Negosiasi remnunerasi adalah salah satu hal yang paling penting dalam sebuah interview atau wawancara personel yang akan direkrut dalam sebuah perusahaan. Namun pada kenyataanya, banyak perusahaan yang justru gagal dalam menjalankan negosiasi remunerasi yang baik dan benar. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah 10 cara melakukan negosiasi remunerasi yang benar:
1. Serius menanggapi
Baik pihak perusahaan atau pelamar kerja yang tidak menganggap serius negosiasi remunerasi tentu akan membuat negosiasi ini gagal. Banyak pelamar kerja yang mengosongkan kolom remunerasi karena menganggapnya tidak penting.
Begitu pula dengan pihak perusahaan yang justru tidak mempedulikan apakah kolom tersebut diisi atau tidak. Ketidakpedulian ini justru akan membuat negosiasi tidak berjalan dengan baik dan akan memunculkan masalah baru ke depannya.
2. Saling menghargai
Dalam sebuah negosiasi, perasaan saling menghormati dan menghargai sangatlah penting. Negosiasi remunerasi akan berjalan dengan baik jika kedua pihak merasa nyaman. Pihak perusahaan hendaknya menghindari sikap merasa berada di atas sehingga asal-asalan dalam menawarkan jumlah penghasilan karena pada dasarnya kedua belah pihak adalah pihak yang saling membutuhkan. Apalagi jika pihak perusahaan berhadapan dengan orang yang akan menduduki posisi penting atau ‘high potential’.
Baca juga:
3. Mengerti kemampuan
Pelamar juga hendaknya mengetahui betul mengenai kemampuan atau kelebihan apa saja yang ia miliki. Ukurlah kemampuan yang dimiliki dengan nilai yang seharusnya didapatkan. Untuk mengetahuinya, maka pelamar bisa melakukan penelitian terlebih dahulu dengan bertanya pada orang yang bekerja pada bidang dan posisi yang sama sehingga ia bisa melakukan perbandingan atau penawaran ketika negosiasi remunerasi terjadi.
Jika kemampuan yang dimiliki cukup tinggi, maka bisa saja pelamar mengajukan tawaran yang tinggi pula. Namun jangan mengajukan penawaran tinggi sedangkan kemampuan yang dimiliki justru nihil.
4. Menjaga etika
Negosiasi remunerasi adalah negosiasi yang bisa dibilang cukup alot. Maka dari itu, hendaknya dilakukan dengan tetap menjaga etika dan adab-adab yang berlaku. Gunakan bahasa yang sopan dan santun agar kedua belah pihak tetap merasa nyaman dalam bernegosiasi. Hindari perdebatan mengenai jumlah gaji yang ditawarkan meskipun salah satu pihak merasa benar. Utamakan kenyamanan dalam bernegosiasi agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Baca juga:
5. Berikan penawaran tambahan
Dalam cara melakukan negosiasi remunerasi yang benar, jika perusahaan tidak ingin menerima penawaran gaji yang diberikan oleh pelamar, maka ada baiknya untuk memberikan fasilitas tambahan lain yang akan membuat pelamar tetap tertarik untuk bergabung dalam perusahaan.
Beberapa kondisi perekonomian perusahaan membuat perusahaan tidak mampu membayar lebih para pekerjanya, namun dengan menawarkan fasilitas lain seperti asuransi kesehatan atau tunjangan pensiuan dan cuti tentu akan membuat pekerja menjadi lebih nyaman dan tetap bekerja dengan baik.
Memberikan tawaran yang paling menarik pada calon karyawan adalah hal yang paling penting dalam negosiasi remunerasi. Apalagi jika calon karyawan yang dicari ternyata adalah orang yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengisi posisi yang ditawarkan. Perusahaan tentu tidak akan melepaskan kesempatan mendapatkan SDM yang berkualitas demi kemajuan perusahaan.
6. Ketahui kisaran gaji
Bagi calon karyawan, sangat penting untuk mengetahui kisaran gaji yang bisa didapatkan dari posisi yang ia lamar. Jangan pernah pergi ke sebuah interview tanpa mengetahui berapa jumlah kisaran dari gaji yang seharusnya didapatkan.
Hal ini bukan hanya sebagai pengajuannya dalam sebuah negosiasi remunerasi saja, tapi sebagai pedoman jika saja perusahaan melakukan kecurangan dengan memberikan penawaran gaji yang justru di bawah jumlah yang seharusnya didapatkan. .
Baca juga:
7. Memberikan bukti
Jika seorang calon karyawan meminta jumlah gaji yang bisa dibilang cukup tinggi atau di atas dari jumlah yang ditawarkan perusahaan, maka sebaiknya ia juga memberikan bukti mengenai kemampuannya yang lebih jika ia memang merasa pantas mendapatkan bayaran lebih. Jangan pernah meminta bayaran di atas jumlah yang biasanya jika tidak memiliki bukti dari prestasi yang pernah diraih pada perusahaan sebelumnya.
Perusahaan tidak akan menerima permintaan gaji yang tinggi jika bukti dari prestasi yang pernah dicapai tidak ada. Maka dari itu, sangat penting untuk membawa semua berkas yang penting selama interview berlangsung.
8. Tunjukkan optimisme tinggi
Dalam sebuah negosiasi remunerasi, pihak perusahaan juga akan melihat bagaimana kepribadian Anda sebenarnya. Usahakan untuk tidak mengatakan ‘akan saya coba’ ketika perusahaan menawarkan gaji yang kecil karena ini menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang sangat tidak optimis dalam bekerja.
Hindari pula mengatakan kata ‘maaf’ ketika perusahaan menolak tawaran gaji yang Anda berikan karena hal ini menunjukkan bahwa Anda mudah menyerah dan tidak mau ambil pusing. Tunjukkanlah sikap optimis Anda dengan mempertahankan jumlah yang menurut Anda sesuai dengan takarannya. Optimisme dalam negosiasi remunerasi akan memberikan kemudahan bagi Anda untuk menerima gaji yang sesuai.
Baca juga:
9. Lakukan metode tarik ulur
Cara melakukan negosiasi remunerasi yang baik selanjutnya adalah dengan melakukan metode tarik ulur. Jangan terlalu cepat menyerah jika pihak perusahaan tidak menerima penawaran gaji yang Anda inginkan. Cobalah untuk menjelaskan mengenai betapa ruginya mereka jika tidak bisa mendapatkan Anda yang memiliki potensi luar biasa. Berikan pula kesempatan bagi pihak perusahaan untuk berpikir kembali sehingga bisa melakukan pemanggilan kembali pada Anda di kemudian hari.
10. Menutup pembicaraan dengan penuh sopan santun
Meskipun negosiasi remunerasi tidak berjalan dengan baik sesuai dengan harapan, baik calon karyawan maupun pihak perusahaan hendaknya menutup pembicaraan dengan penuh sopan santun. Hal ini akan memungkinkan adanya pemanggilan kembali di kemudian hari jika perusahaan benar-benar menerima penawaran calon karyawan.
Itulah 10 cara melakukan negosiasi remunerasi yang benar. Meskipun negosiasi remunerasi sering berjalan tidak sesuai dengan harapan, namun adab dan etika di dalamnya tetap harus dijunjung tinggi. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…