unsur manajemen yang meliputi man, methods, materials, machines, money, dan market. Namun perlu dipahami bahwa ketika menyusun perencanaan penerbitan, ada hal penting yang harus diperhatikan yakni terkait dengan cara pandang terhadap penerbitan itu sendiri.
Mengapa demikian? Karena cara pandang ini turut memengaruhi perencanaan penerbitan yang disusun. Sebagaimana telah kita pahami bersama bahwa penerbitan dapat dipandang sebagai program maupun kegiatan. Sebagai program, penerbitan terdiri dari berbagai kegiatan atau proyek.
Karena penerbitan terdiri dari berbagai kegiatan atau proyek, maka perencanaan penerbitan dirumuskan secara konseptual terkait dengan rencana penerbitan, rencana SDM yang diperlukan, dan lain sebagainya. Sedangkan, perencanaan penerbitan sebagai kegiatan dirumuskan secara teknis, dalam arti lebih menitikberatkan pada sumber daya manusia yang digunakan terkait dengan jabatan serta tugas dan tanggung jawabnya dalam kegiatan penerbitan.
Baca juga :
Pengorganisasian dalam proses manajemen menurut Sarinah dan Mardalena (2017) adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat, kuat, tangguh, sistem lingkungan dalam organisasi yang kondusif, dan harus bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Lebih lanjut Sarinah dan Mardalena (2017) menyatakan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian, yaitu menentukan arah dan arah satuan organisasi; menganalisa beban kerja masing-masing satuan organisasi; membuat job description terstruktur dan jelas; serta bisa menentukan seseorang atau karyawan yang berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran, beban kerja, uraian kerja dari masing-masing satuan organisasi.
Dalam proses manajemen penerbitan diperlukan berbagai sumber daya penerbitan yang perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar proses penerbitan yang berjalan dengan baik. Sumber daya penerbitan seperti manusia merupakan salah satu hal terpenting dalam proses manajemen penerbitan.
Karena itu, pembagian tugas antara individu-individu yang ada dalam organisasi penerbitan seperti perlu dilakukan agar masing-masing individu dapat melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan dan proses penerbitan dapat berjalan dengan lancar.
Baca juga :
Menurut Sarinah dan Mardalena (2017), penggoordinasian atau disebut juga dengan pengarahan adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan sebuah tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
Pengoordinasian berkaitan erat dengan kepemimpinan dan motivasi. Dalam arti, manajer sebagai pimpinan berperan penting dalam mengkoordinasikan serta memotivasi semua pihak bekerja sama secara terpadu demi tercapainya tujuan.
Dalam proses manajemen penerbitan, koordinasi merupakan inti dari manajemen penerbitan dan secara implisit terkandung dalam fungsi-fungsi manajemen. Terdapat beberapa teknik koordinasi dalam tahapan proses manajemen penerbitan yaitu koordinasi dalam perencanaan, koordinasi dalam pengoordinasian, koordinasi dalam staffing, koordinasi dalam directing, dan koordinasi dalam pengawasan.
Koordinasi perlu dilakukan dalam setiap proses manajemen agar setiap kegiatan yang dilakukan dapat terintegrasi dengan baik dan tujuan organisasi dapat tercapai. Selain koordinasi, motivasi pun diperlukan dalam proses manajemen penerbitan. Karena motivasi dapat mendorong salah satu unsur manajemen yakni manusia untuk bekerja secara terarah guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi kerja seorang pegawai dapat diperkuat melalui sikap mental pegawai yang positif. Dengan demikian, motivasi dalam proses manajemen penerbitan berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan penggerak bagi tingkah laku atau perbuatan guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Baca juga :
Pengontrolan atau pengawasan dan pengendalian menurut Sarinah dan Mardalena (2017) adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target dan tujuan yang diharapkan, sekalipun berbagai perubahan bisa terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Dalam proses manajemen penerbitan, pengawasan dan pengendalian penerbitan meliputi pengawasan, pengendalian, dan evaluasi penerbitan.
Menurut Sarinah dan Mardalena (2017 : 106), pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi sebuah penyimpangan, di mana letak penyimpangan itu maka harus tahu pula bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
Terdapat beberapa tahapan proses pengawasan yaitu penetapan standar pelaksanaan, penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata, pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan, dan pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.
Lebih lanjut Sarinah dan Mardalena (2017) menyatakan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh manajer sebaiknya dilakukan secara efektif. Karena itu pengawasan yang dilakukan oleh manajer hendaknya memenuhi beberapa persyaratan seperti tepat, sesuai waktu, obyektif dan komprehensif, focus pada titik pengawasan strategis, realistis secara ekonomis, realistis secara organisatoris, terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, luwes, perspektf dan operasional serta dapat diterima para anggota organisasi.
Sementara itu, pengendalian mengacu pada proses membimbing, menertibkan, mengatur, dan menguji kebenaran. Adapun prinsip-prinsip pengendalian dalam penerbitan adalah tercapainya tujuan, efisiensi pengawasan, refleksi perencanaan, standar, dan tindakan. Pengendalian ini dapat dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan seperti supervisi, inspeksi, dan tindakan koreksi.
Sedangkan yang dimaksud dengan evaluasi menurut Azwar (1996) adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kriteria yang telah ditetapkan kemudian dibuat suatu kesimpulan dan penyusunan saran pada setiap tahap dari pelaksanaan program. Hal-hal yang umumnya dievaluasi adalah terkait dengan pengambilan keputusan, program, jenis data dan efektivitasnya, proses evaluasi, pencapaian tujuan dan dampak dari program yang dijalankan.
Dalam proses manajemen penerbitan, evaluasi difokuskan pada pengawasan seluruh kegiatan penerbitan baik penerbitan tradisional maupun penerbitan secara digital. Tujuan pengawasan ini adalah untuk meminimalisir berbagai penyimpangan yang terjadi selama proses kegiatan penerbitan berlangsung.
Baca juga :
Mempelajari proses manajemen penerbitan dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut.
Demikianlah ulasan singkat tentang proses manajemen penerbitan. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang manajemen penerbitan serta prosesnya.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…