Belakangan ini, kita disuguhkan macam-macam berita baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Misalnya perayaan Tahun Baru Imlek, OTT beberapa kepala daerah oleh KPK, batalnya konser Paramore di Jakarta, hasil leg pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa, penembakan massal di Florida Amerika Serikat, dan masih banyak lagi berita menarik lainnya. Berita-berita tersebut tidak hanya kita baca melalui surat kabar atau internet sebagai media komunikasi, melainkan juga radio dan televisi. Dari gambaran tersebut terlihat bahwa beberapa topik atau tema yang kerapkali menjadi bahan pelaporan berita meliputi pemerintahan, politik, hiburan, olahraga, hukum, dan lain sebagainya.
Sebenarnya apakah berita itu? Secara etimologi, kata berita berasal dari bahasa Inggris yaitu “news” yang berkembang pada abad 14 sebagai bentuk jamak dari dari kata “new” atau “baru”. Kata ini kemudian berkembang ke seluruh negara-negara Eropa. Berita umumnya berkonotasi dengan presentasi informasi baru. Kata news sendiri, menurut para ahli, merujuk pada huruf awal keempat arah mata angin yaitu north, east, west, dan south. Keempat arah mata angin ini menunjukkan bahwa berita dapat berasal dari manapun.
Secara umum, berita adalah laporan kejadian terkini. Berita juga dimaknai sebagai informasi tentang sesuatu yang baru saja terjadi atau akan segera terjadi. Berita merupakan pelaporan kejadian terkini yang disajikan melalui berbagai media seperti dari mulut ke mulut, media cetak, media penyiaran, media elektronik, dan kesaksian dari pengamat atau saksi yang melihat kejadian tersebut. Berita juga umumnya digunakan juga sebagai sarana untuk membentuk opini publik.
Setiap berita yang disampaikan oleh jurnalis pada umumnya mencakup enam unsur berita. Keenam unsur berita tersebut dikenal dengan 5W+1H yaitu WHO – WHAT – WHERE – WHY – WHEN – HOW. Berikut adalah unsur-unsur yang tercakup dalam berita beserta contoh yang dikutip dari artikel berjudul Truk Tabrak Pikap, 2 Orang Meninggal di Banyumas melalui laman news.detik.com tanggal 5 Februari 2018.
Unsur berita yang pertama adalah SIAPA atau WHO. Unsur ini merujuk pada siapa yang terlibat dalam peristiwa atau kejadian yang hendak dilaporkan.
Contoh :
Truk bernomor polisi B-9606-FDA itu dikemudikan Triyono (30), dengan kernet Drasim (39), warga Desa Kalikesur, Kecamatan Kedungbanteng. Truk yang mengangkut material batu kali itu tiba-tiba menabrak mobil pikap bernomor polisi G-1928-SG yang dikemudikan Yusmanto (59) dengan kernet Gini (49), warga Desa Windujaya, Kecamatan Kedungbanteng … Akibat kejadian tersebut, Triyono langsung meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan Yusmanto meninggal saat berada di Rumah Sakit Islam (RSI) Purwokwerto. Sementara itu, Darsim mengalami patah tulang. Sedangkan Gini hanya mengalami luka ringan. Keduanya kini dirawat di RSI Purwokerto.
Unsur berita yang kedua adalah APA atau WHAT. Unsur berita ini mengacu pada apa yang terjadi.
Contoh :
… sebuah dump truck yang sarat muatan batu kali menabrak mobil pikap dari arah berlawanan.
Unsur berita yang ketiga adalah DI MANA atau WHERE. Unsur berita ini mengacu pada di mana peristiwa atau kejadian itu terjadi.
Contoh :
Kecelakaan tersebut terjadi di simpang tiga Pasar Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas….
Unsur berita yang keempat adalah MENGAPA atau WHY. Unsur berita ini mengacu pada mengapa peristiwa atau kejadian itu bisa terjadi.
Contoh :
Peristiwa tersebut terjadi akibat sopir dump truck tidak bisa menguasai laju kendaran.
Unsur berita kelima adalah KAPAN atau WHEN. Unsur berita ini merujuk pada waktu terjadinya peristiwa atau kejadian yang diberitakan oleh jurnalis.
Contoh :
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB….
Unsur berita yang terakhir adalah unsur BAGAIMANA atau HOW. Unsur berita ini mengacu pada bagaimana peristiwa atau kejadian itu terjadi dan kelanjutannya.
Contoh :
Truk bernomor polisi B-9606-FDA itu dikemudikan Triyono (30), dengan kernet Drasim (39), warga Desa Kalikesur, Kecamatan Kedungbanteng. Truk yang mengangkut material batu kali itu tiba-tiba menabrak mobil pikap bernomor polisi G-1928-SG yang dikemudikan Yusmanto (59) dengan kernet Gini (49), warga Desa Windujaya, Kecamatan Kedungbanteng. Mobil pikap saat itu sedang terparkir di kiri jalan di jalan menurun. Setelah menabrak mobil pikap, trus terus mendorongnya hingga menabrak sebuah warung dan gerobak dagangan di pasar tersebut. Truk langsung terbalik dan menumpahkan isi batu kali yang dibawanya … Akibat kejadian tersebut, Triyono langsung meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan Yusmanto meninggal saat berada di Rumah Sakit Islam (RSI) Purwokwerto. Sementara itu, Darsim mengalami patah tulang. Sedangkan Gini hanya mengalami luka ringan. Keduanya kini dirawat di RSI Purwokerto.
