Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data dengan menggunakan dua atau lebih media transmisi. Media transmisi tersebut sering dikenal dengan kabel (guide media). Guide media merupakan media yang mengendalikan gelombang melalui jalur fisik. Kabel tersebut meliputi fiber optik, UTP, dan kabel coaxial. Adapun media transmisi lain yang disebut media tanpa kabel (wireless) atau unguided media. Unguided media merupakan media tanpa kabel sehingga hanya menyediakan alat untuk mentransmisikan gelombang tanpa mengendalikannya. Unguided media meliputi perambatan di udara maupun di laut.
Pada proses komunikasi data biasanya terdapat kesalahan atau error baik kesalahan yang sederhana maupun kesalahan yang kompleks. Penyebab dari kesalahan dalam komunikasi data seperti media yang digunakan untuk pengiriman data, jarak tempuh yang menyebabkan sinyal melemah, gangguan informasi, dan gangguan cuaca. Salah satu cara untuk meminimalkan kesalahan dan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi, yaitu mendeteksi error dalam komunikasi data tersebut.
Baca juga:
Adapun cara mendeteksi error dalam komunikasi data adalah sebagai berikut:
Metode ini terbilang sederhana karena menggunakan cara mendeteksi dengan sistem interaktif, yaitu bila ada operator yang memasukkan data. Sistem kerja dalam metode ini adalah seorang operator menginput atau memasukan data melalui terminal dan mengirimkan ke komputer. Komputer akan menyalurkan dan menampilkan data tersebut kembali ke terminal yang ditampilkan dalam layar, sehingga operator dapat mendeteksi error atau kesalahan dalam data yang telah diinput tersebut. (Baca juga: Fungsi Komunikasi Data)
Metode deteksi error otomatis ini merupakan metode yang paling pertama dilakukan dalam sistem jaringan komputer. Metode ini meminimalisir sentuhan manusia, untuk itu digunakan sistem yang menggunakan bit parity, yaitu bit tambahan yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan. Ada dua macam cara penambahan bit parity, yaitu:
Metode ini digunakan pada transmisi asynchronous dengan adanya bit awal dan bit akhir. Data biasanya terdapat diantara bit awal dan bit akhir. Kedua bit tersebut harus diperiksa untuk mendeteksi kesalahan atau error yang ada pada data. Frame yang digunakan dalam transmisi asynchronous ini disesuaikan dengan apa yang telah dipergunakan. Salah satu cara untuk membuat frame adalah dengan menyisipkan gap waktu diantara dua buah frame. Bentuk gap sering dianalogikan seperti spasi yang memisahkan dua kata. (Baca juga: Etika Komunikasi Digital)
Metode Vertical Redundancy Check (VCR) ini digunakan untuk pengiriman yang berkecepatan menengah. Metode ini berorientasi pada karakter. Setiap karakter yang dikirim berjumlah 7 bit dan ditambah dengan 1 bit parity. Bit parity ini berfungsi untuk mengetahui adakah kesalahan yang terjadi dalam proses pengiriman berkecepatan menengah. Metode ini berasumsi jika kecepatan tinggi dalam pengiriman akan menimbulkan kesalahanbanyak pada bit. (Baca juga: Tipe Komunikasi Asynchronous)
Longitudinal Redundancy Check (LRC) adalah metode yang sama dengan Vertical Redundancy Check (VCR). Perbedaan hanya data yang dikirim per frame dan penambahan bit parity tidak hanya pada akhir karakter tetapi pada akhir farme juga. Metode ini dikenal untuk memperbaiki kelemahan pada VRC, sehingga kinerja kerja dalam VRC menjadi lebih berkualitas. Metode ini terbilang sangat teliti karena kesalahan satu bit saja bisa terdeteksi dan segera diatasi. Ketelitian dalam deteksi tersebut dapat menghasilkan kecepatan untuk proses pengiriman data. (Baca juga: Tipe Komunikasi Nirkabel)
Metode ini digunakan untuk pengiriman berkecepatan tinggi. Metode ini berorientasi pada bit karena kesalahan ditemukan pada karakter atau bit dan menggunakan deteksi dengan rumus matematika khusus. Pada Cyclic Redundancy Check (CRC) data yang dikirim per frame yang terdiri atas deretan bit yang panjang dan akan ditransmisikan. (Baca juga: Jenis Metode Komunikasi Daring)
Metode deteksi error ini menerapkan sistem penambahan karakter atau susunan karakter pada akhir data berdasarkan alogaritma matematika. (Baca juga: Macam-macam Media Komunikasi dalam Jaringan)
Checksum adalah metode deteksi kesalahan pada data yang menggunakan tambahan pada akhir data. Penerima menghitung checksumnya dengan menggunakan metode yang sama dan membandingkan dengan checksum yang telah dikirim oleh operator. Jika keduanya bernilai sama maka data tersebut diperkirakan tidak memiliki kesalahan atau error. Kelemahan metode ini hanya dapat mendeteksi error tetapi tidak dapat memperbaiki error. (Baca juga: Komunikasi Multimedia)
Demikian penjelasan terkait apa saja cara mendeteksi error dalam komunikasi data yang bisa diterapkan saat terjadi kesalahan teknis dalam melakukan komunikasi data.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…