Bagi seorang jurnalis atau reporter, selain harus menguasai beragam teknik penulisan berita seperti teknik penulisan berita investigasi atau teknik penulisan berita straight news juga harus menguasai teknik membaca berita dengan baik. Membaca berita tidaklah semudah membaca buku karena walapun berita itu ditulis namun bahasa yang digunakan adalah bahasa tutur.
Mengapa dalam pembuatan naskah atau teks berita menggunakan bahasa tutur atau bahasa lisan dan bukan bahasa tulis? Hal ini dikarenakan berita yang dibuat dimaksudkan untuk didengar oleh khalayak. Selain itu, terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan oleh jurnalis atau reporter ketika membacakan berita yakni terkait dengan nada, tempo, jeda, dan intonasi.
Unsur-unsur tersebut sangatlah penting dalam bahasa tutur atau bahasa lisan karena dapat menghidupkan suasana dan jelas. Salah satu unsur bahasa tutur yang akan diulas kali ini adalah jeda. Menurut Juhara dkk (2005), jeda adalah penghentian sementara dalam kalimat untuk memperjelas arti. Sementara itu, menurut Irman dkk (2008 : 9), jeda dimaknai sebagai penghentian atau kesenyapan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam bahasa lisan, jeda ditandai dengan kesenyapan.
Dan dalam bahasa tulis, jeda ditandai dengan spasi atau dilambangkan dengan garis miring [/], tanda koma [,], tanda titik koma [;], tanda titik dua [:], tanda hubung [-], atau tanda pisah [–]. Umumnya, jeda pada naskah atau teks berita yang dibacakan di radio atau televisi ditulis dengan menggunakan lambang garis miring [/] tunggal mapun ganda.
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan jurnalis atau reporter mengikuti kata demi kata dalam naskah atau teks berita serta membantu mereka memberikan penekan pada kata tertentu di saat yang tepat. Dari ulasan singkat di atas, tersirat bahwa jeda memiliki fungsi tertentu. Adapun fungsi jeda dalam membacakan teks berita di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengatur nafas saat membaca
Fungsi utama jeda dalam membaca teks berita adalah untuk mengatur nafas saat membaca teks berita. Hal ini sangat penting karena umumnya teks berita yang dibaca terdiri dari kalimat-kalimat yang panjang. (Baca juga: Fungsi Intonasi dalam Berita)
2. Menentukan ketersampaian pesan
Fungsi jeda dalam membacakan teks berita yang kedua adalah menentukan ketersampaian pesan. Hal ini biasanya diterapkan pada kalimat yang panjang. Contoh :
Polisi akan melakukan patroli aplikasi pesan singkat Whatsapp/sebagai upaya penegakan hukum// Namun/ patroli baru akan dilakukan/ jika sudah ada tersangka// Alasannya adalah// tingginya jumlah pengguna Whatsapp di Indonesia /serta terbatasnya jumlah tenaga dan teknologi /yang dimiliki polisi untuk memantau seluruhnya//
Pesan yang hendak disampaikan paragraf di atas adalah ‘polisi akan melakukan patroli Whatsapp jika sudah ada tersangka sebagai bentuk upaya penegakan hukum’. (Baca juga: Fungsi Artikulasi dalam Berita)
3. Memudahkan pendengar memahami isi pokok berita
Fungsi jeda berikutnya adalah untuk memudahkan pendengar memahami isi pokok berita. Penempatan jeda yang tepat membuat pendengar dapat dengan mudah memahami pokok-pokok isi kalimat yang disampaikan. Contoh :
Polisi akan melakukan patroli aplikasi pesan singkat Whatsapp/sebagai upaya penegakan hukum//Namun/patroli baru akan dilakukan/jika sudah ada tersangka// Alasannya adalah/ tingginya jumlah pengguna Whatsapp di Indonesia/ serta terbatasnya/ jumlah tenaga dan teknologi/ yang dimiliki polisi untuk memantau seluruhnya//
Adapun isi pokok berita dari contoh di atas adalah ‘polisi baru akan melakukan patroli Whatsapp jika benar-benar sudah ada tersangka.’ (Baca juga : Fungsi Keterangan Waktu dalam Teks Berita)
4. Memengaruhi pengertian dan makna kalimat
Selain untuk menentukan ketersampaian pesan dan memudahkan pendengar memahami isi berita, fungsi jeda lainnya adalah untuk memengaruhi pengertian dan makna kalimat. Contoh :
Menurut pemeriksaan dokter Setya Novanto memang sakit.
Kalimat di atas memiliki pengertian dan makna yang berbeda jika letak jeda berbeda-beda. Misalnya,
Baca juga : Fungsi Piramida Terbalik dalam Berita
5. Menandakan batasan kalimat
Dalam membacakan teks berita, jeda juga berfungsi untuk menandakan batasan kalimat. Batasan kalimat ditandai dengan tanda baca. Dalam bahasa lisan, tanda baca yang digunakan untuk mengganti tanda baca dalam bahasa tulis adalah garis miring. Garis miring tunggal untuk jeda pendek dan garis miring ganda untuk jeda panjang. Contoh :
Polda Sumut/ terus menyelidiki unsur kelalaian /pada peristiwa ledakan /di pusat penjualan oleh-oleh/ di jalan Kruing/ Medan/ Sumatera Utara// Ledakan yang terjadi Jumat lalu itu/ merusak sedikitnya empat rumah toko/ dan menewaskan dua orang// Penyebab ledakan dipastikan berasal dari bahan bakar gas/ dan bukan bom/ karena tidak ditemukan residu bahan peledak /di lokasi kejadian//
Demikianlah ulasan singkat tentang fungsi jeda dalam membacakan teks berita. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang jeda dan fungsinya dalam membacakan berita.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…