Bagian Berita
Berita terdiri dari dua bagian, yaitu teras berita dan tubuh berita. Teras berita atau lead merupakan pengantar berita atau awal berita dan merupakan bagian terpenting dari sebuah berita. Teras berita pada umumnya bertujuan untuk memberi informasi kepada khalayak mengenai beberapa aspek penting dari sebuah berita sesegera mungkin. Teras berita umumnya terdiri dari satu kalimat atau satu alenia yang terdiri dari beberapa kalimat.
Teras berita harus ditulis dengan singkat dan padat, menggunakan kalimat-kalimat pendek, tidak berbelit-belit serta menarik. Dalam penulisan teras berita, aturan yang sering digunakan adalah 5W+1H. Sementara itu, yang dimaksud dengan tubuh berita adalah bagian informasi yang ingin diketahui oleh khalayak. Agar dapat menyajikan informasi yang baik kepada khalayak, seorang jurnalis harus memahami cara menulis berita yang baik, cara mengatur seluruh fakta yang diperoleh dan menulisnya secara efektif dan efisien.
Suatu berita tidak dapat ditulis dengan sembarangan. Terdapat beberapa gaya dan teknik penulisan berita yang dapat diterapkan oleh jurnalis untuk menyusun tubuh berita yang baik. Perlu dipahami bahwa beberapa teknik penulisan berita hanya dapat diterapkan pada jenis berita tertentu. Dengan kata lain, teknik penulisan berita yang digunakan oleh jurnalis kadangkala belum tentu sesuai dengan jenis artikel yang dibuat. Untuk itu, seorang jurnalis harus memiliki kemampuan untuk berkreasi dan memilih gaya penulisan yang terbaik. Adapun gaya dan teknik penulisan yang umum digunakan dalam penulisan tubuh berita adalah piramida terbalik, hourglass style, focus style, dan naratif.
Metode piramida terbalik menyajikan informasi berdasarkan urutan atau derajat kepentingan, dari yang paling penting ke bagian yang kurang penting. Fungsi piramida terbalik dalam berita diantaranya adalah menghemat waktu khalayak dalam membaca berita karena bagian terpenting dari sebuah berita telah disajikan di awal berita dan menyediakan ruang transisi dari teras berita ke keseluruhan berita.
Gaya penulisan ini memiliki tiga bagian, yaitu piramida terbalik yang terletak di bagian atas yang berisi intisari informasi penting berdasarkan derajat kepentingan. Bagian kedua, bagian transisi antara piramida terbalik dan bagian ketiga. Selanjutnya, bagian ketiga atau bagian terakhir merupakan simpulan kronologis. Gaya penulisan ini adalah gaya penulisan yang efektif dalam penulisan berita namun tidak dapat diterapkan pada semua jenis artikel berita.
Sebagian besar artikel yang disajikan di halaman depan surat kabar ditulis dengan menggunakan gaya penulisan ini. Metode ini menggabungkan pengisahan cerita yang dimulai dengan seseorang atau kejadian untuk menggambarkan masalah yang lebih besar. Artikel yang ditulis dengan gaya penulisan ini terdiri dari empat bagian, yaitu teras berita, nutgraph, tubuh berita, dan bagian penutup.
Artikel yang ditulis dengan gaya penulisan naratif terdiri dari dua bagian, yaitu kisah atau cerita dan pencerita. Agar berhasil dalam menulis artikel naratif, seorang jurnalis membutuhkan banyak waktu untuk melakukan wawancara dan pengamatan.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa berita disampaikan kepada khalayak melalui berbagai macam media seperti media cetak, media elektronik, dan media online atau media daring. Masing-masing media memiliki teknik penulisan berita yang disesuaikan dengan karakteristik media masing-masing. Karena itu, terdapat beberapa jenis teknik penulisan berita berdasarkan media yang digunakan, diantaranya adalah teknik penulisan berita radio untuk media radio, teknik penulisan berita online untuk media online, dan teknik penulisan berita media cetak untuk media cetak. Selain itu, terdapat beberapa jenis teknik penulisan berita yang didasarkan atas jenis-jenis berita, diantaranya adalah teknik penulisan berita feature, teknik penulisan berita straight news, dan teknik penulisan berita investigasi,
Apakah semua peristiwa atau kejadian dapat disebut sebagai berita? Ternyata tidak. Suatu peristiwa atau kejadian dapat disebut sebagai berita manakala peristiwa atau kejadian tersebut memiliki nilai berita. Biasanya, berita memiliki salah satu dari kriteria ragam berita atau elemen-elemen berikut, yaitu :
Mempelajari unsur-unsur berita dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :
Demikianlah ulasan singkat tentang unsur-unsur berita. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang berita dan unsur-unsur berita beserta contoh.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…