Komunikasi dalam dunia kerja menjadi unsur penting karena membutuhkan sosialisasi dan interaksi kepada orang-orang yang ada di perusahaan tersebut. Orang-orang yang ada di dalam perusahaan memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga komunikasi menjadi kebutuhan dalam proses kerja. Komunikasi sebagai jembatan penghubung antara atasan (manajer) dan bawahan (karyawan). Selain komunikasi secara verbal, sebuah perusahaan juga membutuhkan komunikasi dalam bentuk non verbal atau gerakan tubuh. Tujuan utama komunikasi non verbal dalam dunia kerja adalah agar dapat meyakinkan seseorang karena komunikasi gerakan tubuh terjadi secara spontan, tidak berstruktur, atau tidak direncanakan.
Baca juga:
Komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan melalui tanda, simbol-simbol, perasaan, ekspresi wajah, atau gerakan tubuh. Komunikasi non verbal bersifat tetap dan selalu ada. Ketika seorang komunikator telah melakukan komunikasi verbal dan belum dapat dipahami oleh komunikan maka komunikasi non verbal digunakan sebagai pelengkap agar makna dalam komunikasi tersebut dapat dipahami. (Baca juga: Komunikasi Non Verbal Menurut Para Ahli)
Suatu perusahaan cenderung lebih mempercayai komunikasi dalam bentuk non verbal karena komunikasi non verbal tidak menipu. Seorang rekrutmen dalam sebuah perusahaan akan menilai bagaimana bahasa tubuh seseorang ketika menjawab pertanyaan yang diajukan saat proses interview. Penilaian ini menjadi hal yang penting untuk melihat kepribadian seseorang, ketangkasan, kecepatan, ketahanan dalam menghadapi masalah, dan lainnya. Ekspresi wajah juga dapat menunjukkan karakter seseorang, orang ekspresi wajahnya tidak bersemangat (lesu) menunjukkan bahwa orang tersebut tidak tertarik terhadap pekerjaan yang ditawarkan.
Komunikasi yang efektif tercipta jika kedua bentuk komunikasi tersebut saling melengkapi. Komunikasi non verbal dalam dunia kerja bersifat efisien karena memudahkan komunikator dalam menyampaikan pesan dan mudah dipahami oleh komunikan.
Berikut merupakan contoh komunikasi non verbal dalam dunia kerja:
Mengetuk pintu merupakan salah satu contoh komunikasi non verbal dalam dunia kerja. Mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan atasan atau orang yang memiliki jabatan tertinggi berarti menunjukkan kesopanan dan menghormati orang tersebut.
Ketika seseorang sedang melakukan diskusi biasanya ada pembahasan atau materi yang disetujui dan tidak disetujui. Seseorang biasanya lebih memilih untuk menunjukkan komunikasi melalui komunikasi non verbal seperti menggelengkan kepala saat tidak menyetujui tanggapan seseorang terhadap materi yang sedang dibahas. Menggelengkan kepala juga bermakna keheranan atau tidak percaya. Seorang atasan yang memanggil bawahannya untuk menegur karena telah melakukan kesalahan yang besar biasanya dengan komunikasi verbal disertai gelengan kepala (komunikasi non verbal) untuk menunjukkan rasa tidak percaya atau heran terhadap kesalahan yang telah diperbuat oleh bawahannya dan berdampak besar di perusahaannya.
Komunikasi non verbal seperti berjabat tangan ini biasanya dilakukan seseorang saat pertama kali bertemu. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut menghargai dan menerima hubungan baik. Selain itu, berjabat tangan juga dapat diartikan sebagai kesepakatan saat bernegosiasi mengenai kerja sama antara suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. (Baca juga: Contoh Komunikasi Afektif)
Tersenyum dalam komunikasi non verbal dapat didefinisikan sebagai sikap ramah, menghormati, dan sopan terhadap orang lain. Tersenyum dalam dunia kerja mampu memberikan dampak positif dalam hubungan komunikasi, sehingga dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.
Ketika seorang atasan diam dan mengerutkan dahi berarti ada perbuatan atau ucapan yang tidak dimengerti bahkan ada kesalahan yang tidak disadari oleh bawahannya. Komunikasi non verbal ini lebih mudah dimengerti karena terjadi secara spontan ketika ada ucapan atau perbuatan yang janggal. Komunikasi non verbal ini juga menunjukkan kepekaan seseorang terhadap suatu yang janggal.
Seseorang yang sedang berkomunikasi dan menggigit bibir bawah berarti orang tersebut sedang merasa ragu, bohong, dan cemas. Kebanyakan orang yang menggigit bibir tidak dapat dipercaya oleh lawan komunikasinya. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi non verbal cenderung dapat meyakinkan seseorang karena gerakan tubuh terjadi secara spontan atau tanpa direncanakan.
Seorang yang setuju akan suatu hal akan berbicara dengan verbal atau non verbal melalui anggukan kepala. Menganggukkan kepala berarti orang akan setuju terhadap suatu keputusan. Selain itu, menganggukkan kepala juga dapat diartikan sebagai rasa menghormati. Misalnya, saat seorang bawahan bertemu dengan atasan maka hal yang pertama kali dilakukannya adalah mengucapkan kata “permisi” dan menganggukkan kepala. (Baca juga: Komunikasi Bisnis yang Efektif)
Seorang yang akan memberikan tanggapan terhadap meeting atau diskusi dalam suatu perusahaan maka ia akan mengangkat satu tangannya sebagai tanda kesopanan untuk masuk dalam pembicaraan tersebut. Mengangkat satu tangan juga dapat diartikan sebagai suatu sapaan dalam menghormati teman sejawat. Misalnya, saat berjalan tidak sengaja bertemu dengan teman sejawat maka hal yang biasa dilakukan adalah mengangkat satu tangan sebagai tanda sapaan atau usaha memanggil seseorang.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…