Feminisme merupakan kata yang tidak asing lagi bagi kita. Berbagai macam teori feminisme semakin banyak bermunculan dan digencarkan dimana-mana. Teori feminisme sendiri berasal dari pemikiran mengenai kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan.
Menurut Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, perbedaan gender yang berlaku saat ini terjadi melalui beberapa proses sosialisasi sebagai berikut:
Baca juga:
Banyaknya pelecehan dan penghinaan yang terjadi pada perempuan membuat banyak perempuan sadar akan betapa pentingnya mendapatkan hak untuk kesetaraan dalam berbagai bidang. Berbagai pertemuan pun dilakukan. Salah satunya yang paling melantangkan suara kaum feminis adalah Konferensi Perempuan IV di Beijing, Cina pada tahun 1995.
Sejak dilangsungkannya Konferensi Perempuan tersebut, kesadaran beberapa negara akan hak perempuan yang semakin memudar pun kembali dibangkitkan. Pendekatan kritis terhadap teori feminisme pun semakin banyak bermunculan.
Disadur dari Organizational Communication (approaches and processes) karya Katherine Miller, adapun beberapa teori feminisme yang saat ini banyak bermunculan sebagai pendekatan kritis teori feminisme dalam komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Feminis liberal
Feminis liberal meyakini bahwa penghapusan subordinasi perempuan harus berasal atau berawal dari sistem, dan perempuan hendaknya berjuang untuk mendapatkan peran yang adil atas kontrol terhadap lembaga-lembaga yang dikuasasi kaum laki-laki. Para feminis lain yang tidak sependapat dengan pendekatan ini mengatakan, bahwa pendekatan ini hanya akan semakin memperkuat iklim patriarki di masyarakat.
2. Feminis radikal
Feminis radikal justru meyakini bahwa emansipasi perempuan hanya akan terwujud melalui destruksi terhadap lembaga-lembaga yang didominasi laki-laki, atau melalui pemisahan total perempuan dari lembaga-lembaga semacam ini. Sementara feminis yang lain mengusulkan bagi adanya aksi-aksi yang lebih simbolik.
3. Feminis standpoint
Feminis standpoint bekerja untuk mempekuat peluang bagi berbagai suara-suara yang terpinggirkan agar terdengar dalam dialog-dialog masyarakat. Feminis standpoint bermakna sama dengan istilah viewpoint, perspective, outlook, atau position. Dengan catatan bahwa istilah-istilah ini digunakan dalam tempat dan waktu khusus, tetapi semuanya berhubungan dengan perilaku dan nilai-nilai. Standpoint kita mempengaruhi worldview kita.
4. Feminis postmodern
Feminis postmodern berupaya “merombak” (deconstruct) sistem yang didominasi laki-laki untuk memunculkan perspektif perempuan.
Baca juga:
Meskipun banyak pendekatan kritis teori feminisme dalam komunikasi pada isu feminisme, namun menurut Sendjaja (Teori Komunikasi) semuanya memiliki kesamaan dalam asumsi dasarnya, yakni:
Baca juga:
Demikianlah pembahasan tentang pendekatan kritis teori feminisme dalam komunikasi. Isu feminisme memang tidak ada habisnya. Masalah kesenjangan sosial membuat banyak masalah bermunculan, Bahkan dalam sebuah rumah tangga. Meskipun isu feminisme cukup lama dan tidak terlalu digubris, namun banyak hal yang masih harus dibereskan dalam isu yang selalu hangat ini.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